°Vote dulu yah sebelum dibaca🌟😬😗°
"Baik,ayah bakal ngumumin sesuatu yang teramat penting buat kamu Gia.
Ayah sudah sepakat dengan keinginan sahabat ayah yang akan menjodohkan kamu dengan anaknya"Dug,dug,dug
Jantungku memburu dengan cepatnya setelah mendengar ucapan seseorang yang saat ini berada dihadapanku dengan santainya.
Apa aku tidak salah dengar?
Aku akan dijodohkan?yang benar saja!
ujian sekolahpun belum kami laksanakan sementara ia dengan asyiknya ingin menjodohkanku!
Tapi dengan siapa?"Hah?" ucapku tercengang
"Iya,ayah bakal jodohin kamu sama anaknya Tio" ujarnya,lagi lagi dengan santai
Aku hanya melihatnya dengan tatapan "lo pikir gue tau Tio siapa?"
Seakan tau dengan pertanyaanku,ia pun berkata
"Bramantio,sahabat ayah dari kecil"
Bramantio?author tolong cubit pipi cubby Gia buat sadarin kalo ini cuma mimpi!
Aku kenal betul nama itu,nama terakhir Derel -Derel Bramantio
Jadi?aku bakal dijodohin sama Derel?mengapa harus dia?
"Gia bakal dijodohin sama Derel?enak banget dia,gak perlu berjuang bisa gitu aja dapetin PRINCE kita"
"Gue malah suka banget kalo Gia sama Derel nantinya nikah,cocok banget deh"
Aku mendengar dengan begitu jelas pujian atau cemoohan dari beberapa wanita yang hadir disini dan tak lain adalah temanku
"Benar sekali,kami telah lama merencanakan ini tetapi baru akan diumumkan setelah pulang dari Amerika dan menurut kami ini hari yang tepat buat ngumumin ke semua orang yang hadir pada acara ini" sambung papa Derel
Ku lirik Derel yang berada disamping ayahku yang kini berdiri tepat disampingku dan ku temukan secuil senyuman diwajah mulusnya itu.
Apakah ia sudah mengetahui rencana ini?
Mengapa ia tak memberitahuku?"Tidak hanya itu,masih ada satu kabar yang teramat penting" ujar ayahku kembali
"Tepat malam ini,Gia dan Derel akan bertunangan""Hah?tunangan?" kalimat itu terus berputar mengintari kepalaku
Ternyata bukan hanya aku yang bertanya-tanya dengan kalimat itu.terdengar riuh seluruh ruangan ini dengan pernyataan dari ayahku.
Wajah seluruh tamu undangan tak terkecuali rekan ayahku dihantui rasa bingung."Rencana macam apa ini ayah?mengapa ayah tak mengatakannya lebih dulu padaku?" ujarku kasar membuat seluruh tamu menghentikan percakapannya dan mengalihkan pandangannya padaku
Aku berlari dengan cepat menuju kamar tanpa menunggu jawaban dari ayah juga tanpa memperdulikan semua tamu undangan yang tengah menatapku.
Mungkin kini amarah ayah menggebu-gebu,tapi aku tak peduli.aku tak suka caranya seperti ini.
Brak
Aku membanting pintu kamarku dengan keras dan terdengar diseluruh ruangan rumah ini sebagai tanda kekesalanku.
"Bunda" tangisku sembari memandangi foto yang saat ini kupegang.
Seorang wanita paruh baya yang tampak begitu cantik sedang memeluk ketiga anaknya yang masih sangat kecil.dia adalah almarhumah bundaku,orang yang telah melahirkanku.Bundaku meninggal karena kecelakaan yang menimpanya 5 tahun lalu dan membuat ayah menikah lagi dengan alasan tak ada yang membesarkan anak-anaknya (aku,kak gea dan kak gio),sungguh alasan yang tak dapat kuterima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu
RandomAnggia Namira Sosok wanita dengan penuh perjuangan untuk mendapatkan seorang yang dicintainya. Hangatnya pelukan dan kasih sayang keluarganya merupakan hal yang paling ia butuhkan dalam berjuang melawan penyakitnya. Febrian Danu Kusuma Pria dengan p...