TUJUH

439 48 3
                                    

Yang dimulmed itu Derel👆

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku dengan nada yang tak berubah

"Stts" kini tangan hangatnya yang sedari tadi membelai rambutku telah berada dibibir pink milikku

"Gia"
Aku tak menyahut,dipanggilnya kembali namaku
"Gia"

"Ya" aku menjawab pelan bahkan hampir tak terdengar

"Aku masih mencintaimu Gia" ujarnya yang berusaha menyelipkan beberapa helai rambutku tetapi aku berhasil menepisnya

"Derel,tolong hentikan permainanmu" ujarku lirih

"Aku bersungguh-sungguh Gia,aku masih sangat mencintaimu" ujarnya dengan penuh kasih sayang

"Derel maafin gue,gue udah gak punya perasaan sama lo"

"Tapi gue..." belum sempat ia lanjutkan,aku dengan pelan memberinya kode untuk keluar dari kamarku.tapi tidak semudah yang aku bayangkan untuk mengeluarkan manusia semacam ini.

"Rel gue mau mandi,tolong lo keluar sekarang!" perintahku

Ia tak menjawab,hanya sebuah gelengan kecil yang dilakukannya.

"Gue mohon,keluar sekarang" perintahku dengan kasar

Melihatku yang mengusirnya dengan kasar,Derel akhirnya mau keluar.

"Cepet ya,aku tunggu diruang tamu sama ayah" ucapnya sebelum meninggalkanku

Setelah menutup pintu kamar,aku berjalan mengambil handuk yang sedang tergantung dengan bebas di dinding dan berjalan menuju kamar mandi.kuputuskan untuk berendam sejenak,dan ku akhiri dengan membilas tubuhku dibawah sower yang saat ini sedang mengeluarkan sucucuran air yang terasa begitu segar.hal inilah yang selalu ku lakukan untuk menyegarkan pikiranku.
Setelah mengenakan pakaian rumah,aku menghampiri dua orang pria yang sedang bercengkrama dan sesekali terlihat pria paruh baya yang tengah duduk ini tertawa dengan lepasnya.apa yang sebenarnya mereka bicarakan?
Kini aku telah berada diantara dua pria tersebut,dehemanku menyadarkan mereka akan kehadiranku.

"Udah selese mandinya tuan putri?" ujar Derel
Dan ku jawab dengan 'hm' singkat

"Kok pake baju rumah sayang?cepat ganti bajumu dan keluarlah sebentar bersama nak Derel" ujar pria paruh baya yang ku sebut ayah tersebut

"Hm,manisnya depen orang lain doang" ucapku lirih

"Tunggu apalagi hah?cepet ganti bajumu,kasian Derel udah lama menungu" ujarnya lagi

"Kita mau kemana sih?" tanya ku singkat,kuarahkan pandanganku pada pria yang ingin mengajakku keluar ini.tak ada kata yang keluar dari mulutnya itu

"Udah,pakean aja sekarang" lagi-lagi pria paruh baya ini yang berucap.
hello,aku nanya Derel!

Akupun memutuskan kembali ke kamar dengan terpaksa untuk mengganti baju sesuai permintaan ayahku.baju yang ku pilih sangat simple,kemeja kotak-kotak
Karena aku tak berniat sama sekali untuk menemani Derel keluar jika tak diperintah oleh ayah.
Kini aku kembali berjalan menuju kedua pria tersebut,dengan cepat Derel bangkit menyusulku dan menggandeng tanganku sembari meminta ijin pada ayah.
Huh,kali ini ku biarkan kau menggandeng tangan suciku ini!tapi jangan harap kau bisa menggandengnya dua kali atau bahkan lebih dari itu.😏

"Ayah,aku minjem tuan putrinya bentar ya" ujarnya pada ayahku

"Ayah ew" ujarku dengan senyum yang kubuat-buat

"Silahkan nak,tapi ingat pulangnya jangan kemaleman" ujar ayahku sambil menepuk pundak pria yang kini memegang erat tanganku.aku ingin sekali melepaskan genggaman ini dan memotong tiap jarinya yang rasanya tak bisa ku pungkiri 'begitu hangat',tapi tak ingin memperlihatkan sikap kasarku pada ayah.

"Oke,ayah mau dibeliin apa pas pulang nanti?" Derel
bertanya

"Eh gak usah nak,ayah hanya ingin kalian kembali seperti dulu lagi" huh,jawaban yang benar-benar membuatku mual
.
.
.
.
.

-Apa yang harus ku lakukan untuk melupakan mu?sampai mati kan ku coba,aku tak bisa
Apa yang harus ku lakukan untuk menghapuskan mu,yang terukir di hatiku-
=Derel=
_______________________________

Saat ini Derel dan Gia telah berada ditempat yang memiliki begitu banyak kenangan dimasa lalu,kenangan yang bahkan Gia pun tidak dapat melupakannya.
Taman yang begitu indah dengan bermacam-macam jenis bunga yang kelilingi pohon cemara nan tinggi serta sungai dengan air yang mengalir dengan begitu jernihnya.
Di tempat inilah 5 tahun yang lalu Derel menyatakan perasaanya pada Gia,perasaan yang sama dimiliki oleh Gia.
Di tempat ini jugalah Gia merasakan sakitnya ditinggal orang yang disayanginya karena alasan yang tak masuk akal,miris.

"Masih inget tempat ini?"
ujar Derel

"Inget banget" ujar Gia
"Tempat yang rutin kita kunjungin 2 kali seminggu,tempat yang cuman kita berdua yang tau,tempat yang kenangannya paling sulit gue lupain.
Tempat lo nyatain perasaan ke gue,dan tempat yang buat gue tau artinya 'Menunggu' itu gimana,iya kan?" sambung Gia

"Tempat yang kita kunjungin 2 kali seminggu tepatnya rabu sore dan minggu pagi,tempat yang kita temukan sama-sama dan gak ada yang tau,tempat yang menyimpan begitu banyak kenangan kita.
Tempat aku nyatain perasaan pertama kali ke cewek yang aku cinta,dan tempat pertama buat orang yang aku cinta nangis karena cinta juga" ujar Derel sendu

"Maafin aku Yaya" sambung Derel,yaya adalah nama panggilan sayang Derel ke Gia saat pacaran dulu

Aku hanya mematung tak menghiraukan ucapan Derel,aku tak akan memaafkannya sebelum mendengar lansung apa alasan ia meninggalkanku.

"Aku bakal jelasin alasan kenapa gak datang kesini pas anniversary 2tahun kita yaya" ujar Derel lagi

"Waktu itu,mama tiba-tiba koma di Amerika padahal keadaan sebelumnya udah hampir sembuh total.jadi papa ngasih tau aku pas udah pulang sekolah dan lagi diperjalanan menuju tempat ini,aku gak tau harus ngomong gimana ke kamu.takutnya kamu gak percaya,jadi karna khwatir sama keadaan mama aku susul papa ke bandara tanpa ngomong ke kamu dulu.sebenarnya pas udah tiba dirumah sakit aku pengen ngabarin kamu,tapi aku gak bisa Gia.
Papa sedih banget liat kondisi mama saat itu,jadi dia mutusin untuk sementara waktu kita tinggal disana nemenin mama sampai kondisinya membaik,aku nurut aja sama perintah papa dan setelah 3 tahun tinggal disana keadaan mama mulai membaik.mama nyuruh aku sama papa buat balik ke Indonesia,karena gak mau ngerepotin kita.sampai akhirnya aku kembali lagi kesini buat jelasin itu semua ke kamu.walau kamu gal percaya,aku bakal tetep jelasin yang sebenarnya seperti apa yang mama bilang ke aku.
Dan tentang penyakit kamu,aku gak tau sama sekali.
Lagi pula alasan brengsek kaya gitu gak akan ngebuat aku ninggalin orang yang sangat kucintai" ujar Derel Panjang*Lebar*Tinggi


Gaje ya ceritanya?
Harap maklum penulis baru😊
Votenya ya jangan lupa

-Najarrr

MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang