SEMBILAN

423 43 0
                                    

Tidak ada hubungan yang sia-sia.jika ia tidak memberi apa yang kamu inginkan,paling tidak dia mengajarkan apa yang tidak kamu inginkan.
=Author=
_______________________________

"Gia,selamat ulang tahun" ujarnya lirih

"Rian?kamu..." ujarku terkejut melihat keberadaan pria misterius yang ternyata Rian -ma prince

"Bukain dulu pagarnya,gak kasian apa lihat gue kedinginan diluar sendiri.entar lanjut nanya nya"

Ku ikuti perintahnya,membuka pagar lagi-lagi dengan pelan juga dengan niat yang sama.

Kali ini aku benar-benar terkejut?apa aku tidak salah liat?

Rian memberikanku kue ulang tahun yang lucu ungu dengan warna ungu mendominasi,bukan hanya itu.
Tak jauh dari pagarku,terlihat sebuah lilin membentuk hati dengan bunga mawar ditengahnya.

Betapa bahagianya aku.
Benar kata Tita,Rian memang sosok yang romantis.

Aku pun yang hanya berprofesi sebagai temannya sudah mendapat kejutan seindah ini,bagaimana bisa Nina menghkianati pria romantis ini?

Cukup lama aku menatap lilin yang mengintari mawar tersebut dengan senyum yang mengembang diwajahku serta pipiku yang kini berubah menjadi merah padam.
Setelah 6 tahun lamanya aku tak mendapatkan kejutan semanis ini,akhirnya aku mendapatkannya kembali dari orang yang begitu spesial untukku.

"Kasian ya gue,dikacangin" suara bass khas pria tersebut menyadarkan ku

"Eh,iya.maksih ya Rian" ucapku malu-malu

"Makasih doang?gak mau ngajakin masuk dulu gitu?dingin tau disini" ujarnya lagi

"Yawlah lupa,saking bahagianya ini.yaudah,ayo masuk dulu.gue buatin teh ya"

"Lo fotoin gue dulu ya.momen berharga ini,gak mau di sia-siain" lanjutku sembari memberi handpone yang sedari tadi berada dalam genggamanku

"Yadeh,kekinian banget" ujarnya terkekeh.ia mengambil handpone ditanganku dan berganti memberi kue ulang tahun yang sedari tadi dipegangnya

'Cekrek,cekrek,cekrek,cekrek,cekrek'

Begitulah suara yang dikeluarkan iphoneku saat memotret sesuai banyaknya permintaanku.

Rian tertawa terpingkal-pingkal tetapi dapat diaturnya dengan baik agar tidak menggangu.
Ya,dia menertawakanku.

Ku lihat dengan detail foto terakhir yang membuatnya tertawa begitu lepas bahkan baru kali ini aku melihat tawanya yang seperti itu.
Pantas saja ia tertawa,gaya ku terlihat persis seperti orang bodoh pada foto terkahir dihandpone ku itu sehingga aku pun tak dapat menjelaskan.

"Gia,gue pulang aja deh.mampirnya lain kali aja" ujar Rian setelah puas tertawa

"Yakin nih gak mau minum teh bentar?jadi gue makan kuenya sendiri aja?" tanyaku padanya

"Iya,makan aja.toh niatku membeli kue itu untuk di makan kan?"

"Heeh iya"
"Btw,makasih banget ya.baru pertama kali dikasih suprise sama cowok" ujarku

MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang