Minggu.
Ya. Hari ini sudah hari Minggu.
Drtt drttt
Julian is callingMila mengangkat telefon itu.
"Ya kenapa Jul" Jawab Mila sambil mengucek matanya.
"Jul????" Orang diseberang sana menaikkan nada bicaranya. Mila mengecek handphone nya.
On call
GeofandiAnjir gue salah liat
"Sorry sorry gue kira Julian," Geo berdecak kesal. "Abis ngapain lo sama Julian?" Suara Julian mulai terdengar tidak enak.
"Gue baru bangun. Jadi mata gue rada rada beler," Mila mengucek matanya. "Lo mandi sekarang. Gue jemput lo jam 9," Geo mematikan telefonnya. Mungkin sakit hati? (Cie jeles).
Dengan mandi yang gak lama, Mila langsung memakai dress dan cardigan dengan sepatu senada.
"Bi, Mila mau pergi sama Geo ya," Mila mengambil roti isi di meja makan lalu pergi ketika klakson mobil sudah terdengar.
"Ge kita mau ngapainn," tanya Mila ketika sudah ada di mobil. "Makan" Geo menancapkan gas mobil avanza nya. "Udah sarapan belom?" Geo mengganti frekuensi radio mobilnya.
"Udah kok tadi makan roti," Mila mengecek handphone nya ketika ada getaran.
Nita : Mil lo dmn?
Mila membalas pesan singkat dari temannya itu.
Mila : lagi sm tmn Nit
Mila : knp?"Siapa Mil?" Geo mencari tempat parkir disekitar tempat itu. "Nita" Mila menyapu pandangan ke sekitar tempat itu. "Taman?" Geo membukakan pintu untuk Mila. "Udah ikut aja," Geo memberi aba aba kepada seseorang.
"Yuk Mil sini ikut gue," Geo menggandeng tangan Mila. "Eiya lupa," Geo mengeluarkan saput tangannya. "Gue tutup matanya bentar gapapa ya," Secara hati hati Geo membalut mata Mila dengan sapu tangannya.
Perlahan demi pasti Geo menuntun Mila ke tempat tujuannya.
"Udah siap bos," Bisik seorang cowok ke Geo. "Thanks bro," Geo menjabat tangan cowok itu. "Udeh lu sono basket lagi dah. Ntar ketauan," Geo berbisik kepada cowok itu. Lalu dia pergi ke lapangan basket yang tak jauh dari tempat Geo dan Mila berdiri.
"Nahh sekarang lo boleh buka mata lo," Geo membantu Mila untuk duduk. Lalu Mila membuka sapu tangan yang membalut tangannya.
"Ge ini serius?" Mila melihat didepan matanya ada banyak sekali makanan kesukaannya. "Ya ini asli makanan. Gue mana mau boongin temen gue," Geo menuang jus jambu ke gelas dan meminumnya.
Temen ya. Hmm....
"Gue tau lo makan cuma selembar roti," Geo mengambil sandwich yang ada di salah satu piring lalu memakannya. "Mangkana ua nyiapin ni," Kata Geo dengan mulut nya yang penuh dengan gigitan roti beserta daging,keju,selada,dan mentimun.
"Aihh pengertian banget sihhh jimayu," Mila menutup muka nya dengan kedua tangan. Tiba tiba..
Dug
Bola basket menghantam kepala Mila. Kepala Mila berlumuran darah seiring dengan darah yang keluar dari hidungnya. Kepala Mila tersandar dengan pohon berbatang besar di sebelahnya.
"MILA!" Geo panik. Dia menyapu matanya dan ditemukannya sumber bola futsal yang mengenai sahabatnya.
Mendengar teriakan Geo, cowok yang tadi menolongnya mempersiapkan piknik kecil itu ikut membantu Geo.
"Ge, gila ini si Mila udah kayak gini," Cowok itu ikutan panik. "Lo urus Mila biar gue yang negur yang lagi main bola," Cowok itu memberi handuk kering ke Geo untuk sekedar memberhentikan pendarahan Mila. "Thanks banget, Jul," Geo menggendong Mila dengan selayaknya dan membawa Mila ke mobil dengan bantuan orang sekitar.
"Woy" Julian yang notabene nya masih bercucuran keringat, sekarang terlihat makin panas. "Lo gak liat di bawah pohon itu ada orang hah?" Dada Julian naik turun karena menahan amarah nya.
"Sorry banget tapi tadi temen gue mendadak vertigo dan pandangannya kabur. Gue juga ga liat dibawha pohon ada orang," Kata salah satu temannya. "Lain kali tolong hati hati ya. Kasian temen gue sampe bocor kepalanya keantuk pohon juga," Julian tidak menyelesaikan masalah dengan fisik, tetapi dengan otak.
Setelah menyelesaikan masalah itu, Julian bergegas mandi dan berpamitan dengan teman bermain nya itu. Julian berencana menyusul Geo.
"Lo posisi dimana?" Julian menelefon Geo setelah masuk ke mobil.
"Gue posisi di Cikini. Lo ke ruang UGD aja. Gue nunggu diluar,"
" Gue otw sekarang," Tanpa ragu Julian menancapkan gas dan mencari rumah sakit disekitar taman menteng itu.
Sesampainya dirumah sakit ia melihat Geo yang mondar mandir seperti sedang kebingungan.
"Kenapa bro?" Julian menepuk bahu Geo.
"Mila harus dapet darah secepatnya," Geo menepuk pelipisnya. "Golongan darah nya O Bombay, RS jarang banget ada stok darah O Bombay. Itu golongan darah langka banget," Geo duduk di kursi depan ruang UGD.
"Darah gue O Bombay," Julian tiba tiba teringat bahwa golongan darah nya O Bombay. "Kok bi-" Sebelum Geo selesai melontarkan pertanyaan, dokter datang dari arah ruang penyimpanan darah.
"Bagaimana? Sudah mendapatkan donatur?" Dokter itu menghampiri Geo dengan beberapa suster dibelakangnya. "Sudah dok," Julian rela menjadi donatur.
"Oke sekarang saudara ikut dengan saya," Julian mengangguk dan mengacungkan jempol nya ke Geo. Geo membalasnya dengan senyum terpaksa.
Dan Julian meninggalkan Geo sendirian menunggu di depan ruang UGD.
Setelah selesai transfusi darah, Julian keluar ruangan dengan terhuyung.
"Woahh bro," Geo membantu Julian untuk duduk. "Lo gapapa?" Geo melihat tangan kanan Julian memegang kapas di tangan kirinya agar darah nya berhenti keluar.
"Gapapa. Gue liat tadi Mila ditanganin dokter gitu ngilu gue," Julian bergidik ngeri. "Takut gua ama yang berbaur gitu gituan," Julian memang punya pengalaman yang tidak enak mengenai rumah sakit.
"Yaudah gue pulang ngambil baju dulu ya bro. Lo kan bisa pake baju gue. Ntar gue bawa lebih," Julian berdiri dan membuang kapas yang tadi ia gunakan.
"Jagain Mila ya, Ge. Gue bakal balik kok," Julian menjabat tangan Geo dan berjalan ke tempat parkiran.
Saat diperjalanan ia merasakan kepalanya pusing. Hidungnya seketika mimisan. Dan yang terakhir ia lihat adalah cahaya yang sangat terang yang datang dari arah yang berlawanan dengannya.
An.
Baru sempet nulis lagi. Baru ada mood nya. Baru punya waktu hahaha. Ini gatau ye kok complicated bgt gitu. Udeh iye in aje. Authornya lagi kaco nih hahaha. Makasi buat 245+ reader sama vote nya! Vote itu berharga loh :"
KAMU SEDANG MEMBACA
26 Hari 12 Jam [COMPLETED]
Teen Fiction[Februari 2016] Ketika orang yang baru masuk dunia mu bisa membuat hari hari terakhir mu bahagia.