Like a Puzzle - 6

890 61 1
                                    

"Nuguya? Kau-,"

"Masuklah," ucap Yesung memotong ucapan Eun Hee. Gadis remaja itu terpana. Bukan itu yang dimaksudnya, bukan mengajak Yesung untuk segera masuk ke dalam restoran, sama sekali bukan! Eun Hee bertanya siapa yeoja itu? Dan kenapa Yesung selalu berubah hanya karena melihat yeoja itu? Memangnya siapa dia?!

"T-tapi-,"

"Masuk!!"

Suara Yesung berubah. Dingin dan keras. Mata sang ayah sampai berkilat-kilat, bahwa dia serius dengan ucapannya. Yakni menyuruh Eun Hee segera masuk. Tanpa bersamanya.

Mata Eun Hee terasa panas kemudian. Ini bukan terlihat seperti ayahnya, appa yang "absurd", bukan... Ini sama sekali bukan Yesung-nya... Appa berubah... Eun Hee tidak percaya ini. Siapa sih yeoja itu bahkan sampai tega membuat Yesung berubah pemarah seperti ini. Sepanjang hidupnya, ia sama sekali tidak pernah melihat Yesung marah. Tapi sekarang...

Eun Hee menatap yeoja itu yang balas menatapnya. Saat itu juga mata Eun Hee memancarkan kemarahan kepada yeoja itu. Kebencian! Dasar yeoja sialan! Ia menatap tajam yeoja itu sampai menghilang dari tempat parkir itu. Eun Hee merasa amat marah, marah kepada yeoja itu!

****

"Ayo kita bersulang!"

Eunhyuk mengacungkan gelas kacanya tinggi-tinggi, diikuti oleh member yang lain. Tak terkecuali Eun Hee yang duduk tepat di sisi kanan Eunhyuk. Dan didepan gadis remaja itu ada Yesung, di sisi kanannya ada Henry, lalu di sisi kanan Henry ada manajer hyung. Mereka semua duduk mengkuti bentuk meja persegi panjang berkaki pendek, jadi semuanya duduk bersimpuh di atas bantal duduk.

Grup ini membicarakan banyak hal, ngalur ngidul. Lalu sesekali bersulang, yang Eun Hee yakin bahwa selain gelas ditangannya, isinya ialah soju. Air beras fermentasi. Istilah kasarnya, arak. Gelas Eun Hee berbeda sendiri, yakni air mineral, karena ia masih berada di bawah umur. Tapi bukan itu permasalahannya. Gadis itu terlihat tidak bersemangat, meskipun beberapa kali Eunhyuk menyenggolnya untuk bersemangat, tapi justru senyum lunglai yang terlihat dari wajahnya. Dan sayangnya, Eunhyuk tidak menyadarinya.

Tapi, namja di depannya yang menyadari hal itu.

Yesung tahu, bahwa sedari ia bergabung, Eun Hee terlihat tidak lagi bersemangat. Seolah kekuatannya lenyap, dicuri oleh para penyihit jahat. Entah kenapa dada Yesung menjadi berat. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Pikirannya juga tidak fokus, saat ini Eun Hee menjadi sorot perhatian pertamanya. Dan ia juga tahu, bahwa Eun Hee mencoba mengacuhkannya. Yesung tidak perlu menanyakan alasannya, ia sendiri sudah tahu. Itulah kesalahannya.

"Yeobseyo?"

Eun Hee menoleh saat Henry mengangkat sebuah panggilan. Ponselnya kini tertempel di telinga kanannya. Eun Hee berpikir lucu sekali melihati orang yang sibuk menelepon sepanjang hari. Itulah yang terbayang dalam benaknya. Lalu tak berapa lama, Henry berdiri dan meminta izin untuk pamit kembali lebih dulu. Dan entah apa yang ada dipikiran Eun Hee, gadis itu tiba-tiba berseru.

"Henry oppa, aku ikuut!"

Yesung tertegun. Namun, tidak mencegah Eun Hee pergi. Meskipun tanpa meminta izin darinya, seperti yang biasa dilakukan gadis remaja itu. Yesung menghela napas berat.

****

Mobil yang dikemudikan Henry melaju lancar serta tenang di jalan raya. Malam ini tidak begitu dipadati kendaraan, justru terlihat sedikit lengang. Henry mengemudi dengan tenang seraya melirik gadis remaja di sampingnya. Ada gerangan apa, Eun Hee mendadak ingin ikut dengannya?

"Eun Hee-ya,"

"Aku akan ikut kemanapun oppa pergi," ucap Eun Hee tanpa memberikan kesempatan untuk Henry berbicara lebih lengkap. "Memangnya ada apa denganmu, Hee-ya?" tanya Henry penasaran. Eun Hee tidak memberikan jawaban. Gadis itu memilih bungkam. "Pokoknya, kemanapun oppa pergi malam ini, aku ikut. Bila perlu aku akan tetap berada di mobil."

Yesung with... His Daughter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang