Berawal dari tatap

479 24 1
                                    


Clara menghampiri Fany dan laki-laki tersebut.
"Hei Fan,lu kemana aja?dari tadi gua cariin"
"Eh iya Ra,ini gua-"
"Tadi gua yang panggil dia,buat ngobrol bentaran" sahut laki-laki tersebut yang tidak diketahui namanya oleh Clara.
"Gua ga nanya lo!"
"Wets,selaw aja dong"
"Udah-udah, ini kenalin Ryan saudara gua Ra. Ryan, ini kenalin Clara temen gua" Clara yang baru tahu bahwa laki-laki dihadapannya adalah saudara temannya, terkejut.

"Ohh dia saudara lu,ajarin tuh sopan santun Fan"
"Yaelah,masih gara-gara tadi gua
Ga sengaja nabrak,terus gak sempet nolongin lu karena buru-buru? Maaf ya cantik" Sahut Ryan dengan Senyum yang memikat.
"Apaan si lo! Gua balik duluan ya Fan. Lu sama dia kan?" menunjuk Ryan yang sedaritadi diam menunggu jawaban dari Clara.
"Ohh iya Ra, hati-hati ya" jawab Fany setelah Clara pergi meninggalkannya bersama Ryan.
Setengah berteriak Ryan mengatakan,
"Eh, jawab dulu. Bilang kek iya gua maafin. Woy.."
"Apa si Ryan,dia udah jauh kali. Gak denger"
"Hehe" jawab Ryan kikuk.

Ditengah perjalanan Ryan merasa bahwa Clara adalah perempuan yang berbeda dari perempuan lain, padahal baru beberapa jam bertemu. Biasanya setiap perempuan bila bertemu dengan Ryan langsung terpikat. Tapi tidak dengan Clara yang mengacuhkannya seperti tadi.
"Eh Fan?"
"Hah?" jawab Fany,tidak mendengar dengan jelas perkataan Ryan.
"Emm, itu tem-"
"Kenapa? Cantik ya?"
"Eh, iya si. Ta-"
"Ciee, Ryan naksir cewe" ledek Fany.
"Apasi, dari tadi gua belom selesai ngomong udah dpotong aja" jawab Ryan sebal karena perkataannya selalu dipotong oleh perempuan dibelakangnya itu.

"Hehe,iyaiya. Abis gua seneng aja lu bisa naksir sama orang setalah 2 tahun single karena si-"
"Apasi Fan,itu masa lalu. Lagian siapa yang bilang gua naksir temen lu itu"
"Masa si gak naksir?" jawab Fany meledek.
"Iya enggak. Udah turun lu,udah nyampe" Fany turun dari motor saudaranya itu.
"Makasi ya Ryan"
"Pake makasih segala" Fany mendengar perkataan tersebut terkekeh.
"Hati-hati lu"

Selepas Ryan menghilang dari pandangannya, Fany masuk kedalam rumahnya yang sederhana itu.

°°°°°°°°°°
Setelah usai dari pulang sekolah, Clara merebahkan tubuhnya diatas kasur. Entah apa yang ada difikirannya, ia memikirkan laki-laki tersebut. Iya Ryan. Clara merasa sebal saja entah tau apa sebabnya.
"Sebel banget gua sama tuh cowo!arrgh" gerutu Clara pada dirinya sendiri.

Ketika hendak beranjak dari kasurnya.handphone nya berdering tanda mesagge masuk.

Ra, kerja kelompok sejarah dirumah gua ya

Ohh, iya Fan.
Pesan tersebut terkirim kepada Fany temannya itu.

Oke, oh ya Ra tadi dapet salam dari Ryan.

Hah?balikin aja tuh salamnya. Gak butuh

Gitu banget lu, dia udah minta maaf juga

Huh,belain terus sodaranya.

Bukan gitu Clara cantikk..... Kan emang dia udah minta maaf

Iyaiya.
Pesan tersebut hanya dibaca oleh Fany. Tiba-tiba Fany mempunyai fikiran untuk menjodohkan saudaranya itu dengan Clara temannya.

°°°°°°°°°°°°

Ketika sampai didepan rumahnya, Ryan membuka garasi dan menaruh sepeda motor kesayangannya itu.
Ia selalu merasa kesepian dirumah. Orang tua nya selalu sibuk bekerja, maka nya Ryan sering main kerumah tantenya, mama Fany. Disana ia merasakan kehangatan keluaga yang tidak pernah ia dapat dari mama atau ayah nya sendiri.

"Rumah segede ini,kaya rumah kosong" dengus Ryan yang sedang merebahkan tubuhnya di sofa.

Drrrttr

Woy maen dong kerumah.
Satu pesan masuk dari Fany.

Iya gua ganti baju dulu.
Pesan singkat itu di akhiri dengan kata iya oleh Ryan.

°°°°°°°°°
"Permisi tan" sapa Ryan sambil megetuk pintu rumah Fany.
"Eh Ryan,masuk aja yuk. Udah makan belum? Makan dulu gih tante masak banyak hari ini"

Melihat tingkah tantenya yang selalu perhatian, ia berfikir kapan ya orang tua gua kaya gini.
"Belom nih tan" jawab Ryan jujur karena memang ia sudah lapar.
"Yaudah yuk,duduk. Tante panggil Fany dulu"

Beberapa menit kemudian Fany dan Tania(mamanya Fany) turun hendak makan bersama.
"Eh, lu Ryan udah dteng?"
"Udah,hehe"
"Makan dulu yuk,nanti aja ngobrolnya sesudah makan"
Tania berbicara menengahi mereka.
Setelah usai makan, Ryan sudah duduk di ruang tamu. Sedangkan Fany membersihkan bekas makan mereka tadi.

Sibuk mengotak-atik remot tv, Ryan merasa bosan karena tidak ada yang menemani. Tantenya itu sedang pergi keluar.

"Eh Yan. Nonton apa?"
Sapa Fany meletakkan tubuhnya disamping Ryan.
"Udah selesai lu beres-beresnya?" Ryan enggan menjawab dan balik bertanya pada Fany.
"Udah"
Setelah beberapa menit hening. Fany membuka pembicaraan.
"Yan,mau id nya Clara gak?gua ada noh"
"Buat apaan coba?"
"Pake nanya. Nih ya dia kan belom maafin lu,ya apa salahnya lu coba ngobrol ama dia lewat apake. Lu mau apa?line,wa,path nya Clara gua ada."
"Gaklah" jawab Ryan datar.
"Ish,lagian nih ya udah saatnya lu buka hati. Jangan cuma bisa php in cewe,mending jalanin aja dulu"
"Lu tau kan,gua itu takut kejadian gua di 2in sama Rere bakal terjadi lagi. Gua capek sayang tulus sama orang tapi gua dicampakin gitu aja" jawab Ryan yang sekarang memandang kearah Fany. Dia sudah menganggap Fany seperti adiknya sendiri.

"Gak semua perempuan kaya gitu Yan. Gua liat juga lu ada hati sama Clara."
"Iya tapi gua masih belom siap aja"
"Oke,terserah deh. Tapi gak salah kan kalo lu coba dulu" kata Fany tidak mau kalah. Tapi tidak ada jawaban dari Ryan.

Ryan memiliki masalah hati yang menurutnya terlalu menyakitkan. Dulu kekasihnya Rere pergi meninggalkannya hanya karena laki-laki lain yang tenyata sahabatnya sendiri yaitu Reno. Dari situ Ryan enggan mencintai perempuan dengan tulus, ia selalu bermain dengan perasaannya sendiri.

°°°°°^^
Bersambung...
Ada Ryan di mulmed.
Thanks ya yang udah mau baca😘

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang