>>> Part 9[Watching] <<<

190 24 8
                                    

-
-
-

Suasana kota Seoul sangat ramai, banyak orang mulai beraktivitas. Bukan beraktivitas seperti bekerja ataupun belajar, tetapi mereka beraktivitas bersama keluarga dan itu berarti berlibur bukan?

Setelah melakukan banyak aktivitas yang melelahkan, sekarang waktunya mereka untuk bersenang senang termasuk juga Sona.

Gadis itu merentangkan matanya begitu melihat pemandangan yang menabjubkan. Pemandangan yang seolah menghipnotis mata Sona untuk melihatnya dan mengangguminya.

"Ada apa yang terjadi disini?"

Begitu pertanyaan itu terucapkan, segera Sona mengalihkan pandangannya dari pemandangan kota ke kakaknya yang berdiri di belakang.

"Ternyata kota Seoul indah juga."

Dengan mata yang berbinar-binar, Sona kembali menatap keramaian kota Seoul.

Berbagai kendaraan berjalan sesuai aturan lalu lintas. Para pejalan kaki tampak seperti semut jika dipandang dari arah jauh seperti ini. Dan jangan lupakan juga, lampu lampu yang menghiasi kota Seoul berkelip kelip menambah keindahan kota Seoul.

Begitu teringat hari ini adalah hari libur. Terlintas ide yang membuat gadis berambut coklat itu tersenyum lebar. Sudah lama ia tidak berjalan jalan keluar.

"Oppa, bisakah temani aku ke Mall?"

Seketika itu mata Chanyeol membulat. Bukan karena ia tidak ingin pergi ke Mall bersama adik tercintanya itu, tapi hanya saja Chanyeol mempunyai janji untuk bertemu dengan temannya, ralat, Pacarnya.

Chanyeol hanya diam, kedua kakinya bergetar, matanya terus menutup membuka seperti orang linglung. Lelaki itu ingin sekali menjawab 'tidak' tapi rasanya mulutnya susah untuk digerakkan.

Berbeda dengan Sona, oppanya yang dian saja membuat gadis itu menganggap kakaknya menyetujui ajakannya.

"Oke, aku bersiap dulu. Oppa tunggu di luar saja."

Dengan cepat Sona menuju ke kamarnya. Gadis itu mengobrak abrik lemarinya, mencari cari pakaian yang akan ia gunakan nantinya.

Chanyeol yang menatap punggung Sona yang sudah menghilang dari tembok hanya menghela nafas berat.

Apa boleh buat. Batin lelaki itu.

Chanyeol pun mengambil jaketnya yang tergantung di kursi makan lalu keluar dari apartemen. Sejujurnya lelaki itu tidak mungkin melanggar janjinya dengan pacarnya, tapi di lain sisi ia juga tidak bisa membiarkan adiknya hanya diam di dalam apartemen.

Mengingat sifat pacarnya yang sangat menyeramkan jika mengetahui dirinya tidak menempati janjinya dan bisa saja dalam sekejap pacarnya akan memutusinya. Membayangkan itu saja, sudah membuat Chanyeol ketakutan.

Tapi jika ia menolak ajakan Sona, gadis itu juga akan memarahinya dan mungkin saja Sona tidak memperbolehkan dirinya masuk ke dalam apartemen dan akan menelantarkan dirinya tanpa pakaian dan uang.

Dengan berat hati, Chanyeol mengambil handphonenya. Lalu mengetik beberapa kata untuk pacarnya.

Begitu selesai mengetik, lelaki itu masih ragu untuk mengirim pesannya. Rasanya tangan Chanyeol tidak ingin mengirim pesan itu walaupun hati Chanyeol memaksa untuk mengirim.

Dengan penuh keberanian, lelaki itu mulai mendekatkan ibu jarinya ke tombol send. Tetapi sebuah suara langsung menghentikan ibu jarinya dan membuat lelaki itu tersenyum lebar.

"Apa yang hyung lakukan disini?"

Suara familiar itu membuat sebuah lengkungan terpampang di wajah Chanyeol semakin lebar.

Chatty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang