Prolog

30.5K 3.1K 149
                                    

"Jim aku mem...." Eunkyung mematung di depan pintu kamar Jimin yang terbuka lebar. Nafasnya tercekat seketika ketika melihat Jimin yang sedang tersenyum manis.

"Kau bawa apa, eoh?" tanya Jimin mendekat. Eunkyung mundur. Menjatuhkan dua cup es krim vanila yang ia pegang.

"Jangan mendekat!" Eunkyung semakin mundur. Menatap jijik mayat yang sungguh mengenaskan di belakang Jimin. Kepala yang terpisah dari tubuhnya. Telapak tangan yang juga terpisah. Dan jangan lupakan genangan cairan kental berwarna merah dan berbau khas amis. Darah.

"Kenapa? Kau jijik? Tidak suka?" tanya Jimin yang juga mendekati Eunkyung. Aroma darah langsung menyengat karena kaos putih polos dan celana jeans biru dongker yang Jimin gunakan berlumuran darah.

"Jim... Ak... Aku... Aku hanya... Jim--mphh."

Jimin mencium kekasihnya. Lembut dan membuai. Eunkyung tidak membalasnya. Otaknya masih memikirkan bentuk mayat itu. Bagaimana cara Jimin membunuh orang itu? Kenapa?

Jimin mengigit kecil bibir bawah kekasihnya. Membuat Eunkyung refleks membuka mulutnya. Dan dengan cepat Jimin memasukan lidahnya kedalam rongga mulut Eun Kyung.

Hanyut dalam kehangatan yang Jimin berikan, Eunkyung perlahan membalas ciuman mesra Jimin. Mengalungkan tanganya di leher Jimin.

Air mata mengalir begitu saja. Tidak. Itu bukan air mata Eunkyung. Itu air mata Jimin. Air mata seorang Park Jimin.

Jimin melepas ciumannya. Menatap Eunkyung yang kini tersenyum. Membuat Jimin ikut tersenyum.

"Kau mau tau sebuah rahasia?" tanya Jimin. Eunkyung mengangguk.

"Asal kau tau saja, aku memiliki sebuah prinsip. Siapapun yang tahu jati diriku, maka ia harus mati."

Jimin tersenyum sedangkan wajah Eunkyung memucat. Ia lupa. Ia lupa bahwa Jimin baru saja membunuh seseorang. Bahkan memutilasinya.

Bagaimana dengan dirinya?

Hey ho, gimana kabar kalian pagi ini? Fanfiction ini lagi aku rivisi supaya lebih rapih dan ringan bahasanya. Semoga aja kalian puas.

Caveun :>

Psycho Boy - p.j.m ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang