Pasal XLI

65.2K 4.6K 168
                                    

Recitals:

---


"Lah, lo kenapa baru pulang?"

"Iya niiih, laki gue juga udah nungguin di bawah dari tadi. Asli, setengah jam gue tinggal, semoga ga ngamuk itu orang,"

"Enggak lah, jadian juga baru kan lo?"

"Ya terus?"

"Masih sayang-sayangnya,"

Oh gitu?" tanya Inka dengan alis dinaik-naikkan. Lift berdenting, dan membuka di depan mereka.

"Apa sih?"

"Gapapa," kata Inka, lalu melangkah masuk. Jere menyusul di belakangnya, lalu memesan tombol supaya lift membawa mereka turun ke lantai dasar.

"Gue perlu cerita sesuatu ke lo," kata Jere, melangkah mundur sampai ke dinding, dimana Inka sudah lebih dahulu melakukannya.

"Apa?"

"Eeeeng," Jere melihat Inka di sebelahnya yang masih menunduk memandang ponselnya.

"Tadi gue ketemu Clara,"

"WHAT!?"

Inka langsung mengangkat kepalanya, dan menoleh ke arah Jere.

"NGAPAIN KETEMU WANITA ITU SEGALA, SIH!?" tanya Inka kesal.

"Santai aja kali! Tadi gue ketemu juga gak sengaja. Gue beres meeting sama Nanda trus pas ke atm, gue tubrukan sama dia,"

Inka melengos mendengar kata-kata Jere.

"Ya terus dia ngajak bicara gitu. Gue pikir, yaudah lah, gue juga pengen tau dia kemana aja ilang. Yang dulu pas di Skye kan, gue ga jadi ngomong sama sekali,"

"Hhmm," kata Inka datar.

"Ya gitu. Dia akhirnya jelasin kenapa dia ilang dulu itu,"

"Oh ya? Kenapa?" Inka membuat suara seolah-olah sangat tertarik. Dalam bentuk sarkasme.

"She had an affair with someone and-"

"THAT BITCH!" Inka memotong kata-kata Jere, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kesal.

"And now she's pregnant,"

"THAT BITCH! God! Woman is testing me," kata Inka, benar-benar marah.

Jere menatapnya tidak percaya. Inka terlihat sangat emosi, dia bahkan sudah melupakan ponselnya, dan memasukkannya asal ke dalam tasnya.

"Tuh! Itu tuh wanita yang lo bela-bela dulu,"

Inka terdengar super sinis, Jere bahkan sampai mengerutkan keningnya.

"Iya iya Ka, udahan kok udah,"

"Makanya! Bener lo sama Em aja udah. Bagusan kemana-mana. Baik, gak neko-neko, ya kelewat polos dikit, tapi yaaah, udalah, mendingan Em,"

Kerutan di kening Jere semakin menjadi.

"Maksudnya?"

"Ya maksudnya, kalo lo punya perasaan sama junior gue yang itu, diseriusin. Inget, gue ga rela lo main-main sama dia ya. Awas aja lo!"

Em cerita soal mereka ke Inka?

"Ya mau gue apain emang?"

"Ya mana gue tau! Dikasi-kasi harapan tapi gak ditembak, misalnya. Apa lebih parah, lo omel-omelin ga jelas,"

"Emang gue ngapain?"

"Tadi? Dateng-dateng ke ruangan nanya pulang jam berapa, itu apaan? Sejak kapan dia mesti laporan segala ke lo kalau mau pulang?"

Dark Times (Adult Content) [Available On Google Books] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang