PROLOGUE

35.3K 1.1K 15
                                    

STATUS : FINISH EDITING.

Gadis kecil itu diam tidak bergerak. Hanya menatap pemandangan alam di depannya. Pandangannya terlihat kosong. Tangannya menggenggam balon dengan erat, seolah enggan untuk dilepaskan.

"Hey, kamu kenapa?"

Gadis itu termangu, walau hanya sebentar. Ia mengusap air mata yang hampir saja lolos dari matanya. Tapi karena kecerobohannya, balon yang ia genggam dengan erat terbang. Dia terhenyak, seolah tersadar, ia berdiri dan mengejar balon itu.

"Hey apa yang kamu lakukan? Jangan lari. Kamu bisa jatuh."

Seolah tuli, gadis itu tetap berlari. Tapi karena nafasnya yang sudah tidak beraturan, dia berhenti. Dia menatap balon yang sudah terbang dengan tinggi.

"Kenapa kamu lari?"

Gadis itu menoleh karena ia ingat anak laki-laki di hadapannya ini yang membuat balon miliknya terbang.

"Bukan urusanmu."

"Hey, maafkan aku. Baiklah, kamu tunggu disini sebentar"

Anak laki-laki itu segera pergi. Tapi anehnya, gadis itu tidak pergi. Dia tetap disana, menunggu anak laki-laki itu kembali.

"Maaf lama ya. Tadi aku cari balon yang mirip punya kamu."

Gadis itu menatap anak laki-laki di depannya dengan tersenyum. Ya, tidak menyangka.

"Kamu cantik kalo senyum. Loh muka kamu kenapa? Kok banyak lukanya?"

Gadis itu mengalihkan pandangannya. Dia malu karena wajahnya terdapat banyak luka.

"Jangan malu, kamu cantik kok. Ini balon kamu, maaf ya tadi gara-gara aku balonmu jadi terbang"

Gadis itu hanya mengangguk.

"Te..terimakasih"

Jauh di dalam lubuk hatinya, anak laki-laki itu tersenyum senang.

"Jangan menangis lagi. aku punya sesuatu buat kamu."

Gadis itu menoleh. Anak laki-laki itu mengambil sesuatu dari dalam jaket yang ia kenakan.

Sebuah bros kupu-kupu.

"Ini buat kamu. Jangan nangis lagi, kalo nangis liat ini aja mesti nanti kamu bakal senyum."

Gadis itu mengangguk. "Te..terimakasih. Nama kam-"

"SAYANG, AYO CEPAT PULANG! UDAH SORE!"

Anak laki-laki itu tersenyum. "Sama-sama, aku pulang dulu ya. Udah di panggil mamah. Daah cantik."

Gadis itu tersenyum menatap punggung anak laki-laki tadi yang sudah menjauh.

Semoga kita bisa bertemu lagi..

💞💞💞💞

Hai, Please VoMent 💋 My first story hiks :''

stitches [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang