Remember (Piko x fem!Reader)

899 75 21
                                    

Genre: songfic, romance
Rate: T
Song: Remember - Utatane Piko

Do you still remember that time when we stood in awe on the hill road?
At the sight of the cherry blossoms dancing in the night?
I won't ever forget that day
When you smiled for the first time

  Sepasang remaja berambut seputih salju dan (Hair colour) tengah mengendarai sepeda masing-masing di bukit pada sore hari. Mereka baru saja pulang dari bermain bersama. Tiba-tiba si gadis berhenti mengayuh sepedanya di tengah jalan.

  "Ada apa, (Your name)-chan?", tanya si pemuda surai putih.

  "Arigatou... Aku senang sekali hari ini, Piko-kun", tutur (Your name) lembut sambil tersenyum.

I held my breath the moment our eyes met
For some reason, I couldn't speak the way I wanted to
You said "I feel the same way"
But apparently, it was too soon for me
So I laughed to hide my embarrassment

  Pelajaran hari itu telah selesai. Saat ini Piko sedang duduk di bangku halaman belakang sekolah bersama (Your name). Sebenarnya hari ini ia berniat menyatakan perasaannya kepada gadis berambut (Hair colour) itu. Namun setiap tatapan mereka bertemu tanpa sengaja, Piko selalu merasa gugup.

  "A-Aku..."

  "Aku merasakan hal yang sama", sela (Your name) memandang Piko sambil tersenyum. "Piko-kun akan menyatakan perasaan padaku bukan?", tanyanya memastikan.

  Piko hanya tertawa untuk menutupi rasa malunya. Yah, rencananya sudah dibongkar lebih dulu oleh orang yang ia suka.

Do you still remember
The large fireworks painting a flame in the sky?
I won't ever forget
The dreams we shared with each other

  "Nee, (Your name)-chan"

  Piko tiba-tiba saja memanggil sang kekasih yang sedang duduk di sampingnya. Ini adalah kencan pertama mereka. Karena dipanggil, (Your name) pun menolehkan kepalanya menatap Piko, secara tak langsung menanyakan ada apa.

  "Apa kau masih ingat kembang api yang dulu pernah kita lihat bersama sewaktu kecil?"

  "Tentu saja", balas (Your name) tanpa basa-basi. "Piko-kun juga 'kan?"

  "Mana mungkin aku lupa", jawab Piko sembari mendongakan kepalanya menatap langit malam itu. Ingatannya melayang pada waktu mereka melihat kembang api bersama dan keduanya saling membagi mimpi satu sama lain. Mimpi yang ingin mereka lakukan seusai lulus sekolah.

You were the most important to me
I believed that everything would continue to be the same
Forever without change, never doubting that for a second

  "Aku juga ingat tentang mimpi kita, Piko-kun", lirih (Your name). "Tapi aku ragu apakah benar-benar akan mewujudkannya atau tidak. Aku tidak mau pergi dari Piko-kun", sambungnya dengan nada sendu.

  Piko mengalihkan pandangannya ke sang kekasih. Ia tahu apa mimpi (Your name). Gadis itu ingin melanjutkan sekolahnya ke luar negeri. Hal itu berarti ia harus meninggalkan Piko yang berniat tetap tinggal di negara mereka.

  "Kaulah yang paling penting bagiku, (Your name)-chan. Tak usah khawatir. Semua akan tetap berjalan semestinya. Aku tidak akan mengubah perasaanku hanya karena kau berada jauh dariku", tutur Piko panjang lebar lalu memeluk kekasihnya.

Do you still remember
The scenery dyed in the scattered crimson?
I won't ever forget that day
And the warmth from our joined hands

Our Stories Are My Songs (Vocaloid/utauloid X Reader Oneshots)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang