Pilihan

284 18 2
                                    

Clara merasa bahwa dirinya adalah teman paling jahat. Dia tau bahwa Fany masih menyukai Aldi, tapi dia tetap tidak bisa menghilangkan kenyataan bahwa sekarang ia mulai menyukai Aldi.
"Ra ujan, kita neduh dulu ya?"
"Eh-eh iya" kata Clara tidak sadar karena fikiran yang berkecamuk sekarang.

Sekarang mereka berdua berteduh dibawah halte bus yang sudah sepi karena sudah malam.
"Ra, telfon mama lu dulu, nanti dia nyariin" kata Aldi memecah keheningan.
"Oh,iya"
Clara menelfon Risa dan menyatakan bahwa dia terjebak hujan saat ini.
Ketika menghentikan percakapan, Clara merasa bahwa tubuhnya bergetar karena dingin. Melihat ekspresi Clara, Aldi melepas jaketnya dan mengenakan dibahu Clara.
"Eh, makasih Di" kata Clara saat sadar atas tindakan Aldi.
"Ya, gua tau lu kedinginan" jawab Aldi sambil tersenyum pada Clara.
"Masih lama gak ya ujannya?"
"Kayaknya masih lama Ra"
Aldi melangkah mendekati Clara, meraih tangan Clara yang terkepal menahan dingin.
"Sini gua tiup, biar gak terlalu dingin" kata Aldi meniupkan dan mengusap tangan Clara yang ada digenggamannya.
Beberapa menit mereka bertatap satu sama lain, dan saling tersenyum.
"Manis" kata Aldi sambil tersenyum menatap Clara.
"Apa?" tanya Clara.
"Eh, engga" jawab Aldi canggung.
"Hujannya udah reda Di, pulang yuk?"
"Iya, ayo naik"

Aldi melaju motornya dan tidak lebih dari 10 menit sudah sampai didepan rumah Clara.
"Udah sampe"
"Oh,iya. Makasih ya Di"
"Sama-sama. Langsung tidur ya,minum vitamin" kata Aldi menukjukkan perhatiaannya.
"Siap" jawab Clara dengan gaya seperti tentara yang siap tempur.

Mereka tertawa bersama.

°°°°°°°
Saat pagi dikelas, Clara melihat Fany sedang tertawa bersama yang lain. Termasuk Keny.

"Fan, lu duduk disamping gua kan?"
Fany seperti tidak menghiraukan pertanyaan Clara.
"Fan?" kata Clara menghampiri Fany.
"Apasi Ra?!"
"Lu kenapa? Ko marah lagi? Gua salah apa?" tanya Clara panik dan mulai berkaca-kaca.
Fany melihat sikap Clara menjadi tertawa sangat kencang.

Clara yang bingung dengan sikap Fany, kemudian berhenti menunjukkan sikap sedih.
"Jangan sedih gitu ah, gua bercanda doang lagi" kata Fany tetap tertawa.
"Gak lucu tau Fan! Gua kira lu marah lagi sama gua"
"Engga lah Clara, gua gak mungkin bisa marah lagi sama lu" kata Fany sambil merangkul Clara.
"Syukur deh" jawab Clara tersenyum.
"Itu kenapa mata lu ko bengkak Fan? Abis nangis ya?"
"Ah, masa sih" kata Fany memegang matanya sambil berjalan menuju kursinya.
"Iya, cerita dong kenapa?"
"Gapapa ko, gua cuman kangen aja sama ayah"
Bukan, sebenernya karena lu sama Aldi.
"Oh, telfonlah biar kangennya ilang"
"Udah ko"
"Yaudah, jangan sedih lagi ah. Bukannya om Riko seminggu lagi pulang berlayar"
"Iya" kata Fany tersenyum.

Kringg ... Kringg ...
Bel berdering menunjukkan masuk pelajaran pertama.
Pelajaran terus berjalan hingga bel selanjutnya berbunyi.
"Ra, kantin yuk?"
"Ayo" kata Clara berjalan keluar kelas.

Sesampai mereka dikantin, Clara langsung memesan makanan untuknya dan Fany.
"Fan, si Clara mana?"
"Lagi mesen makanan"
"Gua duduk sini ya"
"Ya" jawab Fany dengan nada datar.
"Eh, Aldi" sapa Clara saat melihat Aldi tengah duduk dihadapan Fany.
"Hei, lu pulang sekolah nanti ada kegiatan gak Ra?" tanya Aldi setelah Clara duduk disamping Fany.
"Em, gak ada. Kenapa?"
"Gua mau ngajak lu keacara ulang tahun temen SMP gua. Bisa gak?"

Clara mulai berfikir dan merasa tidak enak dengan Fany yang sedaritadi hanya diam.
"Boleh, tapi Fany ikut ya?"
Mendengar pertanyaan Clara, Fany jadi kaget dan menoleh kearah Clara yang sedang tersenyum kearah Fany.
"Em, bukan gua gak mau ngajak tapi-"
"Lagian gua gak bisa Ra, mama kan lagi sakit. Kalian pergi berdua aja"
"Tuh, Fany juga gak bisa." kata Aldi.
"Yaudah kalo gitu"

Kedatangan Ryan memecah keheningan beberapa menit diantara mereka bertiga.
"Hei"
"Hei, Yan" jawab Fany tersenyum.
Ryan duduk disamping Aldi tapi Ryan seperti tidak melihat Aldi yang berada disampingnya.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang