DUA

679 59 4
                                    


Jam dinding Gia menunjukkan pukul 07:00 menandakan telah dimulainya aktivitas belajar-mengajar yang dilakukan setiap sekolah seluruh Indonesia.Tetapi Gia masih saja mengurung diri dengan selimut violet kesanyangannya,tidak biasanya ia seperti itu.

'Drettt,drettt,drettt,drettt'

Getaran handpone milik Gia kini mengusik tidur nyenyaknya.tak lama kemudian,Giapun dengan malas membuka layar kunci handponenya dan mematikan alarm yang sedari tadi menggangunya.Gia begitu terkejut melihat jam yang tertera dilayar handpone miliknya itu
"Ampunnn,gue telat duh gimana nih?kesekolah gak ya?"ujarnya dengan kesal tapi pelan

-----

"Kamu telat lagi Rian?Ini udah kali kedua ya ibu negor kamu,gak biasanya kamu kaya gini." kata seorang wanita paruh baya yang berumur sekitar 40-an

"Maaf bu,tadi lagi nunggu adik saya mau kesekolah juga terus sekalian nganterin dia kesekolah." jawab seorang cowok yang tak asing lagi bagi Gia

"Oke kali ini kamu ibu maafkan,tapi ingat kamu jangan ulangi lagi.sebagai hukumannya,kamu cepat bersihkan toilet cowok.setelah pelajaran pertama selesai,kamu boleh masuk"

Rian kini hanya mengangguk mendengarkan perintah dari wanita itu.
Kini saatnya Gia yang berhadapan dengan wanita tersebut.

-Skip toilet-

"Gak nyangka bisa berduaan sama dia,walaupun ditoilet gak papalah" kata Gia sambil cengingiran gak jelas

"Heh,dia siapa?" tanya seseorang dengan satu alisnya naik keatas yang muncul dari pintu toilet cowok yang kini berhasil membuat Gia terkejut

Kamu Rian,pangeranku!aku sangat senang bisa berduaan denganmu walau kita sedang dihukum

Andai saja kata kata itu dapat dengan mulusnya keluar dari bibir Gia yang kini diam dan terpaku menatap sosok pria dihadapannya saat ini

"Mmm,mm...gue senang bisa berduaan sama ember.iya ember pink yang lucu ini." jawab Gia terbata-bata dengan asal serta tangannya yang kini memengang ember yang ia maksud

"Hahaha,lo lucu juga yah gak kalah lucunya sama ember hitam bukan pink itu" kini tawa Rian mengisi keheningan toilet ini

Apa tadi yang kulihat benar?dia tertawa?manis,manis,manis banget wajahnya saat ini.siapa saja tolong cabut nyawaku sekarang juga!baru kali ini aku melihat tawanya dengan begitu lepas.batin Gia

"Eh iya maaf,maksud gue hitam bukan pink.typonya kejauhan kali ya" kata Gia dengan senyum buatannya berusaha menetralkan suasana

"Hahaha,gak papa santai aja.eh iya,lo tumben telat ya.biasanya udah yang paling cepet datang sekolah"

"Gue bangunnya telat,alarm udah gue setel tapi gak tidurnya nyenyak banget soalnya"

"Oh gitu,yaudah gue duluan ya udah beres soalnya"

"Iya,gue juga"

"Mau bareng?"

"Ah gak usah,gue mau ke perpus dulu sambil nunggu pelajaran kedua"alasan Gia

"Oke deh,gue mau ke kantin juga nih gak sempat sarapan."ujar Rian

-----

"Gue beneran gak percaya kalo dia bisa ngakak gitu" kata Gia pada sahabat-sahabatnya

"Lo jangan kepedean dulu,kali aja dia ngakak gitu karna kesian liat elo lawakannya garing" ujar Nabila dengan tawa palsunya

"Iya bener,kali aja gitu.hehe"timpal vee

"Huh,kalian mah gitu gak mau ngedukung ato apa kek.ini malah ngejatuhin,dasar elo pada sirik aja"cibir Gia

"Udah ah ribut mulu kerjanya" ucap dina yang lagi-lagi menjadi penengah

MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang