Pasal VIII

75.7K 4.5K 113
                                    

Recitals:

Hubungan Para Pihak dengan pihak ketiga lainnya, baik yang telah terjadi pada waktu lampau, maupun yang akan terjadi dan mungkin akan terjadi di masa depan, akan dan mungkin akan berpengaruh pada cerita ini, hal mana disetujui oleh Para Pihak.

---


"Halo, lo udah sampe Jakarta ya?" kata Jere sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursinya. Di ujung sana, dia bisa mendengar suara Jemi, yang baru turun dari pesawat sekitar sejam yang lalu.

"Iyaaaaa, ini udah sama mama di mobil. Lo bisa ketemu pas jam makan siang hari ini, atau dinner, atau lunch time besok?" tanya Jemi, sementara Jere melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya.

Jam tangan hadiah mantan pacar slash calon tunangan yang hingga kini masih belum ada kabarnya itu.

"Ini masih jam 10 sih Jem, tapi, emangnya lo ga capek? Lo istirahat dulu lah. Makan sama gue bisa entar-entar,"

"Tapi pasti kan? Ntar lo kabur-kaburan, lagi,"

"Ya enggak lah, ngapain kabur-kaburan?"

"Tapi sama mama, kan?" kata Jemi lagi. Jere sempat diam selama beberapa saat.

"Iya sama mama boleh," kata Jere kemudian. Gantian Jemi yang diam selama beberapa saat.

"Lo kok jahat sih, Bang? Lo pasti ga pernah ngunjungin mama sama sekali kan selama gue ga ada?"

Jere bisa mendengar mama menegur Jemi karena menanyakan hal itu.

"Biarin Ma. Bang Jere nih, kalo gak dibilangin, bakal kayak gitu terus. Mama gak berani ngomong sama dia, Jemi tau. Biar Jemi aja yang ngomong,"

Jere berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah sofa. Dia kemudian sedikit merebahkan dirinya.

"Tuh kan, lo bahkan gak mengelak sama sekali. Kenapa sih Bang? Gak kasian apa, mama udah tua begini? Masa sekalipun ga pernah? Lo gimana sih jadi anak?" kata Jemi lagi.

Jere menarik napas. Dia sangat jarang marah pada Jemi, bisa dibilang langka, bahkan. Sejak papa pergi, Jere harus bertindak sebagai pengganti papa. Dan dia tidak mau Jemi terkurung dengan semua perintah dan aturan, namun juga berusaha agar Jemi bisa selalu menceritakan apapun padanya. Perbedaan usia yang agak jauh, membuat Jere gampang-gampang susah menjalani perannya. Ketika papa akhirnya pergi, Jemi baru masuk SMP, sedang Jere kelas 2 SMA. Waktu Jemi masuk SMA dan sedang sulit-sulitnya diatur, Jere baru tahun kedua kuliah, dan juga cukup sibuk di kampus. Tapi Jere berhasil membuat Jemi selalu bercerita padanya, untuk hal-hal yang tidak berani dia ceritakan pada mama. Dan akan bercerita pada mama, untuk hal-hal yang tidak bisa diceritakan pada Jere.

"Pokoknya, makan siang sama gue sama Mama, besok. Bawa juga calon tunangan lo, lunch time pasti bisa lah, besok juga hari Jumat, pasti lunch time agak lebih lama dari biasanya bakal dimaklumin orang kantornya. Pokoknya, kalau enggak, gue ngambek sama lo. Bye!"

Dan telepon benar-benar langsung diputus. Jere meletakkan ponselnya asal di atas meja, lalu memijat pangkal hidungnya. Baru beberapa jam adiknya ada di Jakarta, dan dia sudah langsung dibuat pusing dengan permintaan ini.

Dia memang belum bilang sama sekali soal pertunangannya yang batal, ke siapapun, kecuali teman-teman dekatnya yang kemarin ikut ke Cloud, dan Inka. Cincin bodoh itu bahkan masih ada di dalam koper yang dulu dibawanya ke Bali, dibiarkan disana dengan beberapa potong baju yang sampai sekarang belum dia keluarkan.

Posisi koper bahkan masih belum berpindah, masih di sebelah lemari yang ada di dekat TV.

Bukannya Jere sentimental atau apa, tapi ngebongkar koper yang eventually ada kotak cincin itu di dalamnya, membuatnya merasa seperti ditampar. Rasanya seperti diingatkan oleh kenyataan kalau dia baru saja dibodohi oleh wanita muda yang hampir 2 tahun penuh dibiayai olehnya. Dan apa yang didapatnya kemudian? Setelah hampir 2 tahun membiayai wanita itu – dan bahkan setahun belakangan, adiknya juga numpang tinggal gratis – dan beberapa kali memberikan uang serta hadiah untuk wanita itu dan adiknya bahkan diberikannya laptopnya – bekas sih, tapi tetap saja itu Mac, dan kita semua tahu harganya.

Dark Times (Adult Content) [Available On Google Books] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang