BAB 5 - A Good News for Paparazzi

62.8K 5.9K 330
                                    

*ini lagu yang Alvaro nyanyiin. Dengerin ya*


"Kenapa sih bintang tamunya harus dia?!" Sofie setengah menggerutu sambil menatap tampilan dirinya di cermin.

Bubah, salah satu make up artist langganan Sofie hanya bisa tertawa mendengarkan keluhan gadis itu sambil memakaikan lipstick berwarna nude di bibirnya.

"Kenapa sih Say emangnya? Kamu lagi berantem sama Alvaro? Ih, jangan gitu ah! Nggak boleh tau berantem lama-lama sama pacar sendiri. Nanti aku ambil lho pacarnya." Ledek Bubah.

"Kak Bubah!" Ucap Sofie setengah gemas setengah kesal sambil mencubit lengannya yang langsung membuat Bubah mengaduh kesakitan tapi pada akhirnya tertawa.

"Say, dengerin aku ya. Kita ini hidup di dunia entertain, mau suka atau nggak suka pasti ketemunya dia-dia lagi. Dunia entertain kan puterannya situ-situ aja." Jelas Bubah.

Sofie mendesah lesu. Ya, yang dikatakan Bubah memang ada benarnya.

"Asal kamu tahu aja ya Sof, kenapa Alvaro bisa jadi bintang tamu, itu semua karena kamu tahu nggak." Ucap Bubah sambil memberikan sentuhan akhir di pipi Sofie.

"Hah?! Maksud Kak Bubah apa?!" Tanya Sofie kaget.

Bubah memutar bola matanya malas.

"Really?! Beneran kamu nggak ngerti?!" Tanya Bubah yang jadi sewot sendiri.

Sofie mengangguk mantap.

"Oh, God... aku heran sama kamu. Bertahun-tahun ada di dunia entertain tapi masih aja sepolos ini." Kata Bubah sambil mengecek bulu mata Sofie.

Gadis itu melotot dan membuat Bubah tertawa.

"Sofie sayang, let me explain this. Pertama, kamu jadi model utama di pagelaran busananya Hartanto Wijaya, which is Mas Har itu desainer gaun pengantin ternama membahana semesta alam raya melanglang buana luar biasa Indonesia," ucap Bubah dengan gaya berlebihan yang membuat Sofie jadi tertawa dan memukul lengannya dengan kuas.

"Kedua, berita kamu sama Alvaro lagi panas-panasnya. Mulai dari sesama model, artis, sesama tukang make up kayak eike, sampai tukang sayur, semuanya ngomongin kalian berdua."

"Ketiga, Mas Har milih Alvaro sebagai bintang tamu buat nyanyi di pagelaran busananya ini. Tumben. Banget. Padahal biasanya Mas Har nggak pernah pake bintang tamu segala. Apalagi penyanyi."

"Keempat, sejak infotaiment sama wartawan tahu kalau Alvaro yang jadi bintang tamu, pagelaran busananya Mas Har nggak berhenti di bahas setiap hari di tv."

Sofie menganga. Perlahan ia mulai mengerti kemana arah pembicaraan Bubah.

"Jadi maksud Kak Bubah, Mas Har manfaatin berita aku sama Alvaro buat naikin pamor pagelaran busananya ini?!" Tanya Sofie tak percaya.

"That's right, my dear." Ucap Bubah menjentikan jarinya.

"Ya Tuhan... Mas Har kok tega banget sih sama aku. Padahal aku sama Mas Har udah kenal lama lho, Kak. Aku juga udah sering jadi modelnya dia..." Kata Sofie sedih.

Tapi Bubah malah menggeleng-gelengkan kepala dan telunjuknya.

"No, no, no, my dear, Sofie. Bukan begitu maksudnya. Mas Har itu nggak jahat kok sama kamu. Buktinya jauh sebelum berita ini ada, Mas Har selalu pakai kamu sebagai modelnya kan? Malah jadi model utama terus."

Mau tak mau Sofie mengangguk. Sekali lagi Bubah benar.

"Tapi dalam dunia entertain hal seperti ini wajar, Sofie. Kadang kita harus menghalalkan segala cara agar tujuan kita dapat tercapai. Itu juga yang dilakukan Mas Har saat ini. Tapi aku tahu kok Mas Har nggak bermaksud seperti itu sama kamu." Ucap Bubah lagi.

Marriage In WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang