Tak Terulang

93.1K 1.2K 42
                                    

Maafkan aku telah membohongi mu,
aku tak bermaksud menyakitimu dan melukai hati mu.
Percayalah padaku bahwa kamu yang paling aku cinta
dan hanya kamu wanita yang ada di hatiku.

Salma memasuki sebuah café untuk makan siang. Ia mengedarkan pandangan di dalam café.

Matanya tertuju pada sosok laki-laki yang tak jauh di depannya.

Salma menatap nanar laki-laki itu yang sedang bersama dengan seorang wanita. Tak lama wanita itu memeluk laki-laki itu.

Dengan mata yang sudah berair Salma meninggalkan café tersebut dengan perasaan kecewa bercampur sedih.

Ia keluar dengan sedikit berlari, tanpa sengaja ia menabrak pelayan yang sedang membawa makanan.

Brukk

"sorry" kata Salma lalu membantu sang pelayan.
Dari kejauhan seorang laki-laki melihat salma dengan tatapannya yang kaget.

"Salma" gumam laki-laki itu, ia lalu melepaskan pelukan wanita di depannya dan menyusul Salma yang tampak berlari ke luar café.

"Salma tunggu" teriak laki-laki itu mengejar Salma.

Salma pun berlari tanpa memperhatikan jalan, ia tak ingin bertemu laki-laki yang telah membuat hatinya sakit. Laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

Ia menyebrang tanpa melihat kiri kanan. Tiba-tiba dari arah kanan datang sepeda motor yang melaju sangat cepat, Salma yang tak menyadari terus berjalan hingga.

Brukk,,,

"Salmaaa" teriak laki-laki tadi yang tak lain adalah Rio, calon suami Salma. Rio langsung menghampiri Salma yang sudah tak sadarkan diri.

"Salma, sayang bangun" Rio menggerakkan tubuh Salma.

Tanpa sadar Rio pun menangis. Ia lalu mengangkat tubuh Salma untuk membawanya ke mobil dan menuju rumah sakit

***

Rio terus mondar-mandir di depan ruang UGD, ia sangat takut kehilangan kekasihnya. Tak berapa lama dokter keluar dari ruangan itu. Rio lalu menghampiri dokter yang menangani Salma.

"bagaimana keadaan tunangan saya, dok?"

"pasien tidak apa-apa, cuma lecet di lutut sama tangannya aja. Tadi ia pingsan mungkin karena kaget" kata sang dokter menjelaskan.

"nanti kalau sudah sadar, udah boleh pulang" kata sang dokter lagi

"baik dok, makasi"

Dokter pun berlalu dari hadapan Rio, Rio pun masuk ke dalam.
Ia melihat Salma berbaring dengan perban di tangannya. Rio duduk di kursi samping ranjang Salma. Rio pun menggenggam tangan Salma, Salma yang merasakan ada orang yang memegang tangannya lalu terbangun, ia melihat ke sebelahnya dan melihat sosok Rio yang tersenyum.

"kamu udah bangun. Ada yang sakit?" tanya Rio

Salma tak menjawab, ia menarik tangannya yang tadi di genggam Rio lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.
Rio yang menyadari Salma marah dengannya pun menghelakan nafasnya.

" maaf, aku gak bermaksud buat bohongin kamu" kata Rio.

Salma tetap memalingkan wajahnya. Ia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya yang siap untu keluar.

"sayang,," Rio memegang dagu Salma dan mengarahkan wajahnya untuk menatapnya. Salma hanya menunduk tanpa menatap mata Rio, laki-laki yang sangat ia cintai.

" aku minta maaf, aku sudah bohongin kamu. Tadi itu Prita ngajak ketemuan katanya mau minta maaf sudah berusaha ngerusak hubungan kita. Aku gak bermaksud buat nyakitin kamu, sayang. Aku sangat sayang dan cinta sama kamu. Please maafin aku, hanya kamu wanita yang ada di hatiku. Aku gak mungkin menghianati kamu demi wanita lain."
Rio dengan jujur mengatakan semuanya.

Salma yang tak dapat menahan air matanya, mulai menangis terisak. Ia dapat mendengar ketulusan dari kata yang diucapkan Rio.

"hey, kamu kenapa nangis?" rio menghapus air mata yang terjatuh ke pipi Salma.

Dengan susah payah Salma bangun lalu memeluk tubuh Rio. Rio pun membalas pelukan itu.
Dengan erat mereka saling berpelukan.

Beberapa menit mereka nyaman dengan posisi pelukan itu, tak berapa lama Rio melepaskannya lalu menatap wajah Salma,ia menghapus bekas air mata di pipi salma.

Salma pun kembali berbaring.

"kamu tadi ngapain di café sama wanita itu? Katanya kamu sibuk gak bisa nemenin aku makan siang" tanya Salma sinis.
Dari tadi ia ingin menanyakan hal itu.

"tadi itu aku memang lagi sibuk di kantor, tiba-tiba Prita itu sms aku katanya minta ketemuan, mau ngomongin hal yang penting. Awalnya aku tolak tapi ia maksa , katanya ini menyangkut hubungan aku sama kamu, ya aku mau. Prita ngajak ketemuan di cafe. Nah tadi ia minta maaf katanya udah buat kita bertengkar hebat seminggu yang lalu, ia minta maaf. Ya aku maafin, lalu tiba-tiba dia peluk aku. Aku yang kaget cuma diam aja, trus aku dengar ada yang jatuh dan baru aku lihat ternyata kamu yang lagi nangis, lalu aku kejar kamu." Jelas Rio panjang lebar.

Salma menganggukan kepalanya. Sebenarnya ia yakin Rio tak mungkin selingkuh di belakangnya, tapi ia ingin mengetes kejujuran dari Rio.

"jadi kamu udah maafin aku?" tanya Rio

Salma menggelengkan kepalanya, Rio menatap Salma dengan tatapan yang heran.

"aku mau pulang, nah kamu gendong aku dari sini sampai parkiran baru aku mau maafin kamu" kata salma sambil tersenyum.

Rio yang mendengarnya ikut tersenyum.

"ayokk, siapa takut"

Rio pun mulai menggendong Salma ala bride style, banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan yang iri dan kagum.

Salma menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Rio, ia malu ditatap banyak orang.

Tak berapa lama akhirnya mereka sampai diparkiran. Rio pun menurunkan Salma, lalu membantunya masuk kedalam mobil. Rio pun duduk di kursi pengemudi.

"makasi" kata Salma

"sama-sama. Jadi kamu udah maafin aku?"

Salma lalu menganggukkan kepalanya.
"tapi kamu gak boleh bohongin aku lagi ya"

"iya, aku janji. Kebohongan ini tak terulang lagi"
Rio pun memeluk Salma lalu mengecup dahi Salma .

"love you Salma"

"love you too Rio"

Lalu Rio pun mengecup ke dua pipi Salma dan berakhir dengan mengecup bibir Salma .

Kebahagiaan akan tercipta dimana kita bisa saling jujur dan terbuka menjalani sebuah hubungan.
Tak ada kebohongan tak ada penghianatan.

END

Makasi udah mau baca ceritaku.
Maaf ceritanya jelek, masih belajar.
Tunggu cerita selanjutnya..

Jangan lupa vote & comment

6 Februari 2016

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang