My Best Friend is My Love

13K 419 26
                                    

Hallo semua,
sesuai janji, sekarang aku update lagi. Semoga kalian suka sama ceritanya ya...
Moga dapat feelnya.

Happy reading....
>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“Ayolah Ndre, anterin aku ke mall. Aku pengen beli baju nih, kok kamu tega banget sih sama sahabat sendiri”

Rengek seorang gadis sambil memegang tangan sahabatnya. Hampir setengah jam ia merengek dengan sahabat laki-lakinya ini, sahabat yang telah menemani dia dari kecil hingga sekarang mereka sudah bekerja di tempat yang sama. Mereka bagaikan anak kembar yang tidak bisa dipisahkan. Kemana pun mereka hampir selalu bersama, bahkan orang-orang yang tidak mengenal mereka  mengira bahwa mereka pacaran.

Laki-laki yang bernama Andre itu hanya mendengus sebal melihat kelakuan sahabatnya ini. Akhirnya ia pun luluh dengan rengekan sahabatnya.

“Iya iya, Jessy. Sahabat aku yang paling nyebelin” kata Andre sambil mencubit pelan pipi Jessy.

Gadis yang dipanggil Jessy itu tersenyum sambil memeluk Andre.
“Makasih ya. Yaudah aku mau ganti baju dulu, kamu tunggu di sini” Jessy pun berlalu dari hadapan Andre menuju kamarnya.

Andre hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Jessy. Ia sempat kaget saat pagi-pagi Jessy meneleponnya dan menyuruhnya untuk ke rumahnya, ia pikir ada sesuatu hal yang penting hingga ia harus buru-buru bangun dan meluncur ke rumah Jessy. Untung mereka tetanggaan hingga tak butuh waktu lama untuk Andre sampai di rumah Jessy. Kalau sampai Jessy menunggu lama, Andre jamin sahabatnya itu akan ngambek gak jelas.

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik baru saja keluar dari kamarnya dan melihat sahabat anaknya sudah duduk manis di ruang tamu. Ia pun menghampiri Andre.

“Loh kok pagi-pagi kamu udah ada disini aja, Ndre? Bukannya hari ini hari Minggu dan kalian gak kerja” tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah mama Jessy.

Andre yang mendengar suara mama Jessy langsung mengalihkan perhatiannya dari ponsel yang sedari tadi ia pegang.
“Ini ma, Andre di suruh nganter Jessy ke mall” kata Andre.

Ia sudah menganggap orang tua Jessy adalah orang tuanya sendiri, ia sudah terbiasa memanggil mereka dengan sebutan mama papa seperti Jessy. Begitupun dengan Jessy yang memanggil kedua orang tua Andre dengan sebutan mami papi sama seperti Andre.

“Dasar itu anak, ke mall pagi-pagi” gerutu mama Jessy

Andre hanya tersenyum melihatnya.

“Yaudah kalau gitu mama mau ke dapur dulu, kamu udah sarapan?”

“Udah ma”

Mama Jessy menganggukkan kepalanya lalu berlalu menuju dapur.

Tak beberapa lama munculah Jessy yang sudah menngganti pakaiannya dengan dress biru laut yang dipadukan dengan flat shoes berwarna hitam dan tas selempang yang berwarna senada dengan flat shoesnya.

Andre yang melihat kedatangan Jessy hanya duduk terpaku melihat penampilan sahabatnya yang selalu cantik dimatanya. Rambut panjang bergelombang Jessy yang berwarna coklat gelap digerai menambah kecantikannya Jessy .

Jessy yang melihat Andre yang terus menatapnya sedikit tersipu,sahabat tampannya itu terus menatapnya hingga kini Jessy sudah berada tepat dihadapan Andre.

“Selalu cantik” puji Andre

“Apaan sih ayo berangkat entar keburu siang” ajak Jessy sambil menggandeng tangan Andre.

Setelah berpamitan, mereka segera menuju mobil dan langsung menuju mall. 

***
“Gimana hubungan kamu sama si Stella itu?” tanya Jessy
Kini mereka telah berada di dalam mobil dan dalam perjalanan menuju mall.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang