Recitals:
Dalam hal terdapat kejadian dimana Para Pihak ternyata memiliki hubungan dengan pihak ketiga lainnya secara bersama-sama, hal itu tidak serta merta menyebabkan Para Pihak memiliki hubungan rekanan atau partnership.
---
Em seperti cacing kepanasan menunggu jam setengah 12.
Bella yang sedari tadi melihat Em seperti orang bingung, mau gak mau bertanya, di jam 11 siang.
"Lo kenapa sih?"
Em, yang sejak pagi tidak fokus bekerja, membuat Bella jadi curiga. Em sendiri juga merasa dia sedikit berlebihan.
Ini kan Cuma makan siang bareng, bukan apa-apa.
Tapi kenapa harus dengan Em?
Em teringat kejadian kemarin siang, Miss Alexandra yang terhormat itu datang ke kantor. Lalu pembicaraan Bang Jere dengan Mbak Inka di sofa depan, dan fakta Bang Jere tidak jadi bertunangan.
Dan bahwa dia mungkin mencium Miss Alexandra.
Dan bahwa Mbak Inka sebelumnya bahkan berpikir dia tidur dengan Miss Alexandra.
Badan Em merinding.
"WOY!"
Bella memanggil sekali lagi, kali ini dengan nada sedikit lebih tinggi, membuat Em terkejut. Badannya sampai bergetar.
"Ngagetin aja lo!"
"Ya lagi lo dari tadi ditanya, ditegor, dipanggil, jangankan ngejawab, nyahut aja kagak!" kata Bella sambil cemberut.
Em menarik napas. Sudah jam 11 juga. Mau ga mau, Bella harus tau, soalnya sebentar lagi dia pasti mengajak turun untuk makan siang. Kebetulan hari ini tidak terlalu sibuk sejak setengah jam yang lalu, karena beberapa lawyer meeting ke luar, makan siang ke luar, dan para partner sedang tidak ada. Meskipun paginya, mereka berdua tidak berhenti-berhenti mengeprint dan menyusun dokumen karena ada meeting dadakan jam 11 ini di luar dengan klien, dan Nanda dan Billy - yang belum menyiapkan apapun sebelumnya, karena well, ini dadakan - meminta mereka berdua untuk, as quoted, "drop everything you do and help us, cause it's super urgent".
Em duduk di kursinya. Sedari tadi dia berdiri di dekat pintu, atau lebih tepatnya, kadang mematung kadang berjalan tidak jelas sambil melamum, di ruang sekretaris. Tapi, sepertinya, dia butuh duduk.
Sementara Bella juga ikut duduk di kursinya.
"Bel, gue nanti gak makan siang bareng lo, ya?"
"Yaaaah, kenapa? Lo mau kemana emang?"
Bilang? Atau tidak? Sebenarnya Em bisa saja bilang dia ke luar dan ada pertemuan mendadak. Dengan siapa, itu nanti bisa dipikirkan.
Tapi kan, nanti, Bang Jere bakal menjemputnya ke ruang sekretaris, ya kan? Dan kalau Bella sedang di dalam waktu Bang Jere jemput, Em akan lebih bingung lagi untuk menjelaskan. Karena, dia sudah pakai berbohong segala sebelumnya.
"Eeemmm, gue udah ada janji makan siang di luar," Em masih belum memutuskan harus bicara jujur atau bohong dulu.
"Sama siapa?" Bella bahkan sampai berdiri dari duduknya, dan berjalan ke arah kursi Em.
Tapi Em tidak perlu menjawab, karena orangnya sudah berdiri di pintu ruang sekretaris, dan menjawab pertanyaan Bella tanpa disuruh.
"Sama gue, Bel. Anyway, gue perlu ngomong dulu sama Em. Lo bisa ke luar dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Times (Adult Content) [Available On Google Books]
RomanceFINISHED - unpublish sebagian - . Jere, 30 tahun, senior associate di sebuah firma hukum ternama; tampan, mapan, dan harusnya sudah bertunangan, kalau saja pacar (dan adiknya) yang sudah tinggal bersamanya (dan dibiayainya) tidak tiba-tiba hilang b...