Chapter 2

1.5K 136 1
                                    


Soojung

Mengenakan heels lima senti dan gaun berwarna putih semata kaki membuatku tak bisa bergerak bebas, aku benci heels, seumur hidupku aku hanya pernah beberapa kali memakainya, itupun hanya untuk pergi ke pesta atau ke charity event.


Malam itu kami sekeluarga diundang oleh keluarga Lee dalam sebuah pesta penyambutan salah satu anaknya yang kembali dari Perancis, Lee Taemin. Aku tidak pernah tau Ia siapa, dan tidak pernah terbersit sedikit pun dalam benakku untuk mengenalnya.


Menjejalkan kaki ku turun dari mobil mataku langsung disambut dengan dekorasi mewah yang identik dengan gold and silver, Lee mansion memang tak sebanding dengan milik keluargaku yang mungkin cukup untuk seratus orang tinggal disana, namun entahlah gaya rumah yang sederhana namun megah ini menarik perhatianku.


Aku berjalan masuk dan melewati banyak rekan bisnis ayah dan keluarganya, yang sekali lagi—jangan permasalahkan ke-antisocial an-ku—aku tak mengenal mereka. Disaat ayah sedang berbicara dengan salah satu kolega bisnisnya, mataku bertemu dengan mata tajam milik seseorang yang paling ingin tidak aku temui, Kim Jongin.


Saat aku memperhatikan langkah ayah yang mendekat keluarga Jongin, aku tiba-tiba memberhentikan langkahnya "Ayah, aku mau mengambil minuman dulu. Ayah mau?"


Ayah menggeleng dan tetap menggandeng tanganku, crap "Tunggu sebentar Jung ada yang ayah ingin kenalkan padamu"


Dan benar saja, orang tuaku menyapa the Kims, dan demi Tuhan aku bisa melihat Kim Jongin mengeluarkan smirk andalannya sebelum ikut larut dalam pembicaraan bisnis dengan ayahku.


"Wah.... kau pasti Jung Soojung kan? Kau cantik sekali" aku tersenyum seraya mengangguk saat mendengar pujian yang meluncur turun dari bibir Mrs. Kim


"Aku dengar kau mahasiswi di Seoul National University kan? Jongin juga kuliah di sana jurusan bisnis, Kau mengenalnya?"


Sebelum aku sempat menjawab suara baritone Jongin menahanku "Iya ayah, dan yeah aku kenal dia. Kami satu jurusan."


Aku mendesah pelan takut-takut orang tuaku atau the Kims mendengarnya. "Ayah, aku mau mengambil minuman dulu" tanpa menunggu persetujuan dari ayah dan ibuku, aku langsung bergegas pergi.


Akhirnya aku menuju sebuah meja yang berisi banyak gelas, tenggorokan ku rasanya mati rasa karena sejak sepuluh menit yang lalu, saat aku tiba disini, aku tidak berbicara sepatah katapun. Saat aku minum tiba-tiba seseorang berdiri di sebelahku "Kau cantik malam ini, Jung"


Aku terkejut saat mendapati wajah ku dan Jongin yang begitu dekat dan hanya berjarak lima belas centi, bau maskulin nya menyeruak dan mengganggu indera penciumanku. Dalam jarak sedekat ini aku bisa melihat ternyata Jongin memang begitu tampan, pantas saja banyak wanita yang mengincarnya.


Bahu kami bersentuhan dan tiba-tiba perutku terasa tak enak, jantungku mulai berdetak tak kencang. Tangan kananku menggengam gelas yang berisi coctaile dan tangan kiriku menggengam erat gaunku.

InsecurityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang