Sulli side (1/2)

11.3K 671 17
                                    

-Ini hanya pengulangan dari chap sebelumnya namun semuanya merupakan sudut pandang Sulli-

Hari ini adalah hari pertama bagi ku menginjakkan kakiku lagi di Korea sejak 5 tahun lalu.

Aku sangat merindukan sosok Kai dan Taeoh. Aku ingin melihat bagaimana putraku sekarang dan apakah Kai merawatnya dengan baik?

Egois memang jika aku menginginkan mereka kembali tapi aku masih sangat menginginkan mereka.

Aku sangat sengsara selama 5 tahun ini karna terus memikirkan mereka. Aku benar-benar sangat ingin kembali namun aku menyesal terikat kontrak yang cukup lama.

Mungkin saat ini lah aku harus memperbaikki semuanya.

Aku menatap ragu ruangan Kai. Aku benar-benar gugup untuk melihat Kai setelah 5 tahun ini.

"Masuklah nyonya" ucap secretaris Kai padaku.

Aku melangkah perlahan.

"Apa kabar Kai?" ucapku setenang mungkin, aku tak ingin membuatnya tau kegugupanku.

"Ada urusan apa kau kesini" ucapnya dingin masih menatap fokus kepada komputetnya.

Ia masih tampan dan mungkin semakin tampan namun ia tak seperti dulu. Kini ia lebih dewasa serta sangat berwibawa. Senyumnya bahkan terlihat sulit ia perlihatkan karna ia terlihat sangat angkuh disinggahsananya.

"Yak!!!!! Kau lupa dengan suaraku!" Pekikku yang membuatnya segera menatapku terkejut.

Deg

Jantungku berdetak sangat kencang saat matanya menatap tepat kemataku. Aku benar-benar merindukannya.

"Sulli?" Gumamnya namun masih terdengar oleh telingaku.

"Apa kabar Kai? Ah bagaimana kabar Taeoh? Anak itu pasti sudah besar sekarang, aku tak sabar untuk menemuinya" ucapku berusaha untuk santai dan bersikap sesuai agar tak ada canggung diantara kami.

"Aku sangat yakin dia pasti sangat tampan dan pintar, oh iya aku sudah menyiapkan banyak oleh-oleh untuknya" ucapku lagi.

"Kenapa kau kembali?" mendengar kalimat datar yang keluar dari bibir Kai membuatku seakan membeku dan sangat kecewa namun aku berusaha mengontrol ekspresiku.

"Kenapa kau berubah menjadi sedingin ini Kai? Aku hanya ingin menebus kesalahanku pada Taeoh" Aku berjalan mendekati Kai.

"Dan tadi apa kau bilang? Oleh-oleh?!" Bentak Kai. "kau pikir kau baru saja pulang berlibur hah!" Kai menatap tajam ke arahku.

"Kai? Kenapa kau membentakku? Kemana senyuman yang selalu kau berikan saat aku berbuat salah" aku cukup terkejut dengan bentakkan Kai membuatku menatapnya penuh harap agar ia mau melihatku kembali.

"Aku tak seperti Kai yang dulu, Kai yang bodoh dan Kai yang dapat kau manfaatkan setiap waktu. Kau yang telah mengubahku" Kai mengabaikan ku dan kembali fokus pada layar komputernya.

"Ini tidak benar Kai! Aku kembali untuk kalian dan aku menyayangi kalian" bentakku ketika emosiku sudah mulai tak terkendali karna Kai seperti tak menganggapku.

"Yak menyayangi katamu?" Aku mendengar ia menarik nafas dalam dan menatap ku penuh tanya. "Apa yang kau maksud menyayangi? Meninggalkan bayi yang belum genap berusia 2 bulan, sendirian disamping surat cerai?" Nada Kai lembut namun tajam bagi hati ku.

Seakan tombak baru saja mengenai hatiku saat Kai berkata seperti itu.

"Aku masih belum dewasa saat itu dan aku sangat menyesal Kai" aku benar-benar sudah tak bisa menahan tangisku. "Aku ingin menebus semua kesalahanku dan apa kau mendatangani surat itu?" Ucapku lirih.

Eomma? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang