BAB SATU
SUARAjepretan kamera dan suara mikrofon bercampur padu dengan suara lainnya. Edwardsebenarnya sudah merasa kelelahan harus jadi pajangan disitu, tapi ia tetapmenyunggingkan senyum ramah saat disorot kamera dari segala sisi. Saat ini iasedang menghadiri acara amal yang diadakan oleh temannya.
Edwardpikir hanya akan ada beberapa wartawan yang datang, ternyata wartawan menyerbu tempat tersebut karena cukupbanyak orang ternama yang hadir, seperti artis, pelukis, dan penyanyi. Edwardsendiri sudah diserbu wartawan sejak pagi, untunglah ia bisa sekarang ia bisatenang duduk sebagai pajangan.
Edwardmemandang jam tangan di tangannya dan menghela nafas.
Sampai kapan aku harus berada disini?
Tiba-tibasuara wartawan mendekatinya. Edward langsung menyunggingkan senyum mempesona.
" Apakabar, Edward Miles? " Seorang wartawan serta kameramannya menghampiri Edwarddan menyodorkan mikrofon.
" Ya,saya baik. " Edward bangkit berdiri, sambil menunjukkan senyum yang menampilkanderetan gignya.
Wartawanitu kembali bicara. " Wah, nampaknya anda datang hanya dengan manager anda.Dimana gadis misterius di tabloid yang sedang banyak digosipkan orang-orang?Apa ia tidak datang? "
Edwardtersenyum geli. Kembali mengingat gosip beberapa hari lalu ketika ia tanpasengaja dipotret bersama kakaknya yang seorang novelis misterius. Kakaknyatidak begitu suka populer seperti Edward sehingga dunia luar tak tahu kalauorang yang makan siang dengan Edward 3 hari lalu adalah kakaknya sendiri.
" Oh, dia. Dia tidak datang saat ini, iasedang bekerja. Aku tak ingin mengganggunya. " Edward sendiri membiarkan halitu menjadi kesalahpahaman kalau kakaknya adalah pacarnya yang ia tak inginmunculkan ke dunia selebriti.
Wartawanitu tersenyum penuh arti. " Banyak orang ingin tahu siapa gadis itu, bisakahanda memberitahu nama atau sedikitnya inisial untuk namanya? "
Edwardberpikir sebentar kemudian menjawab. " EM. "
Wartawantersebut menunjukkan sorotan mata berbinar. " Inisial yang sama dengan namaanda! Sungguh menarik. "
Errina Miles, kukerjai kau..
***
Edwardduduk dengan perasaan lega.
Iaakhirnya bisa lepas dari sorotan kamera dan duduk santai di dalam mobil. Iamemandang jam tangannya dan sekali lagi menghela nafas.
"Capek sekali. " Gumamnya.
" Selanjutnya kau ada pemotretan majalah. "Ucap Oliver selaku manager Edward, ia memandang buku notes-nya. Edward hanyabisa pasrah, memang akhir-akhir ini jadwalnya cukup padat ditambah talk showtentang dirinya dan gadis misterius.
PonselEdward berbunyi, ia kemudian mengeluarkan ponsel itu dari sakunya dan membacanama yang tertera.
"Hallo? "
"Edward. Apa kau sibuk? "
"Seperti biasa. Ada apa? "
" Hariini ayah ada makan malam istimewa untuk menyegarkanmu dari pekerjaanmu. Kauharus hadir, dan ingat ini sangat penting. Pastikan kau hadir dan janganterlambat sedetik pun. Ingat pukul 7 malam di restoran ayah. "
" Ta-"
Belumselesai Edward berbicara ayahnya langsung mematikan sambungan.
Huff..
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time
RomanceEdward Miles " Wajahnya, ya. Tipeku. Sifat dan sikapnya. Tidak. Bukan tipeku. " " Perjodohan ini tak akan pernah berhasil. Dia suka padaku, atau aku suka padanya? Itu mustahil. " Tiffany Turner " Maaf. " --------------------- Bagaimana jika seorang...