"Tam ba'daka (tam abis kamu)" Ujar bagus.
"Okeh! Eh Gus, ask sampoo dong." Pintaku.
"Take only in my cupboard."
"Okeh thanks." Jawabku sambil mengambil satu saset sampo milik bagus lalu turun kebawah untuk mandi.
"Tamiii." Panggil seseorang.
"Ah? Who is call my name?" Tanyaku.
"Aris! In laundry line."
Akupun mencari sosok yang memangilku barusan.
"Why?" Tanyaku.
"Tempatin tempat ane doang. Yang nomer 1 lorong 2." Ujar aris sambil memeras sarungnya.
"Ente nge booking gak?"
"Ada anduk ama peralatan mandi ane di depan kamar mandinya. Tadi yang nempatin si farid anak kamar bagdad. Jadi ente abis farid." Ujar Aris menjelaskan letak kamar mandinya padaku.
"Okeh! Ane tempatin ya!" Ujarku lalu meninggalkannya.
"Na'am, Ba'daka tam!" Pintanya. Akupun mengacungkan jempol dan berjalan kearah kamar mandi.
=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=
Zahraa Fahiraa Pov."Nggun masuk sono."
"Entar dulu ah lagi enak nih di biyakin ama anissa."
"Ett dah.. Nyucinya?"
"Tuh." Ujar Anggun menunjuk kearah ember yang berisikan bajuku dan bajunya.
"Elahh.. Kutu bae yang dipikirin! entar di selak! Buruan masuk sono!" Ujarku mulai geram dengannya. Aku tarik tangannya agar pergi kekamar mandi.
"Ilah zahra ma rusuh." Anggunpun beranjak kekamar mandi.
"Nggunn? bawa sendal ga?" Tanyaku.
"Kaga ra. Pake sendal si riska aja tuh."
"Okeh! Kalo ada riska bilangin ya aku mimjem, aku mau jemur dulu." Pamitku lalu pergi meninggalkan Anggun sambil menenteng ember berisikan pakaian bersih yang baru di cuci dan rendam Anggun.
Sesampainya di tempat menjemur pakaian. Sambil menghilangkan kesunyiian akupun bernyanyi lagu kun anta.
"Laa.. La.. Lanah tazul mala. Aina'da dajmala. Zarhauna hunak. Fil qolbi talala.. Lala.. Nurdinasa bimala. Nardohulana hala. Zaka zamaluna. Yasmu yata ala. Ho.. Ooh.. Ho.. Ooh.. Ho.. Ooh. Kun anta tadajamala. Dah.. Udah di jemur semua sekarang waktunya kekamar." Ujarku lalu merapihkan hanger(gantungan) dan ember.
"Assalamualaikum." Ucapku sambil mengetuk pintu kamar aisyah lalu masuk kedalam.
"Ra abis kamu siapa?" Tanya dinda sambil merapihkan rambutnya yang habis di serit.
"Anggun." Jawabku.
"Hah? Si Anggun baru masuk? Dari tadi kemana aja dia?" Tanya Riska sambil membiakan dirinya sendiri.
"Tadi dia abis nyuci pakaian sama ngerendem." Ujarku sambil melepaskan handuk yangku buntelkan di kepalaku lalu menyisir rambut.
"Yaallah zahraaa.. Kamu mandi apa tidur sih? Kalo mandi udah kaya putri solo.. Lamaaaa banget." Ujar Riska kesal.
"Kan biar bersih ris hehe."
"Si Anggun baru masuk?" Tanya Dinda.
"Engga juga.. Orang dari tadi."
"Lah? Dari tadi? Gimana si, Kan kamu baru sampe kekamar? Katanya dia abis kamu? Gimana sih zahra." Tanya Riska bingung.
"aku tuh tadi abis ngejemur pakaian. Baru deh naik kesini sambil bawa ember.Oh iya ris tadi aku pinjem sendal kamu buat ngejemur."
"Sendalnya kamu taro mana?"
"Di rak depan kamar."
"Gak di umpetin kan?"
"Hehe engga ko engga. Kan lagi puasa daud gak boleh jail ris." Ujarku lalu ikut berkumpul bersama teman-teman kamarku yang lain. yang sedang asik menonton acara televisi.
Dipondok ini kami boleh ko menyalahkan televisi! Tapi tidak setiap hari! Hanya waktu tertentu seperti sedang ingin perpulangan dan hari libur saja. Karna berhubung sekarang adalah perpulangan untuk kami, jadi kami di izinkan untuk menyalahkan televisi.
"Assalamualaiku." Ujar anggun sambil mengetuk pintu lalu masuk kekamar.
"Ra kamu haid ya?" Tanya anggun.
"Engga ah! Emang kenapa?"
"Ihh kamu nembus tuh." Ujar anggun memberitahuku.
"Ih iya!" Jawab ainun sambil menunjuk rok belakangku.
"Demi apa?" Tanyaku Kaget.
"Demi A-L-L-A-H."
"Yah terus puasa daud aku gimana dong?."
"Yabatalin lah." Ujar ainun.
"Nih roti jepangnya. Nih CD-nya. Nih roknya. Sekarang bilas buruan mumpung sepi." Ujar anggun sambil melemparkanku roti jepang alias pembalut, CD, dan rok untuk ganti.
"Yaallah Anggun pekaan banget sih haha tanpa aku minta tolong udah di ambilin duluan. Hehe." Ujarku lalu pergi kekamar mandi untuk membersihkan tembusan.
Di persantren ini kelas 12nya di wajibkan berpuasa layaknya nabi daud selang seling sehari. Berhubung hari ini kebagian harinya puasa dan aku haid jadi aku harus batal deh hehe. Tapi air aqua galon kosong gara-gara mau perpulangan.
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum." sapa seorang wanita parubaya yang mengetuk pintu dan memasuki kamar."Eh mamah. Zahranya baru aja turun kekamar mandi mah." Ujar Anggun sambil saliman dan diikuti dengan anak-anak kamar yang lainnya seperti antrian sembako. Hehe.
"Iya udah ketemu ko tadi di bawah. Kamu belum di jemput?" Tanya mamahku.
"Belum mah. Palingan abis zuhur. Soalnya papah sama mamah aku lagi ada urusan mendadak pagi-pagi. Jadi jemputnya siangan."
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum." Dinda dan Riska mengetuk pintu kamar dan masuk."Eh ada mamah? Barusan aku ketemu sama zahra. Mamah udah lama?." Ujar Dinda lalu saliman.
"Waalaikumusalam. Udah ketemu ko. Belum lama Din. Ibu kamu belum jemput?"
"Ga tau deh mah biasanya si jam segini. Mungkin lagi macet kali."
"Mah?hehe. Mamah bukannya dateng jam sebelas?" Tanya Riska sambil saliman para mamahku.
"Tau tuh ayahnya zahra ngajakin sekarang. Katanya kangen sama putrinya. Hehe."
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum." Ujarku sambil mengetuk pintu."Waalaikumusalam. Yuk ka. Ayah udah nungguin di depan noh. rapih-rapih sana."
"Udah dong! liat aja noh." Ujarku sambil menunjukan tas yang berisikan baju.
"Yaudah yu. Mamah sama zahra balik dulu ya. Bunda sifanya mana?"
"Bunda sifanya tidur mah."
"Oh yaudah deh. Titip salam ya buat bunda sifa."
"Iya mah. Hati-hati dijalan ya mah." Ujar ketiga sahabatku lalu saliman pada Mamahku.
=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=°°=Nyambung ga sih ceritanya? aku bingung nih ,- baca aja ya.
Happyreading reader ;'* di vote ya^^ semoga kalian suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Abadiku
RomancePacar abadiku.. Siapa sih yang ga mau punya pacar abadi? Secara abadi itu kan artinya selamanya kan? Berarti dunia akhirat dong.. Disini diceritakan 2sejoli yang menjalankan hubungan selama bertahun-tahun.. Namun sayang harus berpisah demi cita-cita...