Part 6

126 9 0
                                    


Ngung...!

Suara pesawatku berangkat.

Aku bosan sekali di pesawat. Hanya membaca majalah, bermain handphone, pergi ke toilet, Selfie, memesan minuman dan makanan ringan. Aku melakukannya berulang-ulang selama berjam-jam. Bosan sekali, tak ada teman.

Karna bosan, aku ingin ke toilet, lalu aku akan memesan makanan setelah ke toilet.

Bruuk...!

Tanpa sengaja aku menabrak seorang gadis yang sedang membawa Jus Jeruk ditangannya.

"ugh, aku minta maaf. Aku tidak sengaja" ucapku sambil membersihkan bajuku yang terkena Jus Jeruk.

"no problem. It's okay!" jawabnya dengan bahasa inggris yang sangat fasih.

Aku menengok wajah gadis itu.

Blasteran?! Pikirku.

Gadis bermata hijau Emerald, dengan kulit putih, Rambut bergelombang panjang terurai, dan sedikit bercak matahari di pipinya.

"I'm not... sengaja. You know 'sengaja'?" tanyaku yang tak terlalu pandai berbahasa Inggris dengan sangat kikuk.

"nggak apa-apa. Aku tahu little little bahasa Indonesia" jawabnya dengan Bahasa Indonesia yang kurang fasih.

"oh, begitu. Siapa namamu?" tanyaku.

"My name is Layla. My full name is Layla Catherine Hudson. How about your name?" tanyanya balik.

"My name is Lily. My full name is Cindya Lily Dellova." Balasku yang sedikit tahu bahasa Inggris.

"kamu mau kemana?" tanyanya.

"aku akan pergi untuk menghadiri Lomba Bulutangkis Nasional." Jawabku.

"oh ya?! Me too" jawabnya.

Ternyata dia juga peserta Lomba yang sama denganku.

"jadi begitu. Mana Gurumu? Darimana sekolah asalmu? Kamu blasteran mana?" Tanyaku bertubi-tubi karena senang mendapat teman baru karna mengikuti lomba ini.

"aku blasteran Inggris-Indonesia. Tapi karna aku dari kecil sampai kelas 6 SD dibesarkan di London, aku terbiasa dengan bahasa inggris. Aku baru pindah kesini setahun yang lalu. I come from SMP Smart Life. My teacher in there. Her name is Mister Iggy." Jawabnya sambil menunjuk tempat duduknya yang berada di barisan kanan yang agak di depan.

Begitu mendengar dia dari SMP Smart Life,aku sangat terkejut. Itu kan, SMP swasta yang katanya anaknya pintar-pintar. Katanya, selain pintar dalam pelajaran umum, disana dalam bidang olahraga juga bagus. Karna penasaran, aku tanya dia ranking berapa.

"Layla, by the way, how about your rank?" tanyaku.

"My ranking is 2. And you?" tanyanya balik.

Apa?! Ranking 2? Wow, aku bertemu si ranking dua tanpa sengaja. Aku rasanya malu mau mengakui bahwa aku ranking 4.

"hehehe... aku ranking 4" akuku malu sambil menunduk.

"oh, gitu. Oh iya, kenapa dari tadi kita berdiri gini?" tanyanya konyol.

"oh iya, ya. Kalau begitu, ayo kita panggil pramugari untuk membersihkan Jus Jeruk yang tumpah. Lalu kita ke toilet juga untuk membersihkan yang ada di baju kita!" ajakku.

"Okay. Come on!" ajaknya. Akhirnya aku dan Layla menyuruh Pramugari membersihkan tumpahan jus. Lalu kami ke toilet.

"oh iya Layla. Kamu mau duduk sama aku nggak?" tanyaku.

"maksudmu?" tanyanya.

"yah, karna guru kita sesama laki-laki, kita bisa saja minta mereka duduk bersama. Mungkin mereka bisa berteman. Begitu juga kita" jelasku.

"benar juga. Baiklah kalau begitu, kau bilang pada gurumu, dan aku akan bilang pada guruku." Giliran Layla memberi saran.

"Okay. Ayo!" ajakku.

Lalu, setelah kami membersihkan noda jus yang ada di baju kami, kami pergi menemui guru kami masing-masing untuk menyampaikan maksud.

"Pak Glen, aku tadi ketemu sama anak lain peserta lomba Bulu Tangkis juga. Dia sama guru laki-laki. Aku pingin duduk bareng sama dia. Bapak mau kan, duduk sama gurunya. Mungkin bapak bisa main suatu permainan dengannya." Jelasku pada Pak Glen.

"boleh" balas Pak Glen tanpa basa-basi.

Di tempat Layla...

"Mister Iggy, I met other participant in this contest. Her name is Lily. And I want seat with her. Her teacher is a man. Want you seat with her teacher? Maybe you and him can be friend?" pinta Layla.

"Okay. No problem" jawab Pak Iggy santai.

Setelah Layla dan Lily saling mengonfirmasi, lalu mereka bertukar tempat duduk.

Lily memilih yang pindah ke kursi Layla karna berada agak di depan. Lalu Pak Iggy pindah ke tempat Pak Glen. Yaitu kursi Lily.

Setelah terjadi pertukaran tempat duduk, Lily dan Layla memesan Cupcake rasa Red Velvet lalu berbincang-bincang mengenai lomba yang akan mereka hadapi.

Amazical AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang