Prologue

437 14 0
                                    


"bagus Lily, hari ini kau bermain bagus" puji pak Glen pada ku.

"iya, tadi waktu kamu bermain, kamu keren loh..." Puji Violet temanku.

"ah, biasa kok" balasku tersipu.

"Lily, hari minggu depan pertandingan Bulu Tangkis yang kemarin. Kamu masuk seleksi ke Nasional di Sumatra. kalau Nasional kamu menang, bisa lanjut ke Internasional di Tokyo, Jepang. Saya yakin kamu pasti bisa" ucap pak Glen menawarkan.

"eh, saya mengndurkan diri pak, saya nggak yakin" jawabku.

"ayo dong Li, pasti kamu bisa. Kalo kamu menang, ya... lumayan, nanti aku bisa ikutan terkenal. Hehehe... eh, tapi nggak cuma aku, nanti sekolah olahraga ini juga akan terkenal. Misalnya, nanti di koran tertulis, 'juara satu kejuaraan Dunia, bersekolah di Carnation Girl Sport School' nah, keren kan" Mohon Violet.

"betul yang di katakan Violet" ucap Pak Glen sambil tersenyum.

"ah, kalian jangan berlebihan gitu, kan nggak pasti aku bisa juara satu" balasku.

"nggak berlebihan kok, aku cuma yakin aja kalo kamu bisa menang!" ucap Violet tak mau kalah.

"Okey, aku ikut deh" ucapku. Seketika itu, Violet dan Pak Glen tersenyum.

"bagus kalau begitu. Anak-anak, ayo saatnya pulang" ucap Pak Glen menyuruh anak-anak pulang. Karna Bulu Tangkis adalah pelajaran terakhir di hari ini. "untuk kamu Lily, kamu harus belajar yang giat ya" lanjut pak Glen padaku.

"iya pak" jawabku tegas.

Aku belum cerita, nama lengkapku Cindya Lily Dellova, tapi panggil saja aku Lily. Aku tinggal di Los Angles. Aku mempunyai keluarga utuh. Yaitu, 1 adik, Papa, dan Mama. Aku bersekolah di Carnation Girl Sport School, karna aku senang ber-olahraga. Di sana itu sekolah khusus Cewek. Jadi, Olahraganya yang untuk cewek. Pelajarannya ada Baseball, Basketball, Bulu Tangkis, Renang, dan Marathon. Ya sebenernya, bisa dibilang kalo aku Tomboy. Padahal, kata Mamaku, aku diberi nama anggun seperti itu supaya jadi cewek yang juga anggun. Tapi, aku malah jadi begini. Oh ya, Pak Glen itu guru bulu tangkis ku. Aku punya satu sahabat, Violet. Dia itu selalu Support aku dalam keadaan apapun. Sebenernya sih, nggak apapun, kalo yang menurut dia yang ku lakukan ada yang salah, dia memberikan komentar dan saran. Dan di sekolahku ada Empat lapangan yang luas dan juga beratap. Ditambah lagi, Kolam Renang beratap yang luas tiga buah. Bayangkan, seberapa luas sekolahku. Aku mau cerita tentang sebuah sekolah yang ada di sekitar sekolahku.

Oh iya, ada sebuah cerita terkenal di daerahku. Di balik suatu kawasan bukit tinggi yang bernama Green Hill, yang terdiri dari tiga bukit. Tapi aku tak tahu nama ketiga bukit itu. Di balik bukit-bukit itu, ada suatu sekolah khusus perempuan. Luarnya bagus. Tapi sayang kecil. Dan yang boleh memasukinya hanya Siswi-siswi yang bersekolah di situ. Dan Siswa yang bersekolah di situ harus tinggal di Asrama. Aku pernah mendengar kisah, bahwa disana ada peri penjaga yang menjaga tempat itu. Tapi uniknya, setengah tahun siswa di sana akan belajar sesuai kesukaanya, lalu setengah tahun berikutnya akan di ajari kebalikan dari yang sangat ia suka. Tapi menurutku di sana sekolah yang mengerikan. Coba bayangkan jika aku terpilih menjadi siswa di situ, Hiyy... aku mungkin akan di ubah menjadi gadis yang benar-benar Girly banget. Glek... untung saja, aku tidak terpilih masuk situ. Dan satu lagi, nama sekolah itu, Amazical Academy.

Amazical AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang