Seorang pemuda mengenakan plaid shirt berwarna merah dipadukan dengan navy jeans terlihat keluar dari mobil hitamnya, Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya mengetuk pintu kayu sebuah mansion yang lumayan besar di sudut kota Seoul.
Seorang pelayan membuka pintu dan menatap aneh pemuda tersebut "Maaf tuan mau cari siapa ya?"
Pemuda itu tersenyum, "Aku Kim Myungsoo teman Soojung"
"Ah... nona Soojung belum pulang sejak kemarin tuan—"
"Minah... siapa itu?"
Suara parau seorang wanita paruh baya terdengar dari dalam memperlihatkan sosok Mrs. Jung berdiri disana. Mrs. Jung memandang Myungsoo dengan tatapan intens, berusaha memfokuskan jarak pandang matanya yang sudah mulai kabur "Oh My goodness, Myungsoo?"
"Hello bibi, long time no see"
Pemuda itu tersenyum dan memeluk ibu dari Jung Soojung itu "Kau sudah kembali dari California hmm?? Sejak kapan? Ayo masuk"
"Dua hari yang lalu bi. Bibi sendiri apakabar?" Kata Myungsoo sembari mendudukan tubuhnya di sofa tengah ruang tamu the Jungs.
"Bibi baik, hanya saja...." Perkataan Mrs. Jung terpotong saat raut wajahnya tiba-tiba berubah.
"Ada apa bi?"
"Soojung... Ia koma—"
Myungsoo tidak mendengarkan perkataan bibi Jung setelah Ia mendengar kata-kata menakutkan itu, Koma. Ia merasa Tuhan sedang menjungkirbalikan hidupnya, disaat Ia ingin kembali bersama Soojung dan menebus semua kesalahannya dimasa lalu. Gadis itu sedang berada di ambang batas kehidupannya, garis hidup dan matinya bagaikan sedang ditarik ulur oleh malaikat pencabut nyawa.
Ia menggenggam erat kedua tangannya dan berkata dengan suara parau "Ayo sekarang kita ke rumah sakit bibi, aku ingin melihat keadaan Soojung"
*Seoul National Hospital*
Sudah dua hari lamanya Soojung belum sadarkan diri dan itu juga berdampak besar pada kehidupan Kim Jongin. Dua hari lamanya pula pemuda itu bak mayat hidup, tidak mau makan dan melakukan aktifitas lainnya. Ia selalu berada disebelah Soojung, menggenggam tangannya.
"Soojung... sadarlah. Kau cantik saat tidur, tapi kau akan terlihat jauh lebih cantik jika kau membuka matamu sayang"
Jongin terus mengulang kata-kata itu, berharap jika seketika gadis yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu akan membuka matanya.
Anggota EXO, Sojin dan Wendy pun bergantian datang ke rumah sakit setelah pulang kuliah. Namun tak ada satu pun yang berhasil membuat Jongin hidup lagi, setidaknya mau makan.
"Jongin-ah... lihatlah Sehun membawakan ayam goreng kesukaanmu!" Seru Suho saat duduk di sebelah Jongin. Pemuda tan itu hanya melihat Suho, Wendy dan Sehun sekilas sebelum akhirnya kembali memusatkan perhatiannya pada Soojung.
"Baru kali ini aku melihat seorang Kim Jongin sangatlah perhatian dengan kekasihnya" gumam Sehun.
Suho menyenggol pinggang Sehun dan menatapnya dengan tatapan jaga-ucapanmu-bodoh. Pemuda yang paling muda diantara anggota-anggota EXO itu hanya tersenyum dan menggumam 'sorry'.
Sehun berdiri di sebelah Jongin, memperhatikan pemuda itu merapikan anak rambut Soojung yang menjuntai ke depan. Betapa mirisnya melihat kondisi Soojung sekarang, selang oksigen yang menjadi kunci kehidupannya, suara kardiograf yang menunjukan detak jantung gadis itu, kabel-kabel yang mengeliling sekujur tubuh Soojung, dan tak lupa perban yang mengelilingi kepala dan tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/62378997-288-k874228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecurity
ChickLit"Ia sempurna dan kesempurnaannya itulah yang membuatku takut" - Jung Soojung "Jika Ia tak percaya kepadaku, buat apa aku harus bertahan" - Kim Jongin