Part XVIb

36.7K 1.9K 149
                                    

Hai, part ini khusus aku publish lebih cepat karena ada permintaan. Jadi, belum tentu part selanjutnya akan secepat ini karena memilih dan mengetik kata-katanya agar cerita ini lebih hidup itu susah.

Makasih buat kalian yangbterus baca cerita Dareen dan Adel.

Happy reading all ~ :) 

★***************************************★

For 18+

Drrtttt.. suara hp yang gue kenal penelponnya mengagetkan gue. Menyadarkan gue dari lamunan. Dengan cepat gue menerimanya. Habis lo, anak kecil! Gue bakal melampiaskan amarah gue tadi malam!

"Pas banget lo telepon! Gara-gara ikut jurus lo itu sekarang hubungan gue dan Dareen lebih parah!"

"Kok gue? gue ga maksa lo buat ngikutin jurus gue yang kemaren. Kan itu terserah lo mau mengikutinya" balasnya yang ga mau disalahkan.

Memang benar gue yang bego mau aja ikutin jurus gila itu. "Ok. Memang salah gue. Tapi gue ga akan pernah lagi mau ikut jurus lo yang ga ada satupun yang berhasil!"

"Semua cewek yang ngikutin jurus gue berhasil dapatin cowok yang mereka cinta. Lo aja yang gagal. Berarti lo yang salah ngelakuinnya" lagi-lagi nih anak kecil ga mau disalahin.

"Kok gue? gue lakuin semua dengan benar!" Balas gue ga mau kalah.

"Oh ya? Lalu kenapa bisa gagal? Apa aura jahat lo keluar tadi malam?" Ketusnya bikin gue ga bisa membalas sesaat.

Lagi-lagi bilang aura jahat. Tetapi memang benar kalau gue tadi malam keceplosan melawan Dareen. "Tuh, memang benar dugaan gue. Pasti aura jahat lo keluar. Jadi bukan salah gue kalau malam tadi lo gagal lagi"

"Oke. Gue akuin lagi kalau tadi malam gue yang bikin gagal. Tetapi gue ga akan mau ikutin jurus itu lagi. Yang ada dia malah senang karena mengira gue Adre"

"Bukannya itu bagus" ucap Dimitri yang bikin gue kesal.

"Bagus?! Itu menyebalkan!"

"Kenapa menyebalkan? Kan lo sendiri yang bilang kalau niat lo menaklukan dia supaya dia bertekuk lutut dengan lo. Terus aja jadi saudari kembar lo. Buat dia senang dan bersikap baik dengan lo"

"Dan terus mengira gue Adre" ucap gue dengan ketus.

"Iya. Itu kesempatan yang bagus kan?"

Bagus apanya?! Gue ga mau jadi Adre! "Ga! Gue ga mau!"

"Kenapa lo ga mau? Lo kan bilang ga cinta dengan Dareen. Kenapa sekarang bersikap kayak orang yang cinta dengan dia?"

Apa? lagi-lagi bilang cinta! "Ini ga ada hubungannya dengan cinta!"

"Tentu ada. Kalau lo ga cinta dengan Dareen, pasti lo bakal berpikir logis. Hanya dengan menjadi saudari kembar lo, dia akan baik dengan lo. Dia ga akan kembali dengan ceweknya diluar sana. Ia akan berada disisi lo terus"

Semua yang dikatakan Dimitri memang benar. Sangat benar. Tetapi tetap aja gue ga pengen jadi Adre. gue ga pengen dia melihat gue sebagai Adre.

"Gue tetap ga mau!"

Terdengar helaan nafas Dimitri diseberang. "Oke. Kalau gitu lo masih berminat dengan jurus terakhir?"

Masih ada jurus terakhir? Huh! Pasti ujung-ujungnya gagal! "Ga usah. Kesempatan lo buat gue naklukin Dareen dan jadi sekutu lo udah habis"

Love From A to DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang