Part 2

171 13 0
                                    

Sorry lagi, Typo nih!

Yah, maklumin, Amatir males Ngedit! hehehe...

"ya udah Pa, aku berangkat dulu ya" pamitku sambil mencium punggung tangan Papa.

"iya, hati-hati ya. Oh iya Li, nanti buat lomba kamu, Papa akan jemput kamu dan anterin kamu ke bandara" jelas Papa.

"oh, makasih Pa" balasku.

"nanti kamu ajak satu guru kamu untuk jaga kamu ya, karna Papa besok harus langsung kerja" jelas Papa lagi.

"Oke. Udah ya Pa, Lily masuk dulu" pamitku lagi.

"hati-hati ya" balas Papa. Aku langsung melangkahkan kakiku masuk ke sekolahku. Tiba-tiba ada yang memanggilku.

"Lily!" panggil seorang gadis.

"hi, Vi" balasku pada Violet.

"semoga besok berhasil ya" ucap Violet menyemangati.

"iya, makasih. Eh Vio, tau nggak, aku di undang masuk Amazical Academy loh..." ucapku memberitahu.

"Apa?!" teriak Violet.

"Sst..." desisku mencegahnya.

"Sorry. Tapi, kamu serius?" tanya Violet dengan wajah berdecak kagum.

"iya, hari minggu kemarin saat aku sedang berlatih, Mamaku memberikan sebuah surat yang berisi permintaan ke aku, kalo aku disuruh masuk kesana. Ini aku bawa suratnya" ucapku sambil menyodorkan sebuah kertas pada Violet. Violet membacanya agak lama, aku mulai bosan.

"mana suratnya, kalo hilang aku dimarahin Mamaku nanti" ucapku sambil menarik surat yang di pegang Violet.

Setelah melewati beberapa pelajaran, bel istirahat berbunyi. Tiba-tiba...

"panggilan untuk Nona Dellova, harap datang ke ruang kepala sekolah sekarang!" perintah dari suara di pengeras suara yang memekikkan telingaku. Setelah mendengar itu aku langsung melangkah pergi ke ruang kepala sekolah. Aduh, aku takut. Jangan-jangan kepala sekolah Merisa sudah tau.

"Nona Dellova, silahkan duduk" sambut kepala sekolah ketika aku sudah sampai.

"teima kasih" jawabku dengan kepala tertunduk.

"kami sudah menerima surat dari Amazical Academy untuk memindahkanmu kesana karna pertukaran pelajar. Sebenarnya kamu murid berbakat, sehingga saya tidak mau melepaskanmu begitu saja. Tapi, karna memang peraturan daerah, yaitu menuruti pertukaran pelajar ke Amazical Academy bagi semua sekolah. Jadi, apa boleh buat? Tapi, syukur saja, mereka berjanji akan memberikan murid yang berbakat juga." jelas Kepala sekolah membuka pembicaraan.

"maaf, soal itu saya sudah tahu" balasku pelan.

"bisa tunjukkan suratnya?" tanya kepala sekolah.

"eh, iya. Sebentar, saya ambil dulu ke kelas" ucapku meminta ijin.

"baiklah, silahkan" jawab kepala sekolah mempersilahkan.

"Violet!" panggilku pada Violet saat di kelas.

"ada apa?" tanya Violet penasaran.

"kau tahu, Nyonya Merisa sudah mengetahuinya" jelasku.

"lalu, urusanmu sudah selesai?" tanya Violet lagi.

"aku kesini mau mengambil suratnya. Karna Nyonya Merisa memintanya." Jawabku.

"ya sudah, cepatlah. Kalau sudah kabari aku" balas Violet. Setelah mengambil suratnya, aku langsung pergi ka Ruang kepala sekolah.

"ini suratnya" ucapku sambil menyodorkan sebuah kertas pada kepala sekolah Merisa.

"bagus. Mereka baru mengirimkan suratnya kemarin. Hari Jum'at." Ucap kepala sekolah.

"semoga sukses. Bawa kedua surat ini!" suruh kepala sekolah.

"nanti murid dari sana juga akan masuk asrama. Jadi kau jangan khawatir kalau hanya kau yang akan masuk Asrama" lanjut kepala sekolah lagi. "oh ya, dia akan datang sepulang sekolah." Lanjut kepala sekolah.

"ba... baik" jawabku Gugup.

Setelah aku pulang sekolah, aku mengemasi barang tambahan yang belum dimasukkan Mama ku. Karna Mama ku hanya mengemasi baju danperlengkapan penting saja.

Ting tong...

Suara bel berbunyi. Aku sedang di kamarku, tiba-tiba Mama datang.

"Lily, jemputanya sudah datang!" teriak Mama dari bawah.

"iya, sebentar lagi!" Jawabku dari atas.

Setelah selesai berkemas, aku langsung turun ke bawah.

"hi nona Lily, bisa tunjukkan suratnya?" tanya seorang lelaki berbadan besar.

"Ng... ini" ucapku sambil menyodorkan 2 surat dengan tangan gemetar.

"bagus, ayo berangkat. Anda sudah siap?" tanya laki-laki tadi sambil mengembalikan surat tadi padaku.

"siap" jawabku mantap sambil menerima surat itu. Akhirnya aku berangkat ke Amazical Academy menggunakan Mobil limosin. Sehingga, yah, kau tahu sendirilah, terlalu mencolok.

Tidak lama setelah itu, aku sudah sampai di depan gerbang Amazical Academy. Perlahan aku melangkahkan kakiku ke dalam sekolah itu.

Apa?! Aku tidak percaya, sekolah ini...

Amazical AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang