Chapter 12

12.8K 1.8K 241
                                    

Jimin mengerjapkan matanya beberapa kali setelah ia berguling dan berhasil menghindar dari sebuah pisau kecil terlempar ke arahnya tadi.

Jimin mengedarkan pandangannya sesaat di ruangan yang gelap itu. Orang yang menyerangnya tadi benar-benar sengaja mematikan semua lampu di rumah ini untuk menyembunyikan dirinya. Yang jelas, lawan Jimin kali ini bukanlah tikus-tikus yang biasa ia bunuh. Lawannya kali ini bisa jadi juga seorang psikopat.

Jimin melirik Eunkyung yang masih menggeleng dan menangis histeris. Untuk pertama kalinya Jimin merasa hatinya seolah benar-benar ditusuk sebuah pisau. Rasanya sangat sakit melihat gadis yang dicintainya begitu histeris dan menyedihkan.

"Siapapun kau! Kalau kau ingin membunuhku, tunjukan siapa dirimu! Jangan jadi pengecut seperti itu! Katakan juga alasanmu melakukan semua ini  kepadaku!" teriakan Jimin menggema ruangan. Nafasnya terengah menahan hasrat membunuh yang keluar dengan liar secara tiba-tiba.

Tak lama kemudian, terdengar suara tepuk tangan yang terkesan mengejek dari lantai dua. Jimin mendongakan kepalanya untuk melihat sumber suara. Betapa terkejutnya Jimin saat menyadari siapa orang yang berada di sana sekaligus orang yang menyekap Eunkyung. Orang itu... Taehyung!

Jimin menatap Taehyung bingung. Apa maksudnya melakukan ini? Lalu Jimin melihat samar Taehyung yang tersenyum seraya menatap Jimin.

"Kau terkejut, 'kan?" tanya Taehyung dan menyalakan semua lampu diruangan ini hanya dengan ponselnya.

Jimin kembali dikejutkan oleh Taehyung. Di atas sana sudah ada Mingyu yang lehernya diikat dengan tali. Mingyu berdiri di atas sebuah bangku untuk membantu Mingyu berdiri. Tetapi, kalian pasti tahu apa yang akan terjadi jika bangku itu digeserkan?

"Kembali terkejut, Jim?" Taehyung kembali tersenyum manis ke arah Jimin dengan tatapan tajam.

"Apa maksudmu, Tae? Apa yang aku lakukan padamu?" Jimin menatap Taehyung lebih tajam. Nada suaranya terkesan dingin.

"Kau menyakitiku, Jim. Kau membunuh wanita yang aku cintai," Taehyung berucap dengan nada suaranya yang melemah. Tersirat kesedihan yang sangat dalam dari raut wajah Taehyung sampai-sampai Taehyung menundukan kepalanya.

"Kau pembunuh! Kau membunuh wanitaku!" Taehyung melempar sebuah pisau ke arah Eun Kyung cepat.

Jimin berlari secepat mungkin untuk mengambil pisau itu. Karena jarak yang tidak terlalu jauh membuat Jimin dapat menepis pisau itu yang hampir menancap di pundak Eun Kyung, walaupun tangan Jimin sedikit tersabet pisau sialan itu. Menyebabkan luka gores yang cukup dalam di telapak tangan kanan Jimin.

"Shit!" Jimin menatap Taehyung sinis. Taehyung membalas dengan tatapan dingin.

"Siapa? Siapa wanitamu?! Siapa wanita yang kau cintai?!" tanya Jimin dengan nada membentak.

"Taeyeon! Gadis yang kau bunuh sebelum kau membunuh Jungkook!" jawab Taehyung dengan wajah memerah kerena emosi.

"Bukankah aku memberikan kepalanya padamu?! Responmu juga biasa saja!" Jimin kembali membentak Taehyung dengan suara lebih tegas lagi.

"Kau tidak tahu apa yang dirasakan oleh hatiku! Kau tidak tahu!" Taehyung berteriak. Air mata meluncur dengan bebas di pipinya. Untuk pertama kalinya, Jimin melihat Taehyung menangis. Apalagi alasannya hanya karena seorang perempuan.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu kau mencintainya," Jimin membuka ikatan pada mulut Eunkyung yang langsung membuat Eunkyung menangis.

Saat Jimin hendak membuka tali yang mengikat tubuh Eunkyung, Eunkyung menggeleng cepat.

Psycho Boy - p.j.m ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang