Rina menghentikan langkahnya, menyadari dirinya berjalan terlalu jauh, Rina segera berhenti entah dimana dia sekarang benar benar tempat yang sepi tidak ada orang berjalan sama sekali disini
Karena terlalu larut dengan emosinya, Rina berjalan tak tentu arah mengikuti langkah kakinya, Rina mengedarkan pandangannya, bagaimana ini sekarang?? Bagaimana dia akan bisa pulang, ishhh!!! Seharusnya dia mendengarkan penjelasan Ridwan tadi
Rina memicingkan pandangannya, saat mata lebarnya menangkap segerombolang orang yang tengah berkumpul didepan sebuah emperan toko, dengan pelan Rina berjalan menghampiri mereka
"Permisi,,, apa disekitar sini ada taksi??" tanya Rina
Sontak saja segerombolan laki laki itu menoleh kearah datangnya suara, seperti kucing kelaparan yang melihat seekor tikus manis, mereka segera bangkit dan berjalan menghampiri Rina membuat wanita itu berjalan mundur
"Kenapa manis?? Ada yang bisa kami bantu?? Kau tersesat rupanya,,,hmmmm" sahut salah seorang laki laki
Oooww,,,ooww Rina sudah salah tempat rupanya, bagaimana bisa dia bertanya pada segerombolan preman, Ya Tuhan bagaimana ini Rina tidak mau menjadi santapan mereka, Rina yang ketakutan terus berjalan mundur, membuat beberapa orang laki laki terus mengikutinya, hingga Rina memutuskan membalik tubuhnya dan mencoba untuk berlari, namun sayangnya salah satu dari mereka berhasil menangkap tangan Rina
"Heiii manis,,, tunggu dulu mau kemana,,, kita bisa bersenang senang disini sayang,,," ucap seorang preman
Rina meronta mencoba melepaskan cengkeraman tangan si preman, ahhh habislah dia bagaimana jika preman preman ini benar benar menyantapnya
"Saya mohon,,, lepaskan saya,,, jangan apa apakan saya,,, saya,,, saya,, hanya tersesat,,, saya ingin pulang,,," mohon Rina
Ketiga laki laki itu tertawa terbahak bahak, semakin mengeratkan ceng keramannya, bahkan salah satu dari mereka mencoba mengusap pipi Rina beruntung Rina segera menepisnya
"Manis dan legit,,, bagaimana jika kita menghangatkannya malam ini hahahah,,," ucap salah seorang lagi
Rina mengangkat kepalanya, kemudian menggeleng keras, tidak dia tidak mau menjadi giliran disini, Ya Tuhan kirimkan malaikatmu, melihat mereka tengah tertawa terbahak bahak, Rina menggunakan kesempatan itu dengan menendang keras selangkangan preman yang tengah mencengkeramnya, dan Berhasil melepas cengkeramannya
Dengan cepat Rina meloloskan diri, berlari secepat mungkin menjauh dari mereka
"Heiii mau kemana kau!!! Sialan!!" sang preman preman itu berteriak dan segera mengejar Rina
Rina melepas semua high heelsnya melemparkan kearah preman yang semakin dekat dengannya, namun rupanya kesialan masih membuntutinya, Rina yang panik malah terjatuh karena kaki kecilnya tersandung sebuah batu
"Aaauuhhhh,,,," teriak Rina
"Hahaha,,, msnyerahlah manis,, dan kita bersenanh senang malam ini,,," ledek si preman
Rina kembali menggeleng, berjalan merangkak, namun ssbelah kakinya berhasil ditarik oleh salah seorang preman
"Saya mohon,,, jangan,,, lepaskan saya,,, saya,,, saya janji akan memberikan uang besok pada kalian tapi biarkan saya pulang,,,," Rina kembali memohon dengan memegangi gaunnya
Bukannya berbelas kasihan preman preman itu malah semakin menjadi jadi membopong tubuh kecil Rina dan membawanya keemperan toko
"Toloooong,,,,, tolooongg,,,,," teriak Rina
Preman preman itu tertawa lebar kemudian menghempaskan tubuh kecil Rina dengan keras, bodoh sekali gadis ini, dengan gampangnya malah memasuki sarang macan,
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKING LOVE
RomantizmCinta,,, cinta itu seperti jailangkung datangnya tiba tiba, dan tak terduga,, tak mengenal kasta dan usia. Orang bilang cinta itu datang dari pandangan pertama, tapi tidak bagi seorang Fakhrul Abraham justru laki laki manis ini menganggap cinta itu...