Part 4

181 13 0
                                    


Hi lagi!

maaf kalo Typo ya?! oh iya, satu hal yang mau aku bilang sama kalian...

Tolong Follow akun-ku, Like bagian ini, tambahkan cerita ini ke daftar bacaanmu, kasih kritik dan saran buat aku! makasih dukungannya! itu aja. sampai ketemu lagi! ^_^

#Budayakan_Jangan_Jadi_Pembaca_Gelap!!! OKEY?!

"Lily... bangun Lily..." panggil sebuah suara lembut membangunkanku.

"oh, hai Zap. Apa ada yang kulewatkan?" tanyaku.

"tidak, ayo, kita akan berkeliling" ajak Zappelin.

"tentu! Aku nyaris saja lupa" ucapku teringat.

"ayo!"seru Rosetta yang sudah menunggu di ambang pintu. Aku segera bangkit, mencuci muka lalu mengikuti Rosetta dan Zappelin bersama peri mereka, Cheers dan Alice yang sudah berjalan duluan didepanku. Aku berada di belakang mereka ditemani Gwen.

Aku melihat sebuah pintu gerbang yang bertuliskan 'School Facility Hall'. Kami masuk kedalamnya dan... Ruang beratap yang sangaaat besar telah kami masuki.

"nah, ini gedung Olahraga sekolah kita. Amazical Field House..." Ucap Rosetta menunjuk sebuah gedung besar.

"Wow..." gumamku pelan. Disekitarnya ada Gedung yang bertuliskan 'Handcraft House', 'Beauty House', 'Time Machine Story', 'Extra Class' dan yang lainnya! Tapi, aku merasa ada yang ganjil!

"tunggu! Sebenarnya ini apa? Bukannya dari luar itu sekolah ini terlihat kecil? Kenapa bisa sebesar ini?" Tanyaku merasa janggal.

Tunggu, mereka malah tertawa?! Aku bertanya, kenapa mereka tertawa?!

"jadi, kau belum tahu?" Tanya Zappelin tersenyum sinis.

"tahu apa?" tanyaku.

"biar aku saja yang menjelaskannya Zappelin sayang..." ucap Rosetta maju beberapa langkah sambil membusungkan dada seperti seorang Lady.

"ehmm... begini sayangku, Sekolah ini memanglah kecil, tapi, sekolah ini dibangun dibawah Bukit yang tinggi, dan..." ucap Rosetta mengedipkan matanya berkali-kali.

"dan apa?" tanyaku penasaan.

"begini, apa kau pernah mendengar pepatah, 'Don't Judge Book by Cover'?" Tanya Rosetta.

"ten...tu!" balasku ragu.

"jadi, intinya, walau dari luar terlihat kecil, School Facility Hall ini dibuat didalam bukit yang tinggi yang tepat berada menempel dengan Amazical Academy. So, don't judge Book by Cover" jelas Rosetta sambil melangkah pergi menuju tempat selanjutnya.

Kulihat berbagai macam gedung. Lengkap sekali!

"inilah sekolah impian..." gumamku.

"bukannya kau sempat menolak masuk sini?" Tanya Zappelin menggoda. Tau dari mana dia?

"i... itu kan, saat aku belum tahu isinya. Lagipula aku tidak ingin menjadi anggun!" seruku malu tidak ingin mengakui.

"kalau soal tahu tidak menahu sih, aku ahlinya. Good Gossip Listener Girl!" akunya. Kali ini dia tahu jika aku bertanya-tanya.

"sudahlah, jangan bertengkar. Kita masih akan melanjutkan Tour kan?" Tanya Rosetta.

"tapi, mengapa sekolah ini tidak dibangun kelihatan saja?" tanyaku.

"karna, ini sekolah khusus yang mengandung seni sihir yang harus dirahasiakan. Maka dari itu, sekolah ini dibuat tidak mencolok perhatian publik. Supaya keaslian dan rahasia ini terjaga." Jelas Rosetta.

Aku mengangguk mengerti.

"ayo kita ke Handcraft House!" ajak Rosetta. "sudah lama aku tak kesana" sambungnya.

"bukannya tiga hari lalu kau kesana?" Tanya Zappelin.

"bagiku itu seperti seminggu. Because, I'm are Art Lover!" serunya bangga sambil mengedipkan sebelah matanya. Lalu dia berjalan mendekati gedung besar berwarna merah.

"Okey. Aku datang" susul Zappelin malas. Aku mengikuti mereka.

"ngomong-ngomong, kemana Cheers, Alice, dan Gwen?" Tanya Rosetta kebingungan ketika kami sudah masuk ke Handcraft House.

"kalau itu, mereka izin padaku meninggalkan tur ini dan mereka akan berbelanja di House of Relax" jawab Zappelin.

"oh, begitu" balas Rosetta.

"dimana itu?" Tanyaku merasa belum lengkap.

"di... sebelah pintu masuk ke daerah Amazical Academy. Tepatnya di antara Bukit Demeter dan bukit Hera" jawab Zappelin.

"di mana lagi? Bukit dimana?" tanyaku lebih bingung.

Plok!

Zappelin menampar dahinya sendiri.

"aduh. dimana sekolah ini dibangun?" tanya Zappelin.

"diantara tiga bukit?" tanyaku.

"tepat!" balasnya sambil menjentikkan jari. Aku menaikkan alisku.

"apa kamu tahu nama ketiga bukit itu?" tanya Zappelin lagi.

"tidak" balasku singkat.

"aduh. Kalau begitu ayo ikut aku!" ajak Zappelin mengaduh lagi. Lalu dia menarik tanganku.

"kita akan kemana?" tanyaku.

"Time Machine Story" kali ini, aku jauh lebih bingung.

"hei! Kalian mau kemana?" tanya Rosetta. "aku ikut!" susulnya.

Amazical AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang