Aku berjalan menuju kelas sambil mengingat kejadian kemarin.
Dimana Aku dengan Arka pergi nonton hanya berdua. Ini bukan untuk pertama kalinya Aku jalan-jalan dengan Arka, tapi ini untuk pertama kalinya Aku pergi dengannya dengan perasaan yang berbeda.
Dulu Aku hanya menganggapnya teman, tapi seiring berjalannya waktu dan seringnya aku dan dia bersama membuat perasaan ini berubah. Berubah dari hanya menganggap teman menjadi mencintai.
Aku baru menyadari bahwa kehadiran Arka membuat hari-hariku semakin indah."pagi" tiba-tiba ada orang yang merangkulku dari samping, baru Aku lihat ternyata itu Arka cowok yang menurutku ganteng, eh emang ganteng sih.
"pagi juga. Kamu ngagetin aja" kataku sambil terus berjalan menuju kelas dan Arka tetap merangkulku.
"siapa suruh melamun, mikirin apa sih?" tanya Arka
Aku tak menjawabnya dan langsung meletakkan tas diatas meja, karena kami suah sampai didalam kelas.
Arka duduk disampingku, kita berdua sebangku. Semua teman-teman dikelas mengetahui kedekatanku dengan Arka bahkan mereka mengira bahwa kita pacaran.
"gue mau cerita sesuatu nih" Arka tiba-tiba menghadap kearahku yang sedang sibuk membaca novel. Membaca novel adalah salah satu kegemaranku saat menunggu jam masuk berbunyi.
"ngomong apa'an?" Aku pun meletakkan novelku diatas meja dan menghadap Arka.
"gini, kemarin habis pulang kita nonton, gue ketemuan sama Chika dan lo tau apa, dia sepertinya punya perasaan yang sama kayak gue" cerita Arka
Entah kenapa saat Aku mendengar Arka menyebut nama cewek lain hati ini rasanya sakit. Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Apa mungkin aku sudah benar-benar mencintai Arka?. Oh ya Arka sangat mengagumi Chika, katanya Chika itu cantik dan pintar. Arka sudah dari dulu mengagumi sosok Chika.
"ehh.. lo dengerin gue ngomong gak sih" Arka mengomel, karena Aku tidak merespon ceritanya
Aku hanya senyum dan nyegir, itu adalah andalanku saat Aku tak memperhatikannya. Arka menghembuskan nafasnya. Sepertinya dia kesal.
"menurut lo gimana, gue cocok gak sama Chika?" tanya Arka
Aku hanya menganggukan kepala, tidak mungkin Aku bilang tidak, karena Aku tau Arka ingin sekali pacaran dengan Chika. Itu yang ia ceritakan dulu.
"kalau gitu lo temenin gue beli bunga entar pulang sekolah ya" ajak Arka
Aku yang memang tidak pernah menolak ajakan Arka, lagi-lagi hanya menganggukkan kepala. Tak tau harus ngomong apa. Rasanya dada ini semakin sesak, ingin rasanya Aku menangis sekarang dan berteriak bahwa Aku cemburu. Tapi itu tak mungkin Aku lakukan.
Suara bel masuk kelas pun berbunyi, semua murid-murid yang berada di luar masuk kedalam kelas dan mengikuti pelajaran.
***
Sesuai yang dikatakan Arka tadi. Sepulang sekolah aku menemaninyanya menuju toko bunga.
Arka sibuk memilih bunga yang akan ia berikan untuk Chika, sedangkan Aku hanya melihat-lihat bunga mawar. Aku sangat suka bunga mawar apalagi yang berwarna merah.Setelah selesai memilih bunga, Arka langsung bembayarnya. Aku pun mengikuti Arka keluar dari took bunga. Aku melihat Arka membawa sebuket bunga matahari dan setangkai bunga mawar merah.
Sebelum naik ke atas motor Arka berhenti di depan motornya, ia berbalik menghadap kearahku yang berjalan dibelakangnya.
"ini buat lo. Lo suka bunga mawar kan" Arka menyerahkan setangkai bunga mawar merah itu untukku. Aku tersenyum dan mengambil bunga itu.
"makasi"
Kami pun pulang, Arka mengantar Aku pulang dulu soalnya tadi Aku berangkat diantar oleh Papa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Historia CortaKumpulan cerita pendek. Setiap bagian judulnya berbeda dan langsung END. high rank #1 in ceritapendek (16-11-2018) #8 in shortstory (06-08-2018) #2 in hug (24-05-2020)