Datangnya cinta

373 20 1
                                    

Setelah Clara dan Ryan sampai dirumah Fany, hal pertama yang ingin Clara lakukan adalah memarahi temannya itu, tapi niatnya diurung karena Ryan.

"Ets, tunggu dulu" sergah Ryan dengan menarik tangan Clara. Ryan sudah tau niat dari perempuan itu, bahwa Clara pasti akan memarahi Fany.
"Apa?" jawab Clara jengkel.
"Bilang makasih dulu dong udah gua anter"
"Makasih!" jawab Clara dengan nada yang bisa dibilang tidak ada lembutnya sama sekali.
"Hah?apaan gak denger??" ledek Ryan.
"MAKASIH... !!"
"Waduh kuping gua kenapa ya?gua gak denger" katanya lagi dengan wajah sengaja dibuat polos.
"Dasar budek!tau ah!" jawab Clara jutek.

Tiba-tiba Fany keluar dari rumahnya, karena mendengar keributan diluar sana.
"Eh yan,Ra udah dateng. Ayuk masuk"
"Fan?ko tadi gua telpon,nomor lu gak aktif?!" tanya Clara dengan wajah khas nya kalau lagi marah.
"Eh iya Ra, hp gua low. Eh mati deh" jawab Fany mencari alasan.
"Ish,gua bete banget!" kata Clara sebal.
"Bete kenapa coba?jelas-jelas lu gua anter kesini naek motor! Kecuali jalan kaki, baru dah tuh lu bete" jawab Ryan dengan nada menyindir.
"Gimana gak bete,orang gua di bonceng orang gila!ya shock lah gua" jawab Clara tak mau kalah.
"Udah lu pada berantem aja. Ra udah ayuk kita kerja kelompok" kata Fany menengahi mereka.
"Yuk,panas disini!" kata Clara mengejek.
"Eh Yan,lu di tunggu mama tuh dari tadi,gua kaga boleh nyicipin kue nya. Lu dulu yang boleh nyobain" kata Fany dengan wajah sedihnya.
"Hm, iya. Nanti kan tetep aja lu juga bakal makan" kata Ryan menyenangkan hati Fany, lalu merangkulnya masuk kedalam rumah.

What?? Gua ditinggalin disini? Sedangkan mereka jalan aja gitu berdua! Kata Clara dalam hati.

"Permisi tante" kata Clara saat melihat Tania,Fany dan Ryan berada di ruang tengah.
"Eh iya,temannya Fany ya? Atau pacarnya Ryan?" jawab Tania santai, dengan senyum diwajahnya.
"Eh engga tante,saya temennya Fany doang"
Kata itu ditekankan oleh Clara.
"Hehe, kalau pacarnya Ryan juga gapapa ko" kata Tania lagi, yang membuat lara bingung untuk menjawab.

Bahkan Fany dan Ryan hanya dapat terdiam.
"Calon tan" kata Ryan tiba-tiba. Clara dan Fany tersentak ketika mendengar perkataan Ryan.
"Eh-eh engg-"
Baru saja Clara ingin berkata engga saya bukan calon pacarnya, amit-amit deh! Ampe tuyul berambut juga saya ga bakal mau ama ini cowo.
"Sudah, tante juga gak akan ngelarang ko. Kalian terlihat cocok" kata Tania lagi, yang semakin membuat mood Clara tambah hancur.
Tau bahwa Clara mulai risih dengan pertanyaan dari mama nya, Fany mulai membuka suara.
"Ra udah ayuk belajar, disini aja ya? Kamar gua soalnya masih berantakkan."
"Eh, iya gpp. yuk Fan"

Tania hendak masuk ke dapur melihat kue yang dibuatnya.
Sedangkan Ryan masih tetap duduk di sofa tempatnya tadi.
"Tunggu bentar ya Ra,gua ambil laptop dulu" kata Fany.
"Hm" jawab Clara yang sedang memainkan handphone.
"Lg ngapain si?serius banget" kata Ryan berpindah posisi ingin melihat apa yang dikerjakan Clara di handphonenya.
"Apasi lu mau tau aja" jawab Clara yang menjauhkan handphonenya dari Ryan.
"Pelit" kata Ryan sambil mengambil alih handphone Clara.
"Oh lagi baca wattpad" kata Ryan setelah melihat layar handphone Clara.
"Eh, balikin kaga?!" sergah Clara.
"Ngga mau" kata Ryan meledek, dan menjauhkan diri dari Clara.
Mereka lari-larian diruang tengah seperti layaknya anak kecil.

Baru saja Clara ingin menjitak kepala Ryan, Tania datang membawa nampan berisi kue buatannya.
"Ryan cobain deh,ini kuenya udah mateng" kata Tania pada Ryan.
"Iya tante,nanti Ryan ambil" jawab Ryan dengan senyum dan wajah yang senang.
"Aku sama Clara gak ditawarin"
Kata Fany keluar dari kamarnya membawa laptop ditangan.
"Mana mungkin kamu gak ditawarin, kamu kan tuan rumah bisa ambil sendiri Fan. Oh ya,nak Clara silahkan juga dicoba kuenya." kata Tania sambil mengusap kepala Fany yang ada disampingnya.
"Tante kedalam dulu ya, kalian belajar yang benar. Ini kuenya sama sirupnya dihabiskan ya" lanjut Tania.
"Iya tante" jawab Clara dan Ryan serempak.
"Nih gua balikin hp lu" kata Ryan setelah Tania pergi.
"Dasar orang kepo!" jawab Clara ketus.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang