Chapter 5

13.1K 1.1K 80
                                    

Krystal POV

Aku terbangun dari tidurku merasakan pening dikepalaku. Seluruh tubuhku merasakan sakit yang cukup menyiksa namun itu tak sebanding dengan rasa sakit dihatiku.

Disaat aku mulai membuka hati untuk seseorang, aku harus mengalami kejadian seperti itu.

Setelah pengalaman menyiksa percintaanku dengan Taemin sekarang aku harus menelan pil pahit membuka hati untuk orang yang salah.

Aku memang belum mencintai Sehun tapi jujur aku berharap dia bisa memenuhi permintaan eommaku agar aku cepat mendapatkan pasanganku.

Aku tak punya teman pria, Sehun memang bukan teman dekatku tapi setidaknya perhatiannya membuatku berfikir bahwa dia adalah satu-satunya teman priaku. Dan kemarin dia menyadarkanku bahwa semua perhatiannya hanya semu, dia bukan pria yang selama ini aku pikirkan.

Taemin menelfonku kemarin malam saat aku sudah berada dirumah. Kurasakan kekuatiran Taemin dari suaranya. Dia pun menceritakan semua tentang Sehun yang ia ketahui padaku dan terus memaksaku untuk menceraikan Sehun.

Taemin mengira bahwa aku telah menikah dengan Sehun dan Taeoh adalah anak dari Aku dengan Sehun. Aku tak menyangkal pemikirannya tersebut karna aku tak mungkin menceritakan semuanya kepada Taemin. Hubunganku dengannya sudah berakhir 5 tahun lalu dan aku tak ingin ia terlalu ikut campur dengan kehidupanku.

Dreet dreet dreet

Suara ponselku menyadarkanku dari lamunan-lamunan yang sesungguhnya membuat kepalaku semakin pening.

"Yeoboseyo"

"Kau tak usah kekantor hari ini" ucap seseorang yang sudah kupastikan adalah Kai.

"Aku memang tak berniat untuk kekantor hari ini karna aku sedang tak enak badan"

"Gwenchanayo? Ah sebenarnya aku ingin kau menjaga Taeoh pagi ini, sekolahnya libur hari ini" terdengar nada ragu dari suara Kai.

"Tapi aku benar-be..."

"Kumohon" lirih Kai.

"Baiklah" ucapku kemudian Kai segera menutup panggilannya.

"Sial! Tak bisakah dia memberikanku sehari saja untuk bernafas?! Teganya beruang kutub bodoh itu menyuruhku bekerja disaat aku sedang sakit" aku menyesali keputusanku untuk mengasuh Taeoh. Bukannya aku tak ingin mengasuh Taeoh tapi tubuhku sangat ingin beristirahat saat ini.

Aku benar-benar sedang dalam keadaan tak enak badan bahkan untuk berjalan pun aku tak kuat jadi kuputuskan untuk mengirim pesan kepada Kai untuk mengirim supir kerumahku walaupun itu tak sopan melihat posisiku adalah bawahannya tapi aku berani-beraninya menyuruh atasanku mengirim supir. Aku tak peduli sopan atau tidak yang terpenting aku kan bisa menuruti si tukang pesuruh itu.

****

Aku sampai dirumah Kai pukul setengah sembilan. Aku melihat Kai yang sedang memijat keningnya sedangkan Taeoh asyik dengan mainan-mainannya di sofa ruang keluarga.

Aku terdiam sejenak melihat kegiatan mereka berdua. Apakah Kai tidak bekerja? Apa mungkin dia menungguku sampai dan setelah itu dia akan pergi?

"Anyeonghaseyo" ucapku pelan, bukan karna aku berlaku sopan tapi karna tubuhku benar-benar sangat lemas. Mungkin jika saat ini tubuhku sedang baik-baik saja aku akan memeluk Taeoh mengagetkan bocah itu karna aku benar-benar merindukannya.

"Eomaaaa" Taeoh berlari kearahku dan segera memeluku.

Aku menguatkan diri untuk menggendongnya dan duduk diujung sofa tempat Kai duduk.

"Sudah sampai" ucapnya pelan. Kulihat wajahnya sedikit pucat dan tak seperti biasanya.

"Ne" aku mengalihkan wajahku kearah Taeoh yang sedang asyik memainkan mobil-mobilannya di pangkuanku.

Eomma? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang