Haloooo
Ada yang kangen gak??? Gak ada ya #sedih
Gak papa dehh, tapi bagi yg kangen makasih ya...heheMakasihhh ya sama kalian yg udah mampir buat baca cerita aku. Sedih bangettt gak ada yang vote sama comment
Ceritanya jelek ya?? Maaf ya masih belajar..
Nihhh aku update part baru, semoga suka ya..
Mohon vote dan komennya ya. Kritik dan saran juga bolehhHappy reading gess
########
TOK TOK TOK
Seorang laki-laki sedang mengetuk sebuah pintu di rumah yang cukup sederhana. Tak berapa lama sang pemilik rumah membukakan pintu. Laki-laki itu terpaku menatap gadis di depannya. Bagaimana tidak, gadis di depannya bagaikan bidadari yang jatuh dari surga. Katakan saja dia berlebihan, tapi itulah faktanya. Gadis itu menggunakan dress di atas lutut berwarna putih. Laki-laki itu yang tak lain adalah Vero terus saja menatap kekasihnya Vanya tanpa berkedip.
Vanya yang melihat reaksi Vero mulai bersuara."Vero, apa penampilanku aneh?" tanya Vanya sambil melihat penampilannya kembali.
Memang dari awal ia sudah menolak menggunakan dress yang diberikan oleh Vero. Ia tak mau orang menilai dia hanya memanfaatkan kekasihnya yang memang kaya.
Vero yang tersadar dari lamunannya menatap Vanya sambil tersenyum.
"Enggak aneh kok, sayang. Malah kamu cantik." puji VeroVanya yang menerima pujian dari Vero hanya menunduk malu. Vero yang melihatnya mulai mendekati Vanya, ia mengangkat dagu Vanya supaya menatapnya.
"Hei, kenapa nunduk hem?" tanya Vero sambil menatap wajah Vanya dari dekat.
Vanya yang ditatap sedekat itu agak menjauhkan wajahnya dan menggeleng. Vero yang tau bahwa Vanya malu, hanya terkekeh geli.
"Kenapa kamu senyum-senyum?" tanya Vanya sambil cemberut."Karena kamu cantik" kata Vero sambil mencium sekilas bibir Vanya
Vanya yang menerima ciuman mendadak dari Vero terkejut, ia pun memukul Vero "Ahkk, ngapain kamu cium aku"
"Aw,, aw ampun sayang,,, aw sakit" Vero meringis memegang lengannya.
Vanya yang melihat Vero kesakitan mulai menghentikan pukulannya.
"Maaf ya, kamu sih main cium aku aja" Vanya mengelus lengan Vero yang ia pukul tadi."Aku gak tahan lihat bibir kamu sih. Lagian aku juga kangen sama kamu, 3 hari gak lihat kamu rasanya setahun. Emang kamu gak kangen sama aku?" tanya Vero menatap Vanya
"Kangennn" kata Vanya manja sambil memeluk Vero. Vero pun membalas pelukan Vanya.
"Yaudah kita berangkat sekarang ya, pasti keluarga aku sudah pada nunggu" kata Vero melepaskan pelukan mereka.
Malam ini mereka berencana ikut makan malam bersama keluarga besar Vero. Vero juga ingin mengenalkan kekasihnya kepada mereka. Kekasih yang sudah ia pacarin hampir 5 tahun.
"Tapi aku takut, takut mereka gak bisa nerima aku" kata Vanya sedih, ia tau bahwa ia tak pantas bersanding dengan Vero yang kaya sedangkan dia hanya seorang gadis yatim piatu yang hanya memiliki rumah sederhana peninggalan kedua orang tuanya yang meninggal 3 tahun yang lalu.
"Kamu gak usah takut, mereka semua baik kok. Aku yakin mereka akan menerima kamu dengan baik" kata Vero menenangkan. Walaupun Vero dari keluarga yang kaya, tapi ia sejak kecil selalu diajarkan oleh kedua orang tuanya untuk tidak boleh memandang rendah orang yang berada di bawah kita. Maka dari itu Vero tumbuh menjadi laki-laki yang baik, bahkan diumurnya yang baru 25 tahun ia sudah menjadi CEO muda yang pintar juga tampan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Historia CortaKumpulan cerita pendek. Setiap bagian judulnya berbeda dan langsung END. high rank #1 in ceritapendek (16-11-2018) #8 in shortstory (06-08-2018) #2 in hug (24-05-2020)