31. Kejutan

7.8K 324 4
                                    

"Assalamualaikum." Teriak diva waktu udah sampe di rumah. Diva melihat sekitar lalu membulatkan mata kaget.


"Alexa! Ngapain kesini?" tanya diva kaget. Alexa hanya tersenyum membuat Diva bingung.


Diva pamit ke dapur sebentar. Diva mengambil minuman kesukaan Alexa dan kembali lagi ke ruang tamu.


"Lo masih inget ya minuman kesukaan gue?" gurau Alexa.


Diva hanya terkekeh. "Kayak gatau gue aja. Btw, kenapa kesini?"


"Masa ketemu lo gaboleh sih div?" ucap Alexa cemberut.


"Ya gak gitu Lexa maksud gue." ucap Diva gaenak hati. Alexa yang mengerti hanya mengangguk.


"Lo sama Brian gimana?" tanya Alexa membuat Diva mengernyit.


"Ya gak gimana-gimana. We are fine." ucap Diva membuat Alexa tersenyum miris, tapi untung saja Diva tidak menyadarinya.


"Kenapa lo nanya gitu?" tanya Diva penasaran. "Jangan-jangan lo suka Brian ya?" gurau diva tapi ngena di hati Alexa.


Iya, emang gue suka dia diva.


"Gak div. Takut ya gue rebut?" canda Alexa.


Diva hanya terkekeh. "Iya takut banget. Kan lo cantik."


"Minggu depan ujian praktek ya?" tanya Alexa waktu mereka lagi bikin makan di dapur.


Diva hanya mengangguk. "Heeh, hari pertama seni lagi."


"Lo musik kan mesti?" tebak Alexa.


"Pasti dong." ucap Diva. "Lo dance kan?" tebak Diva.


Alexa mengangguk. "So pasti dong."


Diva dan Alexa sudah duduk di depan televisi. Mereka berniat ingin maraton movie siang ini. Karna ini weekend.

"Nonton apa?" tanya Diva.

"The Hunger Games aja div." teriak Alexa.

"Selera film lo kok gak ganti-ganti sih?" decak diva.

"Ye! Itu kan gue pengen liat Peeta. Peeta ganteng banget tau."

"Jangan fangirling disini."

Dan mereka pun menikmati film iti bersama.

.

.

stitches [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang