Eunkyung menangis menatap kakaknya yang kini sedang tergeletak di atas ranjang rumah sakit. Berdampingan dengan Wonwoo yang berada di ranjang sampingnya.
Pisau yang Wonwoo lempar benar-benar mengenai sasaran. Punggung Mingyu tertancap pisau itu dengan cukup dalam yang berhasil membuat Mingyu tak berdaya untuk beberapa minggu ke depan. Jangan lupakan kedua kaki Wonwoo. Lukanya memang cukup serius, tetapi itu masih dapat disembuhkan walau membutuhkan waktu cukup lama.
Mingyu menatap Wonwoo yang kini membuang muka. Sedangkan Eunkyung, Jimin, dan Taehyung kini hanya dapat duduk di sofa. Luka dan memar di wajah Eunkyung sudah dibersihkan dan diberi obat. Dan kata dokter, dalam waktu dekat memarnya akan hilang.
"Wonwoo-ya, kau masih mengingat hal itu rupanya," Mingyu membuka percakapan dan tersenyum manis. Menatap punggung sahabatnya itu.
"Tentu saja! Pabo!" Wonwoo duduk. Menunjuk-nunjuk sebal wajah Mingyu.
"Tetapi seharusnya kau tidak menyakiti adikku," ujar Mingyu yang ikut duduk. Sesekali ia meringis menahan sakit di punggungnya.
"Ah, otakku sedang sangat buntu saat itu," Wonwoo menunduk, "aku benar-benar gila karena Caveun. Kyung-ie... Mianhae," Wonwoo menatap Eunkyung yang kini sedang memeluk Jimin. Tangisnya juga sudah mereda.
Eunkyung menoleh ke arah Wonwoo. Pria itu tersenyum manis. Ya, walaupun tanpa tersenyum sebenarnya ia sudah manis. Eunkyung hanya mengangguk dan kembali memeluk Jimin.
"Caveun?" tanya Taehyung dengan wajah lucu. "namanya aneh," sambungnya.
"Itu nama samaran," jawab Wonwoo seraya tersenyum.
"Seperti korban pemerkosaan saja disamarkan namanya," ujar Taehyung.
"Eh iya, Jim... Minggu depan jadi?" Semua orang menatap Mingyu dengan tatapan penuh tanya.
"Iya, Hyung," jawab Jimin seraya tersenyum simpul.
"Waeyo?" tanya Eunkyung manja. Namun, Jimin malah melepaskan pelukan Eunkyung, kemudian menatap Eunkyung dengan sedih.
"Ayah dan Ibu menyuruhku untuk menikah dalam usia muda. Jadi... Maaf Kyung-ah. Hubungan kita cukup sampai di sini," Jimin tersenyum pahit. Eunkyung pun kembali menangis. Ia menggeleng.
"Jangan bercanda! Tidak lucu!" Eunkyung kembali memeluk Jimin. Namun, Jimin kembali melepaskannya.
"Kalo itu lucu, aku akan tertawa," ujar Taehyung yang mendapat tatapan tajam dari Mingyu, Wonwoo, dan Jimin.
"Baiklah, aku salah."
"Aku tidak bercanda. Mingyu Hyung... aku minta maaf sebelumnya. Minggu depan aku akan tunangan, lalu di minggu selanjutnya lagi kami akan menikah. Kyung-ie... Jaga dirimu baik-baik," Jimin pergi. Meninggalkan Eunkyung yang kini menangis histeris. Taehyung dan Wonwoo tampak terkejut. Tak terkecuali dengan Mingyu. Mereka hanya menatap Eunkyung datar.
"Sudahlah, Woo-ya... Kita tetap sahabat, 'kan?" Mingyu tersenyum kepada Wonwoo. Wonwoo ikut tersenyum dan mengangguk.
"Kyung-ie... Tidak perlu menangis. Kalau ia memang tidak berjodoh denganmu. Percuma saja kau menangis," ujar Mingyu yang membuat tangis Eunkyung makin histeris.
Tidak! Ini pasti bercanda! Kalian pasti menipuku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Boy - p.j.m ✔
FanfictionPark Ji-Min atau yang kerap disapa Jimin. Seorang laki kaki dengan otak jenius, pendiam dan tampan. Jangan lupakan satu hal lagi. Dia seorang psikopat. Kim Eun-Kyung. Seorang gadis biasa biasa saja. Otak standar, tingkah barbar dan tidak bisa dibila...