Clara berkelut dengan masalahnya sekarang.
Kenapa semua bisa terjadi? Fany ngejauh karena Aldi? Apa yang harus gua perbuat?!
Disela fikirannya, Clara tidak boleh menyerah untuk meyakinkan Fany.Setelah bel istirahat berbunyi, Clara kembali menemui Fany untuk mengajaknya kekantin seperti biasa.
Clara mencoba mengumpulkan keberaniannya dan mulai berkata, "Fan kantin yuk?"
Fany malah tetap mengacuhkan Clara seperti tadi pagi.
"Fan gua ngomong sama lu?!" kata Clara dengan nada sedikit naik, merasa bahwa dirinya dianggap tidak ada sedari tadi.
"Hah? Lu ngomong sama gua?" kali ini Fany mengeluarkan suaranya.
"Iya, kantin yuk?" kata Clara dengan nada lebih rendah.
"Yah, gua udah ada janji sama Anisa. Sorry" jawab Fany meninggalkan Clara yang mematung ditempatnya.
Clara merasa bimbang harus bagaimana lagi, terpaksa dia harus pergi kekantin seorang diri.Setelah tibanya dikantin, Clara melihat Fany sedang tertawa bersama Anisa dan teman lainnya.
Lah? Tadi gua ajak kekantin katanya ada urusan sama Anisa. Sekarangg dia malah kekantin, kenapa ngga ngajak gua juga? Ayolah Fan kenapa si lu gak mau dengerin penjelasan gua?Clara merasa sendiri saat ini? Ia tidak bisa menyalahkan aldi sepenuhnya.
Ia sempat melihat Fany melirik kearahnya, namun saat Clara melempar senyum Fany malah membuang wajahnya.
Saat Clara hendak duduk dan memesan makanan, seseorang datang menghampirinya dan duduk disampinnya.
"Hey, sendiri aja?"
"I-iya" jawab Clara bimbang ingin merespon atau tidak, melihat bahwa Fany menjauhinya karena laki-laki dihadapannya sekarang.
"Bukannya lu biasanya sama cewe itu" kata Aldi menunjuk arah Fany.
Ketika sempat melirik Fany, Clara sempat risih dan ketakutan sebab tatapan Fany sangat menunjukkan tatapan tidak bersahabat.
"Eh iya, namanya Fany." jawab Clara singkat.
Aldi terus saja mencoba mencari pembicaraan tetapi Clara hanya menjawab dengan singkat, karena Clara tau bahwa Fany sedang memandanginya dari jauh sejak Aldi menghampiri Clara.Clara ingin sekali menjawab pertanyaan Aldi dengan nada antusias dan bersemangat, tetapi ketika ia ingat bahwa Fany tengah memandanginya ia tidak mampu merespon apapun selain tersenyum.
"Ra ko lu diem aja?" kata Aldi merasa bahwa Clara meresponnya dengan senyuman terus.
"Gua- gua gpp ko" jawab Clara tidak lupa dengan senyumannya.
"Lu sakit?" tanya Aldi lagi sambil menaruh belakang telapak tangannya menuju kening Clara.
Melihat aksi Aldi, Clara tertegun."Eh-eh gua gak sakit ko, cuman lagi gak enak badan aja" jawab Clara tidak berbohong, karena memang ia marasa tidak enak badan setelah kejadian kemarin malam.
"Yaudah ke UKS aja yuk, gua anter."
"Gak usah Di, gua kekelas aja. Makasih ya"
Baru saja Clara ingin meninggalkan Aldi, tapi tangan Aldi menarik lengan Clara secara perlahan.
"Gua anter kekelas ya?"
"Yaudah" Clara tak kuasa untuk menolak.Setelah sampai kelas, Clara merasa enggan atau bisa dibilang takut melihat Fany yang ada ditempat duduknya.
Tiba-tiba Keny datang menghampiri Clara.
Keny termasuk teman sekelas Clara, tapi Keny tidak pernah suka dengan Clara sejak pertama masuk. Entah apa penyebabnya."Ra lu tadi dikantin sama Aldi anak basket itu ya?" kata Keny dengan nada keras bahkan setengah berteriak.
"Ha? Iya. Suara lu gausah teriak gitu kali" kata Clara.
"Oh lu takut kedengeran sama Fany ya?" Keny benar-benar tambah menaikkan volume suaranya.
"Apa si Ken! Jangan jadi kompor deh" Clara sangat marah.
"Siapa yang jadi kompor, gua cuman baru tau aja gitu kalo Clara ternyata suka nikung temen sendiri" kata Keny sambil tertawa meremehkan.
Melihat perilaku Keny, Clara ingin sekali menampar wajahnya itu! Namun hal itu tidak sempat dilakukan karena Ibu Yasmin keburu memasuki ruang kelas.Kring.. Kringg..
Bel menunjukkan waktu untuk pulang.
Saat Clara hendak ingin menghampiri Fany, Keny datang menghampiri Fany terlebih dahulu. Tapi Clara tidak mau kalah.
"Fan, lu balik sama gua kan? Gua bawa motor" tanya Clara
"Hah? Gua gasalah denger tukang tikung ngajak korbannya sendiri buat pulang bareng" Keny menjawab pertanyaan Clara.
"Gua gak ngomong sama lu ya Ken!" jawab Clara.
"Sorry Ra, gua balik sama Keny. Lagian Keny bener lu gak seharusnya pulang sama gua"
Perkataan itu benar-benar menusuk hati Clara.
Fany dan Keny meninggalkan Clara, tersirat senyum kemenangan keluar dari wajah Keny.Gua bener-bener bingung sama jalan fikiran Fany? Dia lebih dengerin Keny daripada gua!! Kenapa kaya drama si! Toh Aldi kan belom jadi pacar lu Fan, kenapa lu jadi gini sih!!! Gua harus cepetcepet jelasin semua sebelum si Keny itu nyuci otak Fany!
Clara terus saja berfikir sambil terus mengemudi motornya.
"Apa gua minta tolong sama Ryan aja ya? Siapa tau Fany mau dengerin, terus kita jadi bertemen kaya dulu lagi"
Clara tersenyum senang karena mendapat ide, buru-buru ia ingin sampai kerumah.°°°°°°°°°°
Disisi lain, Fany benar-benar bingung dengan perasaannya. Fany melihat sendiri bahwa Aldi menaruh perhatian pada temannya itu, ia sangat ingin marah pada Clara tapi toh Fany tidak punya hubungan apa-apa dengan Aldi. Apa ia salah, bila marah pada Clara karena Aldi terlalu dekat dengan Clara?.
"Lu masih mikirin si Clara sama Aldi tadi?" kata Keny memecah keheningan.
Keny memang orang berada, selalu diantar-jemput oleh seorang supir karena ayahnya pengusaha besar.
"Eh, engga ko" jawab Fany tidak semangat.
"Alah ngapain sih cowo kaya Aldi difikirin? Masih banyak yang lain lagi. Clara juga apa banget sih! Dasar TMT!!" kata Keny pada Fany.
"Udahlah lu jangan ngejelekin Clara gitu"
Fany tetap menaruh rasa simpati pada Clara, walaupun sekarang ia sangat kecewa terhadap Clara.
"Yaudah" jawab Keny datar.Setelah sampai rumah, Fany mengucapkan terimakasih pada Keny. Lalu mobil Keny melaju begitu saja.
"Ma Fany pulang"
"Iya sayang" terdengar suara laki-laki yang dibuat seperti suara Tania.
"Eh , mah?" kata Fany meyakinkan.
"Tante gak ada Fan, lagi keluar" jawab Ryan yang keluar dari dapur.
"Ish, kaget gua. Lu gak cocok niruin suara mama tau." kata Fany meledek.
"Cocokin lah"
"Gua ganti baju dulu deh" kata Fany pada Ryan.
"Yaudah gih dah sono" jawab Ryan sambil meminum sirup ditangannya.Setelah selesai ganti baju, Fany keruang tamu dan duduk disamping Ryan.
"Fan ko tadi gua galiat Clara dikantin?" tanya Ryan.
"Mata lu tuh buta!" jawab Fany ketus.
"Lah kenapa lu?"
"Kaga"
"Emang tadi dia ada? Ko gua galiat?"
"Dia tadi duduk sama Aldi!" ada nada penekanan dari kalimat Fany.
"Aldi kelas 10 anak basket itu?"
"Hm"
"Ko bisa?" kata Ryan kali ini dengan nada ingin tahu.
"Mana gua tau"
"Lu juga tadi gua liat seharian gak sama Clara?lagi berantem?" tanya Ryan.
"Em, engga" jawab Fany berbohong.
"Bohong nih ye" kata Ryan meledek.
"Ish apasih, gua mau tidur ah." jawab Fany pergi meninggalkan Ryan, membuat pertanyaan dibenak Ryan.°°°°°°°°
Ceritanya gimana? Di vote dong, biar aku semangat nulisnya.😘
Ada Keny di mulmed.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Teen Fiction"Gua rasa,gua salah dulu ngebohongin perasaan gua sendiri. Sekarang lu udah terlanjur pergi sama dia!gua bego!bego..!bego" Itu perkataan clara disela keterpurukannya. Clara adalah pelajar perempuan yang sudah terlambat membalas perasaan dari laki-la...