*Opaa 2*

14.1K 425 13
                                    

"Ishh,,,, Opaaaa,,,, tidak ada yang lucu kenapa opaaa tertawa seperti itu,,, aku sedang kesal opaa,,,," dengus Rina merebahkan kepalanya dipangkuan sang Opa

Laki laki Tua yang tinggal tak jauh dari panti asuhan tempatnya tinggal ini sudah menjadi temannya sejak Rina berusia delapan tahun, pertemuan yang tak diremcanakannya membuatnya semakin dekat dengan sang Opaa yang sudah dianggapnya sebagi kakek sendiri

Begitu juga dengan laki laki Tua ini, entah apa yang membuatnya menyayangi gadis kecilnya ini, hampir setiap hari dulu sang Opaa yang selalu tinggal sendirian dirumah sederhananya ini meminta Rina untuk mengunjunginya

Melihat Rina yang terus merajuk kesal Sang opaa segera menghentikan tawanya, kemudian mengusap usap rbrbut Rina sayang

"Okee,,, Opa tidak akan tertawa lagi,,, hmmm kau ini bagaimana bisa menolak pekerjaan hanya karena perusahaan memberimu fasilitas mewah Rinaa,,," ucap Opaa

Rina menggeleng, menghela nafasnya

"Aku tidak suka berlebihan opaaa,,, kurasa Opaaa tahu itu kan,,, dan lagi pula aku tidak membutuhkan apartemen dan mobil mewah itu,,," sahut Rina

Sang opaa kembali tersenyum, gadis kecilnya yang selalu sederhana, yang banyak mengajarinya bagaimana hidup dengan seadanya, gadis kecilnya yang berbeda dengan gadis gadis lain, bahkan dengan cucunya sendiri

"Apa kau tidak ingin seperti gadis gadis seumuranmu,, memiliki mobil mewah,, apartemen mahal,,, hmmm,," lanjut sang opa lagi

Rina mengangkat kepalanya, menaikkan alisnya menatap sang Opaa lekat lekat kemudian terkekeh geli

"Buat apa?? Aku sudah punya semua,, aku punya opaa,,, bibi Ira,, dan adik adik yang lucu disana,,, dan ummmm,,,," Rina memutar bola matanya pipinya merona merah membayangkan dia sudah mempunyai seorang laki laki baik yang sangat mencintainya

"Daannn,,,,,," sang opa mengikuti gaya Rina yang tengah menaik turunkan alisnya

"Dan pacar yang baik,,,," lanjut Rina malu menutupi wajahnya

Sang Opa tertegun, pacar?? Sejak kapan Rina memiliki pacar kenapa gadis ini tidak bercerita padanya, Rina menatap sang opaa bingung kenapa tiba tiba saja Opaanya berdiam seperti itu, seperti nampak kecewa dengan hati hati Rina mengangkat dirinya kemudian duduk disamping Opaanya menyandarkan kepalanya di bahu sang opaa

"Maaf Opa,,, Rina belum bercerita soal Ridwan,,, Rina,,, ummmm takut Opaaa akan marah,,," jelas Rina

"Sudah berapa lama kalian pacaran,,,??" selidik sang opaa

"Sejak empat tahun lalu Rina mengenalnya dia teman kampus Rina opaa,,, dan kami berpacaran baru satu tahun ini,,," jelas Rina lagi

"Apa dia baik???" sang Opaa kembali menyelidik

Rina mengangguk, mata lebarnya melirik kearah Opaanya yang terlihat sedikit kecewa, Rina menghela nafasnya mungkin sang Opaa yang terlalu sayang padanya ini khawatir jika Ridwan bukanlah pria yang baik

"Pertemukan Oppa dengannya,,, Oppa ingin melihat seperti apa pacar cucu opaaa,,," lanjut Opaa Rina kemudian melenggang meninggalkan Rina

Rina mengangkat bahunya acuh melihat reaksi sang opaa yang seperti begitu keberatan Rina sudah mempunyai pacar, mungkinkah Opaanya masih menganggapnya gadis kecil yang manja seperti dulu

Rina yang hendak bangkit dari duduknya, kembali mengurungkan niatnya begitu sang Opaaa kembali mendatanginya dengan membawa sebuah bingkisan

"Pakai ini,,, dan terima tawaran kerja itu Rina jangan menolak masalah fasilitas mungkin simanager hanya mengujimu,,, jadi kau harus tetap berkerja di Abraham Company,,," Ucap sang Opa dengan memberikan bungkusan kepada Rina

MAKING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang