Dia?

323 19 0
                                    

Keesokan harinya, Clara terlihat lebih semangat untuk masuk sekolah padahal sekarang adalah hari kamis.
"Ma Clara pergi dulu ya" kata Clara yang sedang menyalam tangan Risa.
"Iya hati-hati ya sayang" jawab Risa.

°°°°°°°°
Setelah Clara sampai dikelas, ia sudah melihat Fany duduk disamping kursinya sambil berkutat dengan handphone.
Clara menghampiri temannya itu.
"Pagi-pagi udah main handphone aja, gak baik Fan" kata Clara menceramahi Fany.
"Iya, ibu clara." jawab Fany tidak menatap Clara, masih asik dengan kegiatan pada handphone nya.
"Emang liat apa sih?" kata Clara ingin tau.
"Ini loh gua lagi stalking sosmed nya anak basket yang katanya ganteng itu." jawab Fany memberi tau kegiatannya pada Clara.
"Coba liat fotonya?"
"Nih,ganteng kan?" tanya Fany sambil menyodorkan handphonenya pada Clara.
"Em,biasa aja ah" kata Clara berbohong.
Padahal dalam hatinya ia mengatakan bahwa laki-laki itu memang tampan.

Seh,pangeran mana tuh? Ganteng amat? Alis tebel,muka oval,kulit putih,rambutnya keren banget lagi. Coba aja gua jadi pacarnya.
Kata Clara dalam hatinya. Tapi buru-buru fikiran itu dibuangnya.
Ia sadar bahwa Fany menyukai laki-laki tersebut.
"Ko lu bengong gitu?" tanya Fany yang membuat Clara jadi kikuk.
"Kaga" jawab Clara dengan cepat.
"Bayangin Ryan ya?" canda Fany.
"Ish kaga ko" kata Clara dengan wajah berubah menjadi cemberut.

Kring ... Kringg...
Bunyi bel masuk pelajaran pertama.
Ketika pelajaran Bu Itrad dimulai, Clara malah mengajak ngobrol Fany. Clara malas mendengar celotehan keluar dari mulut ibu itu.
"Eh Fan, emang siapa nama tuh anak basket?" kata Clara seperti berbisik pada Fany.
"Jangan ngajak gua ngomong! Nanti diomelin ama mama kedua lu itu" jawab Fany dengan suara yang bahkan tidak dapat terdengar, tapi Clara mendengar perkataan Fany.
"Biarin aja si! Emang gak panas kuping lu denger dia ngomong?" kata Clara lagi.
Ternyata dari kejauhan Ibu guru itu sedang melihat Clara dan Fany mengobrol bersama.
"Clara, Fany jangan asik sendiri. Astafirugllah"
Kata guru itu mengagetkan Fany dan Clara.
Mendengar perkataan itu, Fany dan Clara hanya diam sambil senyum-senyum.
"Lu si" kata Fany menyalahkan Clara.
"Iye maaf,udah stttt" jawab Clara sambil menaruh telunjuknya dimulutnya, mengisyaratkan untuk diam.

Kringg.. Kring..
Tidak terasa bel sudah menunjukkan waktu istirahat.
"Ra jajan yuk,laper nih"
Ajak Fany pada Clara sambil memegang perutnya.
"Males ah" jawab Clara cuek.
"Ih gitu banget!" kata Fany dengan wajah bete.
"Makanya kasih tau gua dulu, nama anak basket itu"
Clara ingin tau sekali nama laki-laki itu.
"Em,iya. Tapi kita kekantin dulu" tawar Fany pada Clara.
"Iya ayuk,tapi janji ya kasih tau." jawab Clara berdiri dari tempat duduknya menghampiri Fany.
"Iya" jawab Fany singkat.

Setelah itu Fany dan Clara pergi kekantin, dan memilih tempat duduk dipojok kantin.
Setelah memesan makanan, Clara memulai obrolan.
"Siapa namanya Fan?" kata Clara sambil memakan somay ditangan nya.
"Aldi, ko lu mau tau banget? Lu naksir ya?"
"Uhuk.. Uhukk..."
Setelah mendengar jawaban Fany,Clara tersedak somay dan buru-buru menyeruput airnya.
"Eh, minum yang banyak Ra. Lu kenapa?" tanya Fany panik melihat temannya.
"Eh- engg-engga" jawab Clara terbata-bata.

"Hei"
Tiba-tiba Ryan datang membawa makanan dan duduk disamping Clara.
"Eh,ryan" jawab Fany.
Clara lebih memilih menutup mulutnya dengan somay ditangannya.
"Gua duduk disini ya" kata Ryan lagi.
Tapi hanya Fany yang menjawab. "Iya, gpp lagi Yan."
Melihat Clara diam saja, Ryan angkat suara sengaja membuat Clara kesal padanya.
"Eh elu diem aja.. Kecepirit ya"
Tidak biasanya Clara hanya terdiam saat Ryan memancingnya untuk marah.
"Fany,Ryan gua kekelas duluan ya" kata Clara pada Fany dan Ryan meninggalkan Fany bersama Ryan untuk kedua kalinya.
Berbeda dengan waktu itu, saat pertama Clara meninggalkan Fany bersama Ryan karena ia sebal pada Ryan. Tapi untuk saat ini, ia meninggalkan Fany bersama Ryan karena enggan bertengkar dengan Ryan.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang