Dari kejauhan, ada sepasang mata yang memerhatikan mereka.
Terakhir,
Kutatap mata indahmu di bawah bintang bintang.
Terbelah hati ku antara cinta dan rahasia.
Ku cinta pada mu
Namun kau milik sahabatku
Dilema hati ku
Andai ku bisa berkata sejujurnya,Cewek itu menetes kan air mata nya. Sahabat nya dekat dengan cowok yang dia suka. Ya, cewek itu adalah Nita.
Nita ternyata juga suka sama Julian. Tapi karen Nita bukan jenis Temen Makan Temen, jadi dia lebih merelakan sahabatnya dengan Julian.
Di satu sisi di koridor, berdiri seorang cowok dengan badan tegap. Ya. Geo. Sahabat Mila sejak kecil, menatap mereka dari kejauhan. Fyi, Geo adalah anak kelas 9A. Beda satu kelas dengan Mila. Geo menatap Julian dengan penuh amarah.
"Lo harus tau yang sebenernya Mil" Geo tersenyum licik. "Lo harus tau Julian sebenarnya." Lalu ia berjalan pergi.
Kringggg
Bel masuk sudah berbunyi, mereka kembali kekelas.
--26 Hari 12 Jam--
"Mila pulang bareng gue yukk" Julian menepuk pundak Mila. "Hmm gue hari ini mau ke toko buku, Jul. Novel gue udah pada selesai gue baca," Julian menggangguk pelan. "Yaudah gue temenin. Nanti sekalian gue anter pulang," Mila tersenyum simpul.
"MILA!" Teriak Geo dari depan. Geo menghampiri Mila. "Lo pulang sama gue sekarang," Geo menarik tangan Mila. "Ih apaan sih, lepasin gak! Jul tolonginn!!!" Mila memberontak. "Eh apa apaan sih lo. Lepasin Mila sekarang juga." Julian angkat bicara.
"Gue mau pergi sama Julian, Ge lepasin" Geo akhirnya melepaskan tangan Mila. "Lo. Kalo Mila kenapa napa, gue tonjok lo sampe babak belur." Geo berbalik arah dan meninggalkan mereka berdua.
"Mila gapapa??" Julian memegang tangan Mila dengan perlahan. "Aw! Sakit, Jul," Mila meringis kesakitan. "Gila ungu banget" Julian mengeluarkan sapu tangannya. "Bentar" Julian keluar sebentar. Tak sampai 5 menit, Julian kembali. "Nih gue abis minta batu es, nih pake buat ngompres tangan lo" Julian menyerahkan sapu tangan nya. "Tas lo gue yang bawa" Julian mengambil tas Mila. Mereka menuju parkiran. Julian membukakan pintu mobil honda jazz nya.
"Sorry mobil gue little bit berantakan. Bukan dikit sih. Udh berantakan banget sebenernya. Hehee" Julian menutup pintu lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mila tertawa kecil. "Eiya mau sekalian makan gak?" Julian mengalihkan pembicaraan.
"Ayo deh. Kebetulan gue juga laper," Perut Mila berbunyi ((Cacingnya udah demo tuh)). "Yaudah kita ke Gandaria City aja ya" Julian menancapkan gas nya.
Suasana nya amat sangat canggung.
"Udah izin mamah lo, Mil?" Julian akhirnya membuka suara. "Hm... u-udah kok" Mila ragu menjawabnya. "Kenapa Mil?" Julian menatap Mila sekilas. "E-enggak gapapa" Mila tersenyum dengan terpaksa.
"Mamah apa kabar ya," Julian teringat ibu nya yang ada dirumah sakit. "Ahh Inshaa Allah mamah gapapa lah" Julian tersenyum.
Bahkan gue gatau mamah gue sekarang dimana, Jul.
Di mobil hanya ada suara radio dan terkadang diantara mereka bernyanyi.
Dimana kah bagian itu?
Mau kah kau tahu?Mila menatap Julian yang ternyata ikut bernyanyi.Mereka berdua sama sama bernyanyi di reff.
Sentuhlah dia tepat di hatinya
Biarkan jadi milikmu selamanya
Sentuh dengan setulus cinta
Buat hatinya terbang melayang~Lalu mereka berdua tertawa. "Lo tau juga, Mil?" Julian bertanya tapi masih ketawa. "Tau lahh hahaha" Mila masih tetap tertawa.
Ya. Gue pengen lo jadi milik gue selamanya, Mil.
Dan suasana semakin canggung.
An.
Sorry repost. Ada typo hehee. Hope you enjoy it lah. Jan lupa vote sm komen okeh
KAMU SEDANG MEMBACA
26 Hari 12 Jam [COMPLETED]
Teen Fiction[Februari 2016] Ketika orang yang baru masuk dunia mu bisa membuat hari hari terakhir mu bahagia.