Chapter 7

4.7K 272 0
                                    

Mila membuka matanya perlahan. Ia terbangun karena suara pintu terbuka.

"Pagi dek Mila" ternyata pembantu yang selama ini mengurus Mila. "Nih bibi bawakan sarapan bubur sama teh anget," Bi Ijah menaruh nampan nya di meja belajar Mila.

"Iya Bi, makasih ya," Mila membenarkan posisi duduk nya. Sekarang ia duduk di meja belajarnya. "Dari tadi pagi HP nya dek Mila bunyi terus tuh," Bibi melipat selimut Mila. Mila mengambil HP nya yang ada di bawah bantal.

Mila mengecek siapa yang meneleponnya.

12 missed call

"Wow siapa nih" Mila membuka lockscreennya. Terpampang satu nama.

JULIAN

Gila nih anak beneran niat.

Mila membuka aplikasi LINE. Ia mencari nama Julian. Ternyata banyak sekali message unread dari Julian.

Julian : Mil
Julian : lo udah abisin makanannya?
Julian : udah mandi blm?
Julian : mil???
Julian : mil lo kmn?
Julian : mungkin udah tidur ya
Julian : yaudah gapapa
Julian : sweet dream, Mil
Julian : mulai besok biarin gue buktiin cinta gue ke elo
Julian : biarin gue masuk ke dunia lo, Mil
Julian : biarin gue membuka lembaran baru di hidup lo
Julian : biarin gue ngasih warna baru ke hidup lo
Julian : Good night, Mil

Waduh ngerasa bersalah gue.

Mila : sorry kmrn gue ketiduran Jul

Mila mulai memakan buburnya. Belum sampai 1 menit, Mila sudah dapat balasan.

Julian : gapapa kok, Mil
Julian : btw Good Morning!

Mila tersenyum sendiri.

Mila : hahaha iya
Mila : good morning juga
Mila :

Julian : udah makan?

Mila : udah kok nih lagi makan

Julian : ohh hahaha baguss
Julian : abis makan, mandi ya

Mila mengernyit.

Mila : ngapain mandi?
Mila : gue kalo libur ga mandi
Mila : hahahhah

Julian : gue jemput jam 10, gue mau ngajak lo pergi
Julian : be ready, princess

Mila hanya membaca LINE dari Julian. Mila segera menghabiskan makanannya dan segara mandi.

Sesudah mandi, Mila memilih baju lengan panjang warna hitam, jeans, sepatu kets dan memasukkan sedikit uangnya kedalam saku celana.

Jam 10.00

"Haduh dek Mila sudah rapih begini. Mau kemana dek? Biasanya kan jam 10 dek Mila masih tiduran sambil main laptop," Bi Ijah memang sangat tau Mila. "Hehehe iya nih Bi. Mau pergi," Mila terkekeh.

Tiiinn tiinnn

"Nahh itu udah dateng Bi," Mila memakai kaos kaki dan langsung memakai sepatu nya. "Mila jalan dulu Bi. Assalamualaikum!," Mila menutup pintu rumahnya.

"Hai Jul!!" Sapa Mila ketika baru masuk mobil Julian. "Hahaha iyaa hai jugaa," Julian tersenyum lebar. "Wets kok baju lo sama kayak gue?" Mila mengernyitkan dahinya. "Sama persis anjir. Details kan??" Mila menebak. "Lo warna putih, gue warna item nya," Mila menopang dagu dengan tangan kanannya. "Lo tau dari manaa gue mau pake baju ini!!" Mila memukul lengan Julian. "Udah tanda tanda lo jodoh gue," Julian mulai menancapkan gasnya.

Didalam mobil suasana tidak se-canggung sebelumnya. Mereka mengobrol ringan agar tidak terlalu sunyi.

"Sebenernya kita mau kemana sihh," Mila melihat jalanan sekitarnya. "Ish bawel. Diem aja duluu" Julian yang masih fokus menyetir pun agak terganggu.

"Ya abis lo ga bilang mau kemana," Mila menyilangkan tangannya didepan dadanya.

"Aiihh jangan ngambek dongg," Julian menepikan mobil nya. "Sini sini" Julian tiba tiba memeluk Mila dan mengecup keningnya.

Anjir. Gue baru sekali di giniin cowok.

"Yaudah sekarang diem dulu ya. Gue mau fokus nyetir. Ntar kelewatan. Nanti gue janji beliin eskrim oke?" Julian mencubit pipi Mila.

Sesampainya di tempat tujuan, Mila bertanya tanya siapa yang sakit disini.
"Bun," Tanpa Mila sadari ternyata mereka sudah sampai ditempat tujuan Julian. Wanita yang Julian panggil Bunda itu menengok. Beliau tersenyum.

"Bun, kenalin ini Mila," Julian memperkenalkan 'calon' pacarnya itu. Mila tersenyum ramah. Wanita itu ikut tersenyum ramah. "Oohhh inii Mila yang suka Julian curhatinnn," Muka Julian agak sedikit memerah. "Ih bunda apaan sih," Wanita itu tertawa. Wanita itu terkadang melontarkan beberapa pertanyaan ke Mila dan kadang Mila ragu untuk menjawabnya karena Mila takut salah bicara.

Tak lama dokter memasukki ruangan itu. Wanita itu di cek keadaannya. Julian pamit untuk mengantar Mila pulang. Wanita itu menyetujuinya. Karena Mila lapar, mereka mampir ke kantin rumah sakit itu.

"Emang Bunda sakit apaan Jul?" Mila bertanya ketika selesai memesan makanan. Mereka duduk berhadapan.

"Bunda sakit nya komplikasi Mil. Tapi kadang doang datengnya. Sekali dateng bisa sampe seminggu lebih dirumah sakit" Julian menyeruput jus mangga yang ia pesan tadi.

"Oohhh gituu" Mila ber-oh ria sambil makan mie ayam yang ia pesan.

"Gue gapernah liat mamah lo Mil," Julian bertanya.

Deg. Kenapa lo nanya itu.

Seakan bisa membaca pikiran dan isi hati Mila, Julian berkata, "udah curhat aja sama gue" Julian menepuk dada nya. "Curhatan lo aman sama gue," Lalu ia mengacungkan jempol.

"Jadi gini, dari kecil gue gatau mamah gue dimana" Mila mengigit bakso yang ada di mangkok nya. "Gue dibesarin cuma sama papah sama pembantu gue" Mila sekarang menyedot es teh manis nya. "Kadang gue pengen tau dimana mamah gue. Tapi papah gue gapernah ngasih tau. Dia juga sibuk sama kerjaannya. Tugasnya keluar negri mulu," Mila memainkan sisa mie yang ada di mangkok.

"Oh sorry Mil. Gue ga mak-" Belum selesai berbicara, Mila sudah memotong nya. "Gak. Gapapa kok. By the way lo orang pertama yang tau ini loh," Mila tertawa kecil.

"Dan waktu gue liat lo sama bunda lo, gue keinget mamah gue." Mila tersenyum getir.

"Jadi itu alesan lo nangis?" Julian menatap Mila simpatik.

"Ya bisa dibilang gitu. Gue gapernah cerita sama yang lain karena gue gabutuh simpati sama empati mereka," Mila menghabiskan es teh manisnya.

Hari semakin sore, setelah mereka makan, mereka berjalan sekeliling rumah sakit sebentar. Dan akhirnya Mila diantar pulang oleh Julian.

"Thanks banget ya Jul" Mila menutup pintu mobil Julian. "Gak usah makasih. Anggep aja ini usaha pertama gue buat dapetin lo." Julian tersenyum lebar.

Mila tersenyum dan melambaikan tangan. Julian melakukan hal serupa.

Dan hari pertama Julian pun selesaim






An.
Karna late update jadi gue bikin panjangan. Mayan lah hahaha. Gue abis kena syndrom males ngetik hahaha lol

26 Hari 12 Jam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang