~~~<<<<
Normal POV
Mingyu memarkirkan motor nya, dan turun dari motor. Namja itu memakai masker dan kacamata hitam, kemudian masuk ke dalam cafe yang sepi.
"Mingyu-ah!" Teriak seorang namja melambai-lambaikan tangannya ke arah Mingyu. Mingyu mendengus kesal dan menghampiri namja yang memanggilnya tadi.
Mingyu duduk di depan nya. "Hyung sudah gila." Ucap Mingyu kesal. "Aku tidak gila." Jawab Dong Woo. "Jangan pernah memanggil nama asli ku di tempat umum." Ucap Mingyu seraya mengambil minuman milik Dong Woo, lalu menyeruput nya.
"Yak! Jangan mengambil minuman ku! Kau kan bisa memesan." Protes Dong Woo kesal. Mingyu menggeleng dan meletakkan minuman Dong Woo di atas meja.
"Cepat, apa yang ingin hyung bicarakan?" Tanya Mingyu to the point. "Aku punya kabar dari appa mu." Jawab Dong Woo. "Oh si mafia itu." Ucap Mingyu terkekeh. "Dia itu bukan mafia, Mingyu-ah." Jawab Dong Woo menggeleng geleng kan kepala nya.
"Lalu apa? Dia sudah melakukan kejahatan kepada banyak orang bahkan dia sudah membunuh orang, dan itu bukannya kelakuan seorang mafia?" Tanya Mingyu mengangkat sebelah alis nya.
"Dia melakukan itu karena sesuatu yang penting." Jawab Dong Woo mencoba menyakinkan, tapi percuma saja kalau sudah berhadapan dengan namja keras kepala yang sekarang berada di depan nya."Sesuatu yang penting? Penting kah hal itu daripada hyung ku?" Tanya Mingyu menampakkan sifat dingin nya. "Ini tidak ada kaitannya dengan hyung mu." Jawab Dong Woo menghela nafas. "Tidak ada kaitannya? Cih, yang benar saja." Ucap Mingyu dingin.
"Hyung mu itu berbeda masalah-" "Sudah sudah, aku mau pergi." Potong Mingyu beranjak dari tempat duduk nya. "Mingyu-ssi, dengarkan aku." Ucap Dong Woo. Mingyu tidak menghiraukannya dan pergi menuju pintu keluar cafe.
"Semua fasilitas dari appa mu akan disita. Tapi jika kamu mau mengurus perusahaan appa mu, fasilitas dari appa mu akan kembali." Ucap Dong Woo menghentikan langkah Mingyu.
Mingyu membalikkan badan dan menghampiri keberadaan Dong Woo yang menatap nya lekat. Mingyu menyerahkan kunci motor, mobil, serta kartu kredit milik nya kepada Dong Woo. Setelah itu Mingyu langsung pergi meninggalkan cafe.
"Mereka pura-pura lupa dengan masa lalu, akan ku balas kan dendam ini."
>>>>>><<<<<<<
Sona duduk di sofa sambil menonton Channel kesukaan nya. "Sona-ah, nanti malam temani aku ke supermarket ya?" Tanya Hayoung dengan nada memelas.
"Ne. Aku akan menemani mu." Jawab Sona sambil memakan kripik kentang nya. "Sona-ah." Panggil Hayoung. "Wae?" Tanya Sona fokus kepada acara Channel nya.Belum sempat menjawab pertanyaan Sona, "Mwo! Ada namja sialan di Channel kesukaan ku! Dasar namja sialan!" Ucap Sona segera mematikan TV, dan melempar remot TV asal.
"Sona! Kenapa kau malah mematikan TV nya, aku kan ingin melihat Seventeen!" Ucap Hayoung mengambil remot yang dilempar Sona, dan menyalakan TV kembali.
"Sekarang kita bersama dengan Seventeen!" Ucap MC berambut pirang dengan senyum di wajah nya. Member seventeen bertepuk tangan kecuali Mingyu yang hanya menampakkan muka dingin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chatty Girl
FanficBayang-bayang masa lalu keluarganya selalu menghantui pikiran Mingyu. Dan lelaki itu bertekad untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi oleh keluarganya. Lelaki itu juga ingin membalaskan dendamnya. Dendam karena mereka telah membuat kakaknya...