RELATIONSHIP (end)

8.5K 380 6
                                    

Ternyata gk sesuai harapan. Banyak yg jadi pembaca gelap😢
Sedih banget😭 ceritanya jelek ya?

Part ini sebenarnya aku upload kalau part sebelumnya sesuai target komen sama vote. Tapi karena gk ada, aku update sekarang sebagai ucapan terimakasih bagi yg udah nambahin cerita ini di reading listnya plus yg baca udh 2K.... Makasih banyak ya

Happy reading
######

Aku sampai di rumah tengah malam, untung aku membawa kunci rumah jadinya aku tidak perlu membangunkan mama dan papa.

Aku pun langsung menuju kamar, sedari tadi handphoneku terus berbunyi, Andi dan keempat sahabatku terus berusaha meneleponku tapi aku tidak mengangkatnya, aku ingin sendiri. Aku pun langsung merebahkan diriku di atas ranjang dan berusaha untuk tertidur.

Keesokannya aku bangun sedikit siang, mataku sedikit perih. Saat aku melihat penampilanku di cermin, aku sedikit kaget melihat mataku yang sedikit bengkak. Aku langsung mencuci muka dan turun kebawah. Di ruang tamu aku melihat mama dan papaku yang sudah rapi, aku pun langsung menghampiri mereka.

“Loh kok kamu ada di rumah? Bukannya kamu ke vila Om Bayu ya?” tanya mamaku kaget, sesuai dugaanku mereka akan kaget melihat aku di rumah. Padahal sebelumnya aku udah pamit buat liburan selama dua hari satu malam.

“Tadi malam aku pulang ma, aku sedikit tidak enak badan” bohongku
“Mama sama papa mau kemana?” tanyaku lagi, lebih tepatnya mengalihkan perhatian mama sama papa supaya tidak bertanya lebih.

“Ya ampun kamu sakit sayang, kita ke dokter ya”

“Enggak usah ma, aku udah baikan. Kalian mau kemana sih?” tanyaku ulang

“Kami mau ke Singapura, sayang. Papa mau urus bisnis papa di sana, besok atau lusa papa sama mama pulang kok. Kamu gak papa sendiri di rumah?” jelas papaku

“Gak papa kok, kalian hati-hati ya. Jangan lupa oleh-oleh” kataku tersenyum

“ Siap, sayang. Kami berangkat dulu ya, kamu baik-baik di rumah”
Aku menganggukkan kepalaku. Aku pun mengantar mereka sampai depan pintu, setelah itu aku menuju dapur untuk makan.

Kini hari sudah mulai gelap, aku masih bergelut manja dengan kasurku. Aku berusaha melupakan kejadian di vila dengan tidur dan nonton. Aku tidak tau gimana kabar Andi sama sahabat-sahabatku, dari kemarin aku sudah mematikan handphoneku.

Aku semakin merapatkan selimutku karena cuaca yang dingin, di luar hujan cukup deras.

Saat aku ingin menutup mata, aku mendengar ada suara mobil di bawah. Siapa yang datang?, gak mungkin mama sama papa, mereka baru saja tadi nelpon lewat telpon rumah mengatakan bahwa mereka sudah sampai di Singapur. Aku yang penasaran langsung melihat lewat balkon kamarku.

Di bawah aku melihat Andi yang keluar dari mobilnya, kenapa dia datang kesini?, aku tidak ingin menemuinya. Aku pun masuk kedalam, sebelum sempat menutup pintu balkon aku mendengar Andi yang berteriak.

“Ica, aku tau kamu di dalam. Tolong buka pintunya, kita perlu bicara, jangan jauhin aku kayak gini.”

Aku pun tidak jadi menutup pintu balkon dan kembali melihat Andi di bawah. Di bawah aku melihat Andi hujan-hujanan. Aku sedikit panik, aku takut dia sakit. Di luar hujannya cukup deras.

“Ica, please buka pintunya” Andi masih berteriak di bawah. Aku yang tidak ingin terjadi apa-apa sama Andi pun segera turun. Aku membawa payung untuk menghampirinya.

Aku melihat Andi yang berjongkok di samping mobilnya, aku pun segera menghampirinya.

“Kamu ngapain hujan-hujanan” aku sedikit berteriak supaya Andi mendengarkanku karena hujan cukup deras.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang