Perjuangan! - 16

605 61 6
                                    

"Satu setengah jam,"

Sembari sibuk menggumam sendiri, Sara tampak heboh menekan sejumlah tombol angka di layar ponselnya, dan pikirannya yang kini terbang pada satu orang, yaitu Kim Na Kyung. Lalu sembari menunggu jawaban dari telepon yang sedang bersambung, Sara mengarah pada pintu balkon dan membukanya besar-besar. Tak hanya sampai disana, ia juga mendekati pembatas dan menengok ke arah bawah, melihat dan memperkirakan, peluangnya untuk keluar dari penjara ini melalui jalur ini.

"Kalau begitu, dibutuhkan kain yang panjang," gumamnya lagi, dengan ponsel menempel di telinga dan bunyi tut tut yang terus didengarnya. "Kenapa eonni tidak mengangkat telponku?"

"Yeobseyo,"

"Eonni!" Seru Sara kencang bahkan membuat orang di seberang terkejut. "Soo Hee-ya? Ada apa?" Sara tersenyum lebar mendapati Na Kyung yang langsung mengenali suaranya. "Tolong aku, eonni. Eomma mengurungku sehingga aku tidak bisa menghadiri konferensi pers, bagaimana ini?"

"Mwo? Baiklah. Kau di apartemen? Aku ke sana sekarang," sambungan langsung terputus. Sara bisa sedikit menghembuskan napas lega. Sembari itu juga, ia terus menerus mengambil kain, baik itu baju atau celana dengan memelintirnya dan mengikatkannya pada sambungan kain sebelumnya. Sara menggunakan cara ini untuk turun ke bawah, jika tidak memungkinkan dengan tangga. Lagipula kemana tangga dicari? Dan ia rasa tangga tak akan sampai ke lantai 3. Sudah tidak ada waktu lagi. Waktu satu setengah jam bukanlah lama, dan Sara panik akan hal itu. Dalam benaknya, wajah Jong Woon oppa-nya sudah terbayang, dan membuat semangatnya makin berkobar.

"Ayo semangat Sara!"

Sedang sibuk-sibuknya mengikat kain yang ini dengan yang lainnya, sebuah pesan masuk.

[Sara, aku sudah bertemu dengan Yesung-ssi. Rae Jin]

Senyum Sara terlihat. "Gomawo Rae Jin-ah," gumamnya. Lalu tiba-tiba terpikir olehnya seseorang. "Eun Hee..." gumamnya lagi dan mengambil ponsel. Menghubungi sang putri, agar Eun Hee tak khawatir mengenainya. Ia yakin, ia bisa menghadiri konferensi pers hari ini, dalam keadaan sesempit apapun.

Berjuang Sara!

Tak lama, terdengar bunyi klakson dari bawah, dan langsung saja Sara berlari ke balkon dan melihat Na Kyung sudah berada tepat di bawah.

"Soo Hee-ya!"

"Ya!" Jawab Sara. Dan setelahnya ia melihat mobil datang lagi dan Eun Hee muncul dari dalam mobil itu.

"Eomma! Apakah eomma akan bunuh diri?!" Teriak Eun Hee dengan mata memerah. Sara dengan cepat menggeleng. "Tidak! Eomma akan keluar dari tempat ini sayang, eomma akan datang padamu!" Teriak Sara di sana.

Na Kyung, Eun Hee, Eunhyuk dan Donghae menengadah menatap ke atas, ke lantai 3.

"Kurasa bisa dari sini," ucap Eunhyuk. "Atau dari dalam?" Semua melihat kepada Na Kyung. "Kunci cadangan oleh pemilik apartemen?"

"Pilih salah satu cara yang efektif dan tidak memakan waktu lama," tanggap Donghae. Ketiga orang selebihnya menganggukkan kepala. Rencana sudah dalam kepala, laksanakan!

****

Persiapan yang semula sudah dibongkar, kini kembali dipersiapkan kembali, setelah adanya konfirmasi dari Yesung kepada Leeteuk dan sang manajer. Meskipun mepet, semuanya tetap dilakukan sesuai dengan yang telah direncakan semula, bedanya hanya jadwal jamnya saja.

"Ini benar sudah pasti?" Yong Suk kembali mempertanyakan hal yang sama. Yesung mengangguk. "Benar hyung. Soo Hee tidak akan bercanda." Balas Yesung pasti. Yong Suk mengetuk-ngetuk ponselnya ke telapak tangannya. "Begini, masalahnya, tadi ketika aku menghubungi managemennya setelah kabar darimu, pihak mereka tidak tahu menahu soal keberadaan Sara. Itu yang membuatku bingung."

Yesunh terdiam menatap sang manajer. "Aku mendapatkan kabar itu dari manajer Sara. Ini semua diluar kendali, dan tak ada pihak managemen mereka tahu,"

"Kalau begitu,"

"Kita coba saja," Leeteuk menepuk pelan lengan Yong Suk. "Kita selesaikan dulu kesalahpahaman ini, baru soal managemen mereka nanti kita atasi. Aku rasa ada pihak yang sengaja melakukan hal rumit supaya preskon ini tidak terjadi." Ucap Leeteuk yang membuat mata Yesung membulat.

"Kau benar, hyung. Memang ada pihak yg membuat semua ini terlihat sulit,"

Yong Suk mengalah. "Baiklah. Aku akan mengawasi yang lain." Yong Suk menyingkir dan meninggalkan Yesung beserta Leeteuk di sana. "Tenang, Yesung-ah, Sara sedang berusaha ada di sini, untukmu. Aku yakin seperti itu," Leeteuk tersenyum, Yesung juga tersenyum.

"Semoga." Balasnya, dengan harapan yang teramat besar.

"Apa ini?"

Sebuah suara datang menyeruak dan membuat sedikit kegaduhan di dalam ruangan yang akan dijadikan tempat konferensi pers itu. Yesung dan Leeteuk yang masih berada di tempat segera mencari si pemilik suara tersebut.

"Siapa dia?" Gumam Yesung dan itu jugalah yang di kini ada dibenak Leeteuk. Di ruangan yang sudah tersusun meja dan kursi itu, sesosok pria datang dan mengedarkan pandangan dengan lagak sombong.

"Cheogiyo," ucap Yesung maju, sedikit mendekat kepada sosok yang tak dikenal Yesung itu. Sosok itu kemudian berbalik dan menatap Yesung dengan wajah yang keras.

"Apa maksudnya ini? Kenapa Sara harus ikut konferensi pers ini bersama orang itu?" Ucapnya yang membuat Yesung mengernyit tidak mengerti. Tapi... janggalnya, namja ini kenal dengan Soo Hee-nya?

"Apakah ada masalah?" Tanya Yesung yang masih tenang, namja itu menatapnya pas di mata Yesung, seperti hendak berujar sesuatu. "Benar sekali. Ada masalah, dengan Sara melakukan kegiatan tidak penting ini. Untuk apa dia berkata hal masa lalu tidak pentingnya itu kepada publik. Katakan pada Kim Jong Woon itu ya, aku ini tunangannya, jangan menganggu hubungan kami." Namja itu langsung berbalik. Yesung terdiam dengan tangan terkepal di samping paha. Leeteuk menghampiri Yesung, berusaha menenangkan, jangan terpancing. Tapi sayang, sudah terlambat.

"Kau berbicara pada orang yang tepat." Ucap Yesung yang langsung membuat langkah namja itu terhenti dan berbalik badan sesudahnya.

"Kau...?"

"Benar. Aku Kim Jong Woon. Aku bahkan lebih dulu darimu. Aku sangat yakin bahwa kau tak mendapatkan persetujuan Sara, tetapi aku mendapatkannya. Kami akan bersama."

"Yesung-ah!" Seru Leeteuk lalu menepuk keningnya sendiri. Yesung cari masalah lagi, duh! Tapi Yesung tampak tak peduli sama sekali. "Hari ini kami akan bersama, aku, Sara dan putri kami."

Mata namja itu membesar dan langkahnya cepat kepada Yesung. "Apa kau bilang?! Sara itu milikku!" Serunya marah. Hampir lepas kendali.

"Shin Hyun Woo!"

Pekikan suara membahana dalam ruangan itu. Yesung dan namja itu sama-sama terkejut ke arah pintu masuk.

"Soo Hee," gumam Yesung lega.

Bersambung~

A/n:
Sumpah di chap ini rasanya ancur banget >< tapi mudah-mudahan nggak. Maaf kalau mengecewakan. Oh ya, ini -katanya- udah mau end lhoo.

Eeeh?!

Hehe dilihat next nya aja ya, udah end apa beluum. Hihi. Makasiih yang udah setia bacaa readers!
Salam cinta utk readers! Muaaah! XD

Regards, Chiasung

Yesung with... His Daughter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang