Rina menghela nafasnya kasar, tiga hari setelah kepulangannya dari Bali Fakhrul benar benar mendiamkannnya, laki laki itu kembali bersikap dingin
Seperti pagi ini, mereka berdua tengah duduk dimeja makan namun tak ada yang bersuara, Fakhrul sibuk dengan majalah bisnisnya sementara Rina tengah mempersiapkan secangkir kopi hangat dan mengoles roti untuk sang suami
Pagi yang sunyi, tidak ada sapaan semalat pagi honey, selamat pagi sayang, Fakhrul benar benar marah padanya bahkan laki laki itu tak memberi kesempatan untuk Rina menjelaskan semuanya.
"Kapan aku boleh bekerja lagi,,,," tanya Rina seraya menyuguhkan secangkir kopi dihadapan Falhrul
Fakhrul hanya melirik sebentar, lalu segera mengalihakn perhatiannya lagi pada majalahnya
Rina mendengus kesal dengan geram merampas majalah yang
"Aku ingin ke panti,,, boleh??" Rina kembali memecah keheninganLagi lagi fakhrul masih diam, menyeruput kopi kesukaannya, lalu berdiri meraih tas kerjanya tanpa menjawab pertanyaan Rina, Rina menggerutu kesal, kenapa fakhrul sedingin itu apa kata katanya kemarin sungguh menyakiti laki laki ini, apa tidak bisa ditolelir Rina benar benar ingin menarik kata katanya
Rina berdiri dengan cepat tangan mungilnya menarik lengan Fakhrul, lalu menubruk punggung laki laki itu
"Sorry,,, I'm so sorry both,,, jangan diam begitu,,, kau boleh marah,,, bentak aku,, ayo marahi aku,,, tapi jangan diam fakhrul,,, aku tahu aku salah,,," ucap Rina
Fakhrul terdiam,, masih tak bergeming, tapi tidak lali ini dia tak boleh luluh jika tidak maka semuanya akan berantakan, Fakhrul melepas tangan Rina
"Aku terlambat,,,, tidak usah cengeng seperti itu,,," sahut falhrul dingin
Rina berdirih tercenung, Fakhrul benar benar marah, lalu bagaimana sekarang?? Rina terus menatap punggung Fakhrul meninggalkan dirinya.
"Fakhrul,,,,!!!" panggil Rina lirih
Fakhrul berjalan melewati koridor tersenyum kecil, kasihan sebenarnya melihat wanitanya bersedih seperti itu tapi apa boleh buat semua kemauan sang opa, Fakhrul merogoh saku celananya kemudian menghubungi sang opa
"Ya,,, Opaa!!! Semua sudah kulakukan apalagi yang opa mau,,, Opa ini seperti anak kecil saja,,," gerutu Fakhrul
Sang opa terkekeh diseberang sana, sang cucu yang dingin ini sudah takluk pada gadis kecilnya yang polos, bagaimana tidak jika mengingat dulu betapa Falhrul kekeh menolak Rina tapi sekarang mereka sudah menjadi suami isteri.
"Bagus nanti malam opa sudah memesan tempat untuk Rina,,," sahut sang Opa
Fakhrul mengangguk, lalu melanjutkan perjalanannya, meskipun ada sedikit rasa tak nyaman dihatinya entah kenapa mendadak perasaannya menjadi cemas seperti ini
Rina menggigit jarinya, bagaimana caranya meminta maaf pada suaminya ini, dia mau hamil bahkan kalau perlu dia bersedia hamil hari ini juga asalkan Fakhrul memaafkannya,
"Huuuufftt,,,,!!! Oh God!! Help me pliss,,," ratap Rina
"Opaaa,,,, yaahh mungkin opaa bisa membantuku,,," celotehnya bwgitu kepala cantiknya mengingat sang opa
Rina segera berdiri kemudian mengganti bajunya, dan meraih tas jinjingnya berniat segera menemui sang opa
########
Laki laki itu tersenyum lebar begitu melihat sang boss keluar dari apartemennya sendirian, begitu juga wanita yang disampingnya alis tebalnya tampak melengkung menandakan sebentar lagi permainan mereka akan dimulai
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKING LOVE
RomanceCinta,,, cinta itu seperti jailangkung datangnya tiba tiba, dan tak terduga,, tak mengenal kasta dan usia. Orang bilang cinta itu datang dari pandangan pertama, tapi tidak bagi seorang Fakhrul Abraham justru laki laki manis ini menganggap cinta itu...