"Shhhhhhh,,,,,, perih,,,!!!" ucap Rina meniup niup luka lecet ditumitnya, matanya menatap hangat laki laki yang dengan hati hati tengah mengobatinya
"Tahanlah sayang,,, sebentar lagu selesai,,," sahut laki laki itu lembut
Rina mengangguk pelan, senyumnya melebar, ahh betapa beruntungnya dia
"Kenapa tersenyum?? Ada yang lucu??" tanya Ridwan bingung melihat Rina yang tengah tersenyum sendiri
"Tidak apa apa,,, trimakasih sayang,,," ucap Rina manja
Ridwan hanya mengangguk, kemudian memebalut luka ditumit Rina setelahnya menurunkan kaki Rina
"Kenapa kakimu bisa terluka seperti itu???" tanya Ridwan
Rina mengerjab, menoleh kearah ridwan jika dia mengatakan yang sebenarnya pasti Ridwan akan sangat marah besar padanya
"Ehmmmm,,, itu tadi aku,,,aku,,aku terjatuh,,, karena terburu buru,,," Jawab Rina gugup
Ridwan menaikkan alisnya, merasa ragu dengan jawaban Rina
"Yakin,,,???" selidik ridwan
Rina mengangguk mantap
"Iya,,,Oh ya,, sayang boleh aku bertanya sesuatu padamu???" tanya Rina dengan nada serius
Kali ini giliran Ridwan yang mengangguk, Rina menghirup nafasnya dalam dalam semoga Ridwan kali ini akan sepemikiran dengannya
"Jika aku berhenti bekerja di Abraham Company,, apa kau akan marah padaku???" tanya Rina ragu ragu
"Maksudmu,,??" balik tanya Ridwan
Rina menggigit bibirnya, menatap Ridwan yang melihatnya bwgitu kaget dengan pertanyaannya, laki laki itu seperti terlihat kecewa
"Aku tidak akan marah,,, mungkin akan kecewa,,," sahut ridwan akhirnya
Rina terdiam, kecewa?? Sebegitu besar kah bangganya Ridwan padanya, mengingat betapa bahagianya Ridwan saat mengetahui dirinya diterima di perusahaan besar itu, dan Ridwan juga lah yang sangat antusias saat itu.
Ridwan menarik Rina mendekat kearahnya, kemudiam merangkul wanita mungil itu
"Kau tahu Rina,,, saat mendengar kau diterima di Abraham Company,, aku sangat iri mendegarnya, kau sangat beruntung dan aku iri pada pacarku sendiri,,," ucap Ridwan
Rina hanya menggerakkan bulu mata lentiknya, masih tak percaya dengan cerita ridwan
"Aku sangat ingin bekerja disana Rina,,, sangat, dan kau beruntung sekali,, bahkan pemilik perusahaan itu memberikan posisi yang sangat tinggi untukmu,, dan kau ingin mengundurkan diri begitu saja?? Hhhh,,,," lanjut Ridwan
Rina hanya terdiam, Ridwan salah, dirinya tidak seberuntung itu bahkan bekerja disana bukanlah sebuah keberuntungan melainkan sebuah kesialan.
Ridwan menangkup pundak Rina agar duduk mengahdapanya
"Kau sayang padaku kan??" tanya Ridwan
Rina menganggukkan kepalanya
"Kau cinta padaku,,?? Kau mau kan melakukan sesuatu untukku??" tanya Ridwan lagi
Rina kembali mengangguk, menggerakkan bulu mata lentiknya menatap ridwan lekat lekat, Ridwan kembali menghela nafasnya
"Aku mau,,, kau tetap bekerja di Abraham Company,,,, jika kau berhenti dari sana maka aku akan,,," Ridwan menggantung kalimatnya melihat wajah Rina yang menegang
"Apa,,,??kau akan apa???" tanya Rina bingung
"Aku tidak akan mau menemuimu lagi,, aku akan marah dan sangat kecewa padamu,,," ucap Ridwan
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKING LOVE
RomanceCinta,,, cinta itu seperti jailangkung datangnya tiba tiba, dan tak terduga,, tak mengenal kasta dan usia. Orang bilang cinta itu datang dari pandangan pertama, tapi tidak bagi seorang Fakhrul Abraham justru laki laki manis ini menganggap cinta itu...