Genre: Fantasy, Family
Rate: K+
Song: Snowman - KAITOA/N:
Soba ni ita yo... *nyanyi* *dilempar sandal*
Yo, readertachi~! I'm back! Bawa si maniak es krim!
*ditampol KAITO*
Fic ini sepenuhnya dari sudut pandang KAITO. Maap yak kalo rada-rada gimana gitu.
Saa, jaa mata, readertachi~!Musim dingin telah datang. Butiran-butiran putih dari salju mulai turun dari langit. Pada musim yang dingin ini, aku dibuat, oleh seorang anak laki-laki kecil yang tampak sangat lucu bagiku.
"Ini di sini", ucapnya sambil menempatkan sebuah sapu di bagian kanan tubuhku. "Dan ini di sini", tambahnya sembari memakaikan ember sebagai topi bagiku. "Selesai!", serunya riang saat seluruh aksesoris sudah terpakaikan.
Ia memandangku penuh rasa puas setelahnya. Dan tanpa basa-basi anak itu segera menerjang perut bulatku, memeluknya penuh kasih sayang.
"Aku ingin bersamamu...", lirihnya sambil menguap. Kupikir membuat boneka salju sepertiku juga memelahkan, apalagi kini hari sudah menjelang sore.
"(Your name)! Saatnya pulang, sayang!", seru seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba mendatangi anak kecil itu.
"Iya, Ibu! Aku datang!"
Kemudian anak bernama (Your name) itu segera bergegas mendatangi sang ibu. Kini aku sendirian di taman ini.
Ketika (Your name) pergi, pada malam harinya aku merasakan ada hal yang aneh terjadi padaku. Tubuhku diselimuti oleh cahaya. Aku tak tahu apa arti semua ini, tapi yang jelas setelah cahaya itu menghilang, aku merasa ada yang tak beres."Apa yang terjadi padaku?", ucapku bertanya sendiri. Tunggu! Aku bisa berbicara! "Eh?! Aku bisa berbicara?!"
Aku hidup! Aku bukan lagi boneka salju! Mulai sekarang aku adalah manusia salju! Kalian lihat rambut biruku ini? Kalian lihat kaki dan tanganku ini? Aku sangat senang! Itu berarti mulai sekarang aku bisa menemani (Your name). Berusaha menahan rasa bahagiaku yang mengalir deras, aku memilih untuk membaringkan diri pada bangku panjang di taman. Aku hanya menatap langit malam itu, tak yakin apakah aku bisa tidur atau tidak.
.
Pandanganku menyapu seluruh sudut taman. Sekarang sudah sore. Maka dari itu hal yang kulihat saat ini membuatku heran. Sekarang, di sampingku, duduklah (Your name) yang sejak tadi terus menunduk. Apa yang dilakukan seorang anak kecil sendirian di taman seperti ini?
"Apa yang kau lakukan disini?"
(Your name) tampak kaget. Jangan bilang sejak tadi dia tidak menyadari keberadaanku. Apakah hawa keberadaanku tipis? Entahlah. Mendongakan kepala, ia menatapku ragu. Mungkin tidak yakin apakah akan menjawab pertanyaanku atau tidak.
"Aku... Aku berbohong kepada ibu", tutur (Your name) lirih lalu tanpa kuduga ia menangis.
Aku yang melihat tangisan seorang anak kecil tentu saja tak tahu harus berbuat apa. Awalnya rasa panik mendominasi diriku, tapi untungnya tak butuh waktu lama aku sudah mendapat ide. Kuputuskan untuk menghiburnya dengan ucapanku. Beruntung ia mau berhenti mmnangis.
"Kalau begitu bagaimana kalau kita bermain saja?", usulku. Tak mungkin aku menanyakan kebohongan apa yang sudah ia lakukan 'kan? Setidaknya untuk saat ini.
(Your name) mengerjap bingung. Lalu senyuman polos khas anak kecil terkembang di wajahnya.
"Aku mau! Terima kasih... Um... Tuan ember? Atau sapu?"
Mendengar (Your name) yang mengucapkan panggilan-panggilan lucu itu, akupun tertawa.
"Aku tak memiliki nama"
![](https://img.wattpad.com/cover/62496421-288-k398681.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories Are My Songs (Vocaloid/utauloid X Reader Oneshots)
Fanfiction[STATUS: ON HOLD] [Request: CLOSED] Hanya kumpulan cerita habis sekali baca(?) dengan pairing vocaloid/utauloid x reader yang dibuat berdasarkan lagu dari masing-masing tokoh. Open request. Selebihnya ada di buku. Warning: 1. Kemungkinan typo yang n...