This is Love - 14

779 65 3
                                    

Sebuah gelas kaca bening yang berisikan air berwarna coklat baru saja di simpan di atas meja kaca di ruang tengah. Yang menyajikan air tersebut tampak duduk di sofa kecil di samping sofa besar yang panjang itu. Di sofa panjang tersebut, telah duduk sesosok yeoja manis yang kini sibuk menatapi sebuah pigura besar yang terpampang di ruang itu.

Foto Yesung dan Eun Hee.

"Silahkan, Soo Hee."

"Ah, ne." Soo Hee tersentak dan segera mengalihkan pandangannya pada namja yang berada di sisi kanan darinya. Segelas teh es sudah tersaji di atas meja. Lalu Soo Hee -Sara Lee- tersenyum kepada Yesung. Sebagai ucapan terima kasih atas suguhannya. Yesung membalas dengan senyum kecil, lalu terlihat mengalihkan pandangan. Agar lebih mudah, kita panggil saja dengan nama "Sara". Sara mengambil gelas itu dan menyesap isinya.

"Lemon tea?"

"Eh?" Yesung tertegun. Lalu mengangguk kecil. "ne. " sambungnya singkat. Entah kenapa suasana di sana saat ini jadi canggung. Sara tersenyum. Kelihatannya yeoja itu merasa sedikit senang. "Kau bahkan masih ingat Lemon tea kesukaanku." gumam Sara pelan. Tapi Yesung dapat dengan jelas menangkap hal itu. Jangan salah, telinga Yesung sangat nyaring, apalagi di situasi yang aneh semacam ini.

"Bagaimana kabarmu, oppa?" tanya Sara. Entah kenapa wajah Sara terlihat sangat cerah di matanya. "Baik. Ah, maksudku, menuju baik. Ya begitu." bahkan Yesung menjadi gugup karenanya. Apakah sudah timbul sesuatu aneh di sini?

"Kau sendiri... Bagaimana?"

Sara menganggukkan kepala. "Ya, setidaknya aku baik saat ini." entah kenapa ada arti lain dari ucapan yeoja itu sebentar ini. Yesung mencoba menatap Sara dengan intens. "Apakah terjadi sesuatu?" Sara melongo menatap Yesung. Ternyata sikap peduli namja itu tak pudar sama sekali.

"Gwenchana. Aku hanya ingin bertemu denganmu, ingin menjelaskan suatu hal."

Dada Yesung berdesir. "Menjelaskan apa?" tanya Yesung bingung. Yah, memang kenyataannya, Yesung tak tahu apapun mengenai bagaimana Sara bisa meninggalkannya dan Eun Hee selama 15 tahun belakangan ini. Bahkan dengan teganya meninggalkan Eun Hee yang masih berumur satu bulan. Tapi anehnya, semenjak Eun Hee memanggil yeoja itu dengan sebutan "eomma", hati Yesung mulai luluh, dan tak sepenuhnya lagi namja itu marah padanya. Mungkinkah mengenai hal itu?

Sara mengubah posisi duduknya serong, dan menghadap Yesung. Dengan tekad yang bulat, Sara menundukkan kepala. "Mianhae, oppa!"

Yesung terkejut dengan apa yang dilakukan Sara. Lalu tangan Yesung terangkat dan menyentuh kedua pundak kecil yeoja itu. "Apa yang kau lakukan? Hentikan," ujar Yesung seraya membawa Sara mengangkat kepalanya. Yeoja itu menatap Yesung dengan mata merah berkaca-kaca. Dan tentu saja perubahan pada wajah Sara membuat Yesung lebih terkejut lagi. "Soo Hee..." Yesung tergugu, mendadak bingung. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan Sara?

"Maaf karena aku sudah meninggalkanmu dan Eun Hee. Maafkan aku, karena aku tidak bisa bersamamu, dan tidak bisa membesarkan putri kita bersama, maafkan aku atas semuanya!"

Mata Yesung tidak berkedip. Mata sipitnya menatap lurus ke dalam mata Sara yang merah dan sudah dialiri oleh air mata. Dengan kedua tangan Yesung yang masih berada di pundak Sara, Yesung tak dapat berkata apa-apa. Jarak di antara mereka begitu dekat. Sara masih sesenggukan, tampaknya Sara masih ingin mengatakan sesuatu.

"Tenanglah, Soo Hee." ucap Yesung lembut. Sara menghirup napas dalam-dalam guna untuk membuat dirinya tenang. Yesung melepaskan tangannya dari pundak yeoja itu pelan-pelan. Kemudian kedua manusia ini saling menunduk, sibuk dengan pikiran masing-masing. Meskipun sebenarnya, Yesung tidak menyangka bahwa Sara akan datang langsung menemuinya untuk meminta maaf. Maaf atas semua masa lalunya yang kacau. Yang berawal dari yeoja itu.

Yesung with... His Daughter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang