4

57 12 0
                                    

"Kita ke Bimbel Sukses dulu ya. Kamu mau Mama daftarin disana."

Ucapan Mama sepuluh menit yang lalu iu membuatku cukup kaget. Aku mau didaftarin di tempat bimbel yang sama dengan Rio. Dan bisa-bisa nanti ketemu sama dia.

Apa yang akan dia katakan pas ngeliat aku daftar disana?

Pasti Liana daftar karena tau gue bimbel disini.

Kalau yang muncul di pikirannya kata-kata itu bagaimana?!

"Oke, udah sampe. Ayo turun, Liana," ucap Papa.

Aku keluar dari mobil dan menyisir pemandangan sekitar. Berharap tidak ada Rio disekitar sini.

"Yuk, Li."

Aku berjalan mengekori Mama, sementara Papa menunggu di mobil.

"Selamat datang di Bimbel Sukses," sapa petugas administrasi.

Aku tersenyum lalu duduk di sebelah Mama.

"Ada yang bisa kami bantu, Bu?" Lanjut si petugas.

"Saya mau daftarin anak saya untuk bimbel disini,"

Petugas administrasi yang name-tag nya bertuliskan Reni Susanti itu tersenyum simpul lalu mengeluarkan sebuah kertas, dan pulpen.

"Kelas berapa, Dek?"

"Sebelas," jawabku.

"Baik, Bu. Ini biaya pendaftaran untuk kelas sebelas. Berhubung ini sudah semester dua, jadi biayanya segini," cerocosnya sambil menunjuk nominal-nominal di kertas itu dengan pulpen hitamnya.

"Oke. Tolong ditulis dulu deh nama anak saya,"

Mama menyebutkan nama lengkapku, sekolah, dan data lainnya. Aku hanya melihat wanita bernama Reni itu yang menulis setiap kata yang disebutkan oleh Mama.

Setelah data diriku lengkap, Mama memberikan sejumlah uang kepada wanita itu, lalu iapun menghitungnya dan menuliskannya lagi ke sebuah kuitansi.

"Ini, Bu. Oh iya, bimbelnya setiap Selasa, Rabu, dan Jumat, pukul lima belas sampai setengah enam sore. Karena hari ini hari Jumat, jadi bimbelnya mulai minggu depan hari Selasa ya,"

Aku dan Mama mengangguk bersamaan. "Makasih, Mba."

Kami bangkit dan berjalan meninggalkan gedung ini. Beruntung, aku tidak bertemu dengan Rio.

"Ayo, Pah, langsung pulang,"

"Iyalah."

"Papa ngga ke kantor lagi?" Tanyaku.

"Ngga. Lagian kerjaan Papa hari ini udah tuntas kok,"

Aku mengangguk. Aku mengeluarkan ponsel beserta headset biar gak bosan.
Setelah memutar lagu secara acak, aku membuka aplikasi chat favoritku.

Rina : besok ada pr apa aja??

Aldo : besok sabtu:):):)

Rina : yah troll gagal

Aldo : yeh lo pikir gue se-ngga-pinter apa?

M. Faldi : bertele-tele

Marsya A. : ckck

Rina si tukang ngetroll kali ini gagal. Biasanya tipuan-tipuannya selalu berhasil membuat satu kelas terkecoh sampai kesal. Bahkan salah satu temanku ada yang sempat leave grup chat kelas karena tipuan Rina yang menyebalkan.

Liana : Wannn kok ga bales2:(

Read.

Nah baru dibaca. Cepet juga.

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang