3

98 19 0
                                    

Enjoy reading
.
.
Sorry typo
.
.

Veronica POV

Aku tidak salah dengarkan? Tunggu, aku rasa ini hanya khayalan ku saja. Tetapi dia tepat dihadapanku!!
Ini nyata! Seorang Verly Arliando meminta maaf. Langsung dari bibirnya

"Ver gue minta maaf soal tadi di kantin", ulangnya lagi dengan jengkel, karena aku masuh tersiam sejak tadi.

"Hah? Seriusan? Kamu? Minta maaf sama aku?" Tanya ku shock

"Jangan geer dulu ya. Gue dipaksa sama temen gue buat minta maaf.."

Seketika hati ku kembali hancur. Tetapi dia melanjutkan,

"Tapi gue bener bener sorry banget bilang lu itu gak selevel, sumpah gue gak maksud." Dia menggaruk tengkuknya, terdengar ada nada penyesalan disuaranya

"Hehe iya gakpapa Verly, aku gak sakit hati kok", walau sejujurnya iya. Aku memasang senyum termanisku

Dia terdiam menatapku beberapa detik.

"Ver?" Tanya ku.

"Hah? Iya Ver?" Jawabnya.

"Hahaha, lucu ya nama kita depannya sama sama 'Ver' kalo ada yang manggil sama-sama nengok deh.." Dia tersenyum.

Ku katakan sekali lagi. DIA TERSENYUM!

Aku terdiam.

"Weh lu? Kenapa? Kesambet?", kembali ke nada dingin di suaranya.

"Hah? Enggak..." tiba tiba terlintas ide jahil di kepalaku

"Ehhh btw kalo nanti kita pacaran kita pasti di panggil 'Ver Couple', terus nanti kalo kita nikah anak kita namanya 'Verlyca' kalo permpuan dan 'Verco', walaupun yang cowok gak nyambung heheh"

Dan tatapannya kembali seperti biasa.

"Mimpi yang tinggi terus? Sampe kalo udah ketinggian jatohnya sakit?", dan dia berlalu menuju mobilnya.

Aku tertawa melihat dia yang jengkel, aku pun berjalan keluar gerbang dan melanjuti perjalanan pulang.

***
"Ver, mama mau kerumah sakit dulu ya, ada pasien yang butuh penanganan darurat", ucap mama sambil terburu buru menuruni tangga.

"Ohh iya mahh, hati hati"

"Kunci rumahnya Ver, kalo ada orang gak dikenal jangan biarin masuk. Kayaknya mama gak pulang malam ini"

"Iya mahhh"

Setelah keberangkatan Mama, aku sangat bosan. aku hanya memasak makan malam, dan menoton film kesukaan ku 'The lucky one". Aku sangat suka film ini walaupun sudah beberapa kali menontonnya.

Saat sesang memeriksa handphone terdapat notif dari path nya Verly.

At kemang Club. With Raihan, Randy, Joy, Kenya, and Claudya.

Seketika ide cermelang itu pun muncul, aku pun bergegas menghubungi sebuah nomor. Terdengar beberapa nada sambung sampai disebrang berkata hallo.

"Demi apapun Shel kita bersenang senang malam ini".

***

"Lu mau bawa gue kemana sih? Suruh gue pake baju agak kebuka gini. Kedaerah kemang lagi", tanya Sheila yang sedang menyetir

"Udah lu tenang aja, nanti lu juga tau" jawab ku yang sedang menunjukan arah jalan.

Sesampainya di tempat tujuan Sheila membuka mulutnya terkaget.

"Gila lu ye Ver! Ini club! Lu mau bawa gue ke Club! Kalo gue diapa apain gimana?! Gue hamil! Terus gue diusir dari rumah! Terus gue.."

"Berisik lu Shel kita gak ngapa ngapain disini, disini kita cuman mau ngawasin Verly supaya gak macem macem"

"Hah? Verly? Dia disini? Ohh jadi dia anak malem heh?", sambil memincingkan mata

"Udahlah biarin aja, yang penting gue suka sama dia"

"Yaelah peduli amat lu sama dia. Udah dikasirn juga masih aja ya. Sakit hati baru tau lu", ucapnya marah.

"Tenang aja dia udah minta maap kok tadi" kataku tenang sambil melihat keadaan sekitar.

"MINTA MAAF???!!!"

"YESSS!! bisa gak sih gak teriak teriak? Pusinggg"

"Eh iya sorry kaget tadi, yelahh sendi amet sih neng lagi mens ye?"

Aku memelototinya dan dia hanya mengangkat kedua jarinya menunjukan jari tengan dan telunjuk.
Sampai akhirnya alu melihat Verly yang tengah duduh bersama teman temannya, termasuk Raihan.

"Ehh Shel itu diaa"

"Mana?"

"Itu yang itu"

"Ohiyaaa"

Kami berdua pun duduk di bar yang agak jauh dari tempat duduk mereka.

"Sekarang kita mau ngapain" tanya Sheila

"Liatin aja mereka ngapain, yang penting Verly gak macem macem"

"He-eh" dan memutar kedua bola matanya.

Kami pun sedikit terpengaruh dengan suasana sekitar, sampai melupakan tujuan utama kami datang kesini. saat aku melihat ke arah tempat duduk mereka aku tidak dapat menemukan dia. Kemana dia?

"Aduhh, lu sih Shel joget mulu kita kehilangan Verly kan." Ucapku kesal

"Ehh iya sorry sorry. Lagian kan sayang kalo kesini gak ngapa ngapain

"Bodo Shel, gue mau nyari Verly dulu. Terserah lu mau ngapain disini"

Dia pun hanya mengangkat jempolnya, dan aku memutar kedua bola mataku. Siapa pertama yang tidak setuju datang kemari dan siapa juga sekarang yang lagi asik joget joget. Sahabatku yang satu itu memang unik.

Setelah berkeliling aku belum menemuka Verly, dan tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Aduh maaf mas gak sengaja"

Bersirilah sorang laki laki yang mempunyai banyak tato di sekujur lengan kananya. Dan ada salah satu tato di lengan kirinya yang bertuliskan 'let's have a bitch'. Seketika aku tau dia bukan orang baik.

"Hehe gak apa-apa manis", dia menggengam kedua lergelangan tangan ku dengan cukup keras.

"Ngapain pegang pengang?! Lepasin gue gak? Atau gue teriak?"

"Kamu mau teriak? teriak saja sesuka mu tetapi tidak disini. Biarkan aku memesan kamar hotel buat kita dan kau bisa teriak memanggil nama ku sesuma hatimu"

"DASAR COWOK CABUL!! PERGI LO! GILA LO! LEPASIN GUE SEKAR...."

Buk.

Dan lelaki di hadapan ku ambruk ke samping, karena pukulan dari seseorang. Verly.

***

Update lagi nih, makasih ya udah ada yang mau baca :)
Please banget kalo kalian suka Comment and Vommentnya :*

Sumpah itu buat aku jadi semangat buat nulis;)

Oia di mulmed itu Barbara Palvin as Veronica. Kalo part aebelumnya Mac harmon as Verly.

Terimakasih:) love you

"Dreaming"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang